30. Cerita Pagi

11 2 0
                                    

Aku suka sekali menyambut pagi dengan suaramu yang khas, aku mulai manja dan kamu menanggapinya hangat. Setiap waktu, sudah tidak lagi jadi rahasia. Pagi seakan punya magicnya sendiri, perasaanku bertambah dari hari ke hari. Aku mencintaimu, dan selalu begitu.

"Aku suka tingkah lucumu", katamu, saat aku mulai bertingkah seperti anak-anak. Denganmu, aku menjelma anak kecil. Karena dekapmu yang sangat nyaman, dan kasih sayangmu yang terlampau hangat. Meski dari jauh, rasamu untuk ku pekat. Sepekat kopi, yang kadang rasanya pahit tapi tetap bisa dinikmati.

Hari ini kesayanganku, laki-laki yang sangat aku cintai, dengan langkah yakin nya dan tubuh tegapnya, akan berusaha membuka salah satu pintu rezeki Tuhan.

Saat aku tanya, "sayang, apa isi doamu pagi ini?". Dia menjawab dengan tenang, "aku cuma baca doa untuk kedua orang tua, dan terus aku ulang-ulang". Aku tidak tahu apa isi do'a berikutnya, tapi dia berhasil membuatku tersanjung.

Kemudian, aku tanya lagi "sayang, apa kabar baik yang ingin kamu dengar pagi ini?". Lalu, dia menjawabnya, "aku sudah dapat kabar baik, mendengar kamu sudah sembuh itu sudah jadi kabar yang sangat baik, lalu apa lagi sayang?".

Dia tahu perempuan nya sangat cengeng, aku tiba-tiba saja ingin menangis mendengar ucapannya.

Tuhan, aku beruntung saat ini ada laki-laki baik berada didekatku. Jaga dia, semoga engkau permudah jalannya, semoga engkau jaga bahagianya, semoga engkau restui kami berdua segera menjadi satu dalam 'sah'.





Batam-Indramayu

Yang Tak Pernah Ku SampaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang