02. First Day

3.1K 509 125
                                    

"Schokoladenhaus"
[Monsieur and Madame]


°°


[02]
~••First Day••~





🍫🍪🍫





"Guten morgen."
[Selamat pagi]

Bella berseru riang ketika mendapati Vhiere datang ke ruang makan dengan wajah yang segar, agaknya Vhiere baru saja mandi. Lelaki itu langsung mengambil segelas susu cokelat hangat yang ada diatas meja dan menyesapnya hingga Bella menghentikannya.

"Aihh, itu untuk istrimu, Vhiere." Desis Bella seraya berjalan membawa satu nampan besar berisi Foise gras sebagai sarapan mereka pagi ini, beberapa maid menyiapkan peralatan makan dan menyusun hidangan diatas meja.

Vhiere sontak menghentikan kegiatannya yang sudah menghabiskan setengah gelas susu cokelat milik Lalice yang telah Bella siapkan untuk sang menantu, Vhiere meletakkannya kembali diatas meja lalu berjalan kearah dapur untuk mengambil gelas baru dan menyeduh susu cokelat kembali untuk Lalice.

"Dimana istrimu?" Tanya Bella sambil menyusun Crème Brulee sebagai hidangan pencuci mulut disamping piring berisi Foise gras yang berada diatas meja masing-masing. Foise gras adalah makanan khas Prancis yang terbuat dari hati angsa.

Edward yang sibuk menyesap kopi panasnya melirik sekilas pada pembahasan istri dan anaknya pagi ini, setelah susu cokelat itu Vhiere seduh, ia membawanya ke meja makan sembari menghela napas sejenak lalu duduk disamping Edward.

"Dia masih tidur, mungkin terlalu lelah." Kata Vhiere beralibi, padahal ia pun tahu kalau tak ada kegiatan apapun yang Lalice lakukan jadi tak mungkin ia begitu kelelahan sehingga bangun kesiangan.

Bella melirik jam yang ada disudut ruang, menampilkan pukul tujuh lewat tiga puluh dua menit. Wanita itu menggeleng sembari tersenyum menggoda pada Vhiere.

"Kau tak membiarkan dia istirahat yang cukup tadi malam?" Bola mata Vhiere merotasi malas, ia jelas paham apa yang ibunya maksud. Lelaki ia memilih acuh, tak ingin membahasnya lagi.

"Bangunkan dia dan ajak sarapan." Titah Bella yang membuat Vhiere berdiri pasrah menuruti titah sang ibu, lalu langkahnya dihentikan oleh suara Edward.

"Sebaiknya bawa sarapannya ke dalam kamar saja, mungkin kalian butuh waktu berduaan." Ujar Edward seraya memberi titah pada Bella dengan gerakan tangannya agar sang istri menyiapkan sarapan untuk Vhiere dan Lalice.

Bella segera menurutinya, menyiapkan banyak hidangan lezat seraya sedikit berteriak memanggil salah satu maid nya untuk membawakan troli makanan lantas menyusunnya diatas sana. Lalu ia memerintah maid itu untuk mengantarkannya ke kamar Vhiere dan Lalice.

Pada dasarnya Vhiere adalah lelaki yang tak banyak protes dan tak suka mengeluh hingga ia menurutinya meski dapat dikatakan kalau Vhiere tak suka sarapan didalam kamar, dan ia juga tak membutuhkan waktu berduaan dengan Lalice karena memang ia tak ingin.

Alih-alih menggunakan lift agar cepat sampai, Vhiere lebih senang menggunakan tangga dan membiarkan maidnya yang memakai lift itu. Kaki itu melangkah memasuki kamarnya kembali dan mendapati Lalice yang masih tertidur pulas, bahkan posisinya sudah berpindah, selimut yang ia kenakan pun terjatuh dilantai, dan gaun tidur itu semakin tersingkap.

Talinya bahkan sudah sangat turun dan dapat dikatakan hampir terlepas hingga Vhiere hanya dapat menggeleng tak habis pikir, ia membuka gorden kamar yang membuat cahaya mentari menyoroti Lalice. Dahi gadis itu mengerut karena silau, Vhiere kemudian mendorong troli makanan yang tadi dibawa oleh maidnya, mendekati sisi ranjang.

SchokoladenhausTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang