End

1.5K 82 23
                                    

"Cinta sejati yang akan membawa mereka kembali bersama apapun rintangannya"
.
.
.
.
.

"Aku tak pernah kalah dalam masalah apapun, termasuk dalam mendapatkan mu. Pete Tanapon"


"Aku tau, kau bukan Saint, tapi kekasihku Pete" Ucap pria itu lembut pada Saint, kembali merengkuh tubuh Saint dalam pelukannya.

"Pete.. Aku Sangat merindukanmu"

.
.
.
.
.
.

Mobil Zee dan Mew masih tetap mengikuti mobil hitam di depan mereka, mereka tidak tau yang mana mobil yang didalamnya ada saint, karena empat mobil tersebut memiliki plat yang sama.

Sungguh hal yang begitu gila, seseorang sebegitu obsesi dengan Saint sampai melakukan hal seperti ini, Zee penuh dengan tekat yang kuat tak akan membiarkan siapapun berani menyentuhnya dan juga calon anaknya.

Beberapa saat kemudian begitu kaget nya mereka keempat mobil itu berpencar ke arah yang berbeda ketika keluar tol xxx.

"Shit!! Mereka berpencar" ketika melihat mobil itu pergi ke berbagai arah yang berbeda.

"Kita lurus dan yang lain mengejar mobil lainnya" Ucap Zee dengan aura dinginnya yang semakin terasa. Mew yang menilai Zee sebagai pribadi yang tidak sedingin itu langsung menyunggingkan sedikit senyumnya. Zee langsung berubah seperti serigala mengamuk yang siap menerkam mangsanya. Mungkin jika terjadi sesuatu dengan Gulf dia akan lebih kejam dari aura Zee yang dirasakannya.

"Kau yakin Saint ada dimobil itu Zee?" Tanya Mew dan memegang bahu Zee.

"Hatiku berkata kita harus lurus" Jawabnya singkat sambil fokus mengejar mobil yang ada didepan. Mew tersenyum singkat lalu kembali fokus pada ponsel nya dan ponsel Zee yang masih terhubung dengan Max.

"Aku yakin dia menuju bandara xxxx. Sepertinya itu lapangan udara pribadi. Tak ada tujuan lagi selain kesana" Ucap Max lalu suruhan Mew juga berkata demikian.

"Terima kasih Max, sudah ada Mew juga untuk membantuku, kau fokuslah tangkap orang yang berkomplot menculik istriku" Jawab Zee

"Itu pasti, jangan sampai terluka Zee! Aku yakin Saint baik-baik saja" Jawab Max lagi dan sambungan pun terputus.

Zee bukanlah lawan yang bisa diremehkan. Dia juga memiliki sabuk hitam taekwondo dan mahir dalam hal menembak, tapi tak pernah dia tunjukkan kecuali dalam hal membahayakan. Mew juga demikian.. Saat tau latar belakang Mew yang bergelut di dunia hitam tidak mungkin dia tidak mahir dalam hal yang berbau bela diri, seni pedang atau menembak sekalipun. Dia pasti sudah lebih mahir daripada Zee.

Mereka pun sudah sampai di pintu masuk lapangan terbang, begitu banyak penjaga bersenjata disana, Mereka menunggu tidak sampai satu menit, para pengawal mereka berdua pun tiba disana.. Para pengawal mereka sudah keluar dan berkelahi dengan seluruh penjaga lapangan terbang itu.

Zee mengambil nafasnya berat, inilah sumber kelemahannya.. Takut dia tak sanggup melihat keadaan istrinya, tangannya sedikit gemetar mengingat terakhir kali bagaimana Saintnya terluka karena dirinya. Dan ini terulang lagi juga karna kelalaiannya untuk kedua kalinya.

Mew menepuk bahunya dan melihat Zee dengan tatapan yakin bahwa istrinya pasti baik-baik saja.

"Kau siap Zee?" Tanya Mew dengan senyuman miringnya.

Zee membuka dashboard itu dan mengambil satu senapan angin yang bisa menembus kepala gajah sekalipun. Itu kado dari kakeknya yang tak pernah ia gunakan.

MINE  // ZeeSaint (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang