28. Hera?

72.4K 7.3K 134
                                    

Hari ini Lera pergi kekampus diantar oleh Dito, katanya orang itu sedang libur. Tapi jika komandannya telfon ia akan berangkat, jadi pria itu memanfaatkannya untuk mengantar jemput Lera kekampus.

"Pulang yok Ra." ajak Eva.

Lera mengangguk.

Mereka berdua berjalan beriringan keluar kelas. "Gue tadi kan berangkat sama si tempe penyet, dia parkir ditempat biasa lo parkir. Kok perasaan motor lo ngga ada Ra?"

"Gue ngga bawa motor." ucap Lera.

"Kalo lo ngga bawa motor, berarti lo bawa mobil dong? Tapi mobil lo juga ngga ada tuh Ra." ucap Eva.

Lera menggigit bibir dalamnya, jika ia ngaku pagi ini berangkat dengan Dito. Apa Eva akan mengejeknya?

"Eungg gue berangkat sama suami gue."

Eva sedikit membelak. "Ha? Gimana Ra? Seriusan?"

Lera mengangguk kecil.

Eva tersenyum mencurigakan, gadis itu menoel-noel pipi kanan Lera. "Cie Lera, udah mulai tersebar benih-benih cinta nih ceritanya?"

Lera mendengus. "Ck, apaan sih lo"

"Alera"

Merasa ada yang menyebut namanya Lera menoleh ke kiri, disana sudah terpampang jelas Dito yang memakai setelan jas lengkap dengan sepatu mengkilap nya.

Eva dan beberapa mahasiswa yang berkeluaran keluar kampus pun memandangnya kagum.

"Gila Ra, suami lo cakep banget..." ucap Eva cengo yang memperhatikan Dito berjalan kearahnya, ralat lebih tepatnya pada Lera.

Lera melirik tajam orang-orang disekitar, entahlah rasanya tak rela berbagi ketampanan Dito.

"Ayo pulang" ajak Dito sembari menggenggam telapak tangan Lera.

Lera menunduk menatap genggaman tangan mereka, beberapa detik kemudian ia mendongak menatap Dito yang tengah menatapnya. "Hmm?" gumam Dito, Lera menggeleng.

"Gue pulang dulu Va." pamit Lera.

Eva hanya bisa manggut-manggut karna asik menatap Dito. "Ya allah sisain satu aja orang kaya pak Dito." gumam Eva saat Lera dan Dito sudah pergi.

Saat sudah didalam mobil sesekali Lera melirik Dito, dari mana pria itu? Kenapa harus mengenakan pakaian ber-jas rapi.

Gue tebak dia pasti abis nge-date sama polwan waktu itu

Cih, mana rapi banget lagi

Giliran keluar sama gue aja kaosan.

Lera menggerutu dalam hati. Kenapa ia menjadi kepo akan urusan Dito? Sejak kapan? Dan sejak kapan pula ia menatap tak suka orang yang melihat Dito berlebihan.

"Kamu ngomongin saya ya Ra?" tanya Dito tiba-tiba.

Tanpa menoleh Lera menggeleng.

Dito mengangkat sebelah alisnya, sejak ia menjemput Lera didepan kampus tadi anak itu aneh. "Tapi hati saya bilang kalo ada yang ngomongin saya, dan siapa lagi kalo bukan kamu?"

Lera menatap sengit Dito. "Souzdon"

Dito tersenyum kecil, ia meraih telapak tangan kanan Lera untuk digenggam. "Saya tadi abis kekantor, buat ngecek kemajuan perusahaan aja. Terus para karyawan juga." jelas Dito.

ALESAN!

Lera menarik telapak tangannya, tapi semakin ia tarik semakin Dito mempererat genggamannya. "Kamu udah bawa memori hp kamu yang lama?"

Jodohku Polgan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang