Prologue: Reisender im Wonderland

50 2 0
                                    

Aku Lumine. Hanya ada sebuah nama, tanpa keluarga, tanpa rumah untuk berteduh, bahkan tanpa tahu bagaimana berjalan tanpa tersesat di Amthausgasse sendirian. Mondstadt begitu asing bagiku meski sudah berbulan-bulan sejak Nona Jean memungutku dan memberikanku tempat bernaung. Aku bukanlah siapa-siapa disini.

Di balik jendela aku bisa melihat deretan toko. Mit Wind kommt Herrlichkeit milik Nona Marjorie terlihat lebih ramai. Kurasa orang-orang lebih antusias menjelang ujian masuk Knight Academie. Mereka mungkin mencari benda-benda yang dapat membantu dalam pertarungan. Padahal Nona Jean mengatakan bahwa ujian masuk Knight of Favonius sangatlah ketat dan tidak memperbolehkan alat bantu apapun.

Entahlah. Mungkin pengaruh Nona Marjorie lebih besar dari yang kukira. Bulan lalu saja, saat Nona Jean membawaku ke tempat itu untuk membelikan pakaian resmi, kami jadi berakhir dengan membeli banyak pakaian bahkan tas dan buku. Aku jadi benar-benar merasa segan pada Nona Jean.

Tanpa aku sadari kereta kuda yang kunaiki telat berhenti. Sang kusir berkata bahwa aku telah sampai di depan markas Knight of Favonius. Padahal beberapa saat lalu aku masih memikirkan toko milik Nona Marjorie. Kurasa aku harus berhenti melamun, apalagi hari ini hari pertamaku bertugas.

Memakai atribut bangsawan dan lencana keluarga Gunnhildr membuatku tak nyaman. Aku yakin semua orang tahu aku hanyalah orang asing yang tak perlu dihormati seperti Nona Jean. Turun dari kereta kuda dan mendapati dirimu menjadi sorotan benar-benar bukanlah hal yang menyenangkan. Jantungku berdegup kencang sembari melangkahkan kakiku melewati kerumuman peserta ujian.

"Hey! Aku rasa keluarga Gunnhildr harusnya mengajarkanmu berjalan tegap dengan bangga, Lumine?" Pertanyaan menyebalkan seperti ini sudah bisa kutebak darimana asalnya. Bahkan dengan bonus rangkulan yang membuatnya benar-benar mengakrabkan diri padaku. Di matanya aku benar-benar bukan keluarga Gunnhildr kalau dia bisa merangkul semudah ini.

Aku mencoba menatapnya dan memberanikan diri untuk memintanya berhenti merangkulku, "Tuan Kaeya, maaf, tanganmu."

Dia melepas rangkulannya namun tetap berada pada jarak yang dekat, dengan langkah kaki yang sesuai. "Aku pikir kamu butuh seseorang membantumu berjalan tadi. Kamu bahkan terlihat lebih gugup dari peserta ujiannya."

Aku melempar pandangan ke arah lain, mencoba mengacuhkannya. Memang apa salahnya kalau aku gugup? Ini bahkan pertama kalinya aku merasakan rasanya jadi bangsawan. Sebelum ini aku hanya berteman dengan babi hutan yang kemudian akhirnya kumakan di akhir bulan.

"Kalau kamu gugup, peserta yang ikut ujian jadi bertambah gugup tahu?" Masih saja dia mencoba untuk menggodaku.

Justru yang seperti ini malah membuatku semakin gugup. Bisakah kau diam!?

"Hey, jangan mengacuhkanku, Nona Gunnhildr!"

Tuan Kaeya memang seperti ini sejak awal kami bertemu. Sebenarnya aku tidak membencinya, apalagi dia yang memperkenalkanku pada Nona Jean. Hanya saja caranya berbicara dengan seenaknya membuatku ingin memukul wajahnya. Belum lagi jebakan-jebakan yang dia lakukan sebelum ini.

---

Kanal di bawah kota begitu gelap. Melangkah menjauh dari tempatku terjatuh hanya membuatku semakin sulit melihat sekitar. Namun diam pun bukan sebuah pilihan karena tempat ini jauh dari pemukiman penduduk, tak akan ada seorangpun yang datang menolong. Aku hanya akan kedinginan berhari-hari di dalam sini.

Dinding kanal yang berlumut membuat tanganku merasa geli. Langkah kakiku hanya bisa bergantung pada dinding yang kusentuh. Aku harap tidak ada ular atau makhluk aneh apapun yang akan menyapaku. Ini tidak akan jadi pengalaman yang menyenangkan walau aku sudah berbulan-bulan tinggal di hutan sendirian. Setidaknya di alam bebas aku bisa melihat kapan ular datang untuk menantangku berduel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alnatt Diamantstein: The Pure Future || Genshin FFnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang