Hitotsuba Elektronik. Perusahaan manufaktur elektronik global Jepang yang merayakan hari jadinya yang ke-100 tahun ini. Bisnis perusahaan tersebut tidak terbatas pada peralatan rumah tangga saja, tapi juga meliputi renovasi, kendaraan listrik, dan pembangunan infrastruktur.
“Ayahku, Kazuhiro Hitotsuba, saat ini adalah presiden generasi keempat. De era saat ini sistem warisan keluarga mungkin agak kuno, karena itulah ayah berencana untuk tidak mengikuti tradisi seperti itu lagi. Ini artinya kau harus sangat siap jika ingin mengikuti jejak ayahku, oke?”
Hukuman mati. Ini adalah hukuman mati yang jelas untukku. Aku dapat memahami bahwa begitu dirimu memasuki dunia kerja, kau harus mengabdikan diri untuk pekerjaanmu. Namun, aku tidak pernah menyangka bahwa sebagai siswa tahun pertama SMA, aku akan diberitahu bahwa aku harus bekerja keras untuk menjadi presiden perusahaan dengan puluhan ribu karyawan.
“Kau kau akan kuliah. Ya, paling tidak harus universitas nasional atau negeri. Tapi tidak masalah jika itu pilihan pribadimu selama kau tidak pergi ke tempat asing.”
“Tapi jika aku kuliah, aku tidak akan bisa bekerja untuk ayahmu, kan?”
“Kau ingin bekerja? Apa kau bermaksud membuang-buang waktu dengan pekerjaan paruh waktu dan kegiatan klub? Atau apa kau ingin bergabung dengan klub minum atau klub kencan untuk bersenang-senang? Tidak, mungkinkah kau ingin dirawat dan diasuh oleh para senpai yang baik hati di pekerjaan paruh waktumu meskipun memiliki aku dalam hidupmu?”
Kupikir kau akan tahu tanpa aku harus mengatakannya, tapi aku tidak mengatakan apa-apa. Aku hanya bertanya apakah aku bisa bekerja di tempat ayah mertuaku sementara aku akan disibukkan oleh masalah kuliah, karena kupikir aku akan berada di sisi si presiden begitu aku lulus SMA. Bagaimanapun juga, dia bilang bahwa aku akan bekerja untuknya setelah aku menjadi menantunya.
“Yuya-kun, yang harus kau lakukan hanyalah menggodaku. Terlepas dari penampilanku, aku adalah orang yang pekerja keras. Aku yakin aku dapat memenuhi harapan dan keinginanmu, tidak peduli betapa uniknya fetish Yuya-kun. Jadi jangan lakukan itu dengan gadis lain, oke?”
“Uh, yah. Tentu saja.”
Jika seseorang seimut dia mendongak dan mengedipkan mata padamu, kau tidak akan punya pilihan selain setuju! Memangnya bagaimana lagi aku bisa menjawab?
Tetap saja, masih ada pertanyaan yang belum terjawab. Aku tidak yakin apakah itu ide yang baik untuk menanyakan hal ini setelah memeluknya dan menangis, tapi ada sesuatu yang harus kuketahui.
“Hei, Hitotsuba-san. Mengapa kau mencoba membantuku? Aku tidak berpikir kita memiliki banyak interaksi, bukankah begitu?”
“Yah, memang benar bahwa Yuya-kun dan aku tidak banyak bicara di sekolah, tapi aku terus memperhatikanmu tahu. Khususnya, di latihan tim sepak bola sepulang sekolah.”
Ada beberapa hal yang terus kulakukan sejak aku masih kecil. Salah satunya adalah sepak bola. Namun, tim sepak bola SMA Meiwadai tidak sekuat itu. Posisiku striker, tapi aku sepertinya tidak pernah menerima bola. Alasannya adalah tim sepak bola kami sangat lemah di lini tengah.
“Setiap kali matahari terbenam dan semua orang sudah pulang, hanya ada satu pemain yang terus menendang bola sendirian. Setiap hari, dari hari ke hari. Dia tidak pernah bosan. Dia selalu menendang bola ke arah gawang, dan dia memiliki sikap yang biasanya tidak kulihat pada orang lain.”
“…”
“Orang ini tidak sepertiku. Kupikir dia mampu bekerja keras dengan semua usahanya. Aku sih tidak bisa melakukan hal seperti itu. Dan kemudian, anehnya, sebelum aku menyadarinya, aku telah terus memperhatikan anak laki-laki itu. Aku mendukung dirinya. Aku berharap bahwa usahanya akan membuahkan hasil suatu hari nanti.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
RomantizmSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...