Epilog : Comeback Home

367 48 31
                                    

Cintamu senyaman mentari pagiSeperti pelangi, slalu kunantiCintamu tak akan pernah tergantiSelamanya di hatiAku bahagia, milikimu seutuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnya

Andmesh -- Nyaman

...

"Gilak keren banget! Senyumnya manis banget. Anaknya juga ramah, gue beruntung banget ketemu dia tadi."

Viona meletakkan case laptopnya kemudian menyapa teman-temannya, barulah dia menanyakan topik yang sedang dibahas para perempuan itu."Ngomongin apasih?"

"Vi! Ada cowok baru di jurusan kita. Pindahan dari Singapore, anaknya manis, ganteng, aduduh pingzoy!"

Viona tertawa mendengarnya terlebih setelahnya cewek sekelasnya itu mendapat toyoran gratis dari teman-temannya.

Perkumpulan itu pun akhirnya berakhir saat dosen masuk ke dalam kelas. Perkuliahan berlangsung seperti biasa, Viona mulai membuka macbook untuk membuka materi. Lima belas menit perkuliahan berlangsung, pintu ruangan terketuk dari luar. Atensi seluruh mahasiswa teralih, pintu berderit terbuka, dosen mengintip untuk melihat sosok dibalik pintu.

"Permisi? Kelas Ilmu Komunikasi dua?"

Viona tak mampu menjangkau pandangannya kepada sosok yang terdengar suaranya itu sebab beberapa siswa bagian depan menghalangi jarak pandangnya.

"Mohon maaf saya terlambat. Saya baru selesai mengisi administrasi dan tersesat saat mencari ruang. Apa saya boleh mengikuti kelas?" Lelaki berambut kecokelatan itu bertanya pada dosen.

Viona agak melongok, saat mendengar suara yang semakin familiar.

"Kamu pindahan? Saya baru lihat. Masuk saja!"

Barulah saat sisi samping dari cowok itu terlihat sempurna Viona menyuarakan keterkejutannya, ia membungkam mulut segera. Terlebih teman di kanan-kirinya mulai meliriknya.

"Ini surat pengantar dari kemahasiswaan."

Dosen perempuan itu menerima amplop putih yang dibawa si mahasiswa baru, "Dari Nanyang Technological University? Kenapa kamu pindah dari Universitas sebagus itu?"

Senyum bulan sabit milik cowok itu tersemat, "Keluarga saya pindah ke Indonesia, Bu."

Dosen itu masih tidak mengerti, namun ia mengangguk kemudian mempersilahkan cowok itu duduk.

Viona tidak henti terkejut, ia masih menatap intens cowok itu bahkan hingga ia duduk dua baris di sebelah kiri belakang Viona. Tatapan mereka bertemu, cowok itu hanya mengerling padanya dan terkekeh pelan. Sejenak ia mengabaikannya dan kembali berusaha fokus dengan perkuliahan kendati sejak saat wajah itu menampakkan diri di depan kelas, fokus Viona sudah mulai kacau.

"Vi, itu cowok yang aku ceritain! Kayak boyband kan?"

Viona hanya mendorong bahu teman yang duduk di depannya, "Boyband mbahmu!"

{✔️Complete} Boy With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang