Chap 20

7.2K 698 264
                                    

Shotaro menatap nanar makanannya. Selera makannya tiba-tiba hilang karena kedatangan tamu yang tidak di undang. Di samping Shotaro, Jisung juga melakukan hal yang sama. Makanan didepan nya belum tersentuh dan maniknya menatap bingung keenam kakaknya satu persatu. Ya, six brother's yang membuat kantin heboh dengan kedatangan mereka kini duduk santai bersama Shotaro dan Jisung tanpa mempedulikan ekspresi tidak nyaman kedua lelaki manis itu.

Jika Jisung merasa tidak nyaman karena menjadi pusat perhatian seisi kantin, namun Shotaro berbeda. Bayangan betapa kejamnya six brother's kembali terputar jelas di pikirannya. Shotaro mengangkat wajahnya dan tidak sengaja maniknya bersitatap dengan six brother's yang menatapnya penuh ancaman dan itu membuat nya kembali menunduk.

"Kak, ada apa? Bukannya meja kalian ada di sana?" tunjuk Jisung pada meja di dekat jendela kantin.

"Memangnya kenapa? Adek tidak suka?" Chenle mengusap lembut kepala Jisung dan itu tidak luput dari perhatian seisi kantin yang membuat siapapun merasa iri dengan keberuntungan Jisung yang menjadi bungsu dari keluarga Jung itu.

"B-bukan begitu tapi..."

"Sudahlah, adek mau makan kan? Mau kakak suapin?" Haechan mengambil sendok di piring Jisung dan bersiap untuk menyuap Jisung.

"Kau tidak makan?" tanya Jeno pada Shotaro.

"M-makan" gugup Shotaro.

Jeno tersenyum tipis lalu memegang pundak Shotaro dan meremasnya kuat yang membuat Shotaro meringis "makanlah, jangan takut anggap saja kami juga kakak-kakakmu karena kau adalah sahabat Jisung" ucap Jeno namun terdengar seperti sebuah ancaman di telinga Shotaro.

Shotaro mengangguk dan mulai menyuap makanannya.

"Adek, mau kakak suapin?" tanya Haechan.

Jisung menggeleng "biar adek saja" ucapnya dan merebut sendok dan piring makanannya dari Haechan.

Jisung menyuap makanannya. Tiba-tiba bayangan tentang kamar kosong yang gelap yang tidak sempat ia ingin masuk kemarin kembali terputar di otaknya. Sungguh, Jisung sangat penasaran apa yang ada di dalam ruangan itu. Mengapa bibi maid mengatakan kalau six brother's melarang siapapun untuk masuk kedalam ruangan itu? Memangnya apa yang six brother's sembunyikan di dalam sana?

Jisung ingin bertanya namun sedikit ragu tapi jika dia tidak bertanya rasa penasarannya akan selalu menghantui dirinya.

"Kak"

Six brother's menoleh serempak pada si bungsu.

"Soal ruangan no. 13 yang berada dekat gudang, kenapa dibiarkan gelap?"

Deg!!

"Memangnya kenapa, dek?" Renjun bertanya "siapa yang meminta adek kesana, hm?"

Renjun berucap lembut tapi entah kenapa Jisung yang merasa ada yang aneh dengan ucapan Renjun seolah-olah terselip kemarahan di kalimatnya.

"Kemarin malam saat menunggu kalian pulang, adek sengaja ingin melihat isi rumah dan mata adek tertuju pada ruangan itu dan ruangan itu tidak dikunci namun anehnya di biarkan gelap"

"Adek penasaran?" tanya Jaemin.

Jisung mengangguk.

Jaemin tersenyum "dengar dek, tidak semua hal adek harus tahu karena bisa saja itu menyakiti adek nantinya"

"Maksud kak Jaemin?" bingung Jisung.

Jaemin tersenyum pada Jisung lalu mengalihkan pandangnya kearah Shotaro "Kau mengerti maksud ku kan, Shotaro?" Jaemin bertanya.

Shotaro tersedak dan dengan cepat Jisung memberinya air minum miliknya pada Shotaro sedang Six brother's hanya melihat tanpa berniat membantu.

Shotaro menatap Jisung ragu "kakakmu benar, Jisung. Terkadang rasa penasaran bisa saja membahayakan dirimu sendiri"

Eres Mío🔞 [END] ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang