Dia, gadis yang tengah rebahan dan menatap ke langit-langit kamar yang lumayan kotor dengan wajah ditekuk itu bernama Karina. Perawakannya kurus, rambutnya hitam panjang, bola matanya berwarna hazel, dan satu yang menjadi ciri khasnya, matanya selalu terlihat sayu dan memiliki mata panda.
Gadis itu nampak frustasi dan lelah dengan hidupnya yang tidak memiliki peningkatan sama sekali.
Karina membuang nafas kasar.
Dia tinggal di kamar kosan yang cukup sempit, berukuran 2×2 meter, terdapat single bed yang sedang digunakannya rebahan kali ini, sebuah meja kecil dan satu lemari kayu.Memikirkan tiga panggilan dari orang yang paling tidak diharapkan olehnya tadi membuatnya semakin frustasi.
Niatnya bekerja ke Seoul untuk hidup tenang, nyatanya itu tidak berhasil sama sekali. Kerja sebagai Administran namun seluruh gajinya untuk menghidupi kekuarganya di Daegu. dua orang saudara, satu ibu tiri dan satu ayah. Terdengar tidak masuk akal bukan?
Jisung, adiknya baru saja menghubunginya untuk menagih uang saku bulan ini. Ya bilang saja itu masih normal untuk Karina. Jisung masih kelas 3 SMA.
Setelah itu kakaknya yang menghubunginya, Johnny. Dia meminta jatah uang listrik dan air bulan ini, itu pun juga sudah sangat boros dan berlebihan bukan?
Padahal Johnny anak tertua dikeluarga Karina yang harusnya berkorban bukan? yang harusnya banting tulang bukan? Namun tidak, dia terlalu bodoh untuk melakukan itu.
Johnny sering mabuk-mabukan, tidak membantu sama sekali, kalau iya sekalinya menarik ojek atau menggarap rumah seseorang, akhir-akhirnya uang dipakai sendiri.
Terakhir, ibu tirinya yang menghubungi dirinya, meminta uang makan selama sebulan. Oh ayolah itu sangat tidak masuk akal bagi Karina.
Tekanan yang mereka berikan kepada gadis 21 tahun itu sangat berlebihan.
Kenapa tidak ayahnya? Pria itu memiliki penyakit bronkitis sejak 3 tahun lalu karena kebanyakan merokok, dan berakhir tak berdaya diranjang setiap hari.
Itulah penyebab kantung mata dan mata panda Karina. Sebisa mungkin setiap hari dia mengambil kerjaan lembur, memohon ke rekan kerjanya untuk memberikan sisa kerjaan mereka bagi Karina, agar bisa mendapat gaji tambahan.
Tubuh Karina sangat kurus, bukan karena sengaja olahraga atau diet, melainkan karena dia juga jarang makan makanan bergizi. Sebisa mungkin dia makan makanan yang disediakan gratis dari kantornya.
Belum lagi Karina yang harus membayar uang kos perbulannya.
"Yatuhan.. capek.." Karina mengusap wajahnya dengan kasar.
"Kapan ya ada orang kaya yang ngajakin aku nikah..?" Gumamnya sembari menghela nafas panjang, lalu duduk bersila.
Tidak usah ditanya kenapa sekarang ia berada dikamar kos nya, kalau bukan karena hari minggu. Sudah pukul 11 tapi dia masih belum makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif-nim | JENO KARINA
Roman d'amourPagi-pagi Karina dikejutkan dengan seorang pria gagah, tampan, elegan, terkenal dan kaya tengah bersender didinding sebelah pintu luar kosan Karina. "Loh pak Jeno ngapain kesini?" "mau ngajak kamu nikah" "H-hah?!" - Karina Yoo, seorang administran...