Reyhan berdiri di hadapan pria paru baya , kini mereka berada di ruang musik sekolah.
"Mengapa Anda ada di sini ?" tanya Reyhan dengan tatapan tajamnya .
"Tentu saja melihat acara pensiun kepala sekolah di sini , anak saya bersekolah di sini " ucap pria itu .
Ayah Asyah atau mantan Suami bunda Asyah . Reyhan mengepalkan tangannya , ia sangat marah pada pria berumur 40 tahun itu .
"Apakah Anda tidak menyadarinya ? , Asyah anak kandung Anda dan kau lari dari tanggung jawab Anda ! "
Rasanya Reyhan ingin memukul wajah di hadapannya , mengingat ia harus menjaga nama baiknya dan berusaha terlihat sopan .
"Anak itu sudah bersama Bundanya , jangan ikut campur kau bocah " ucap Ayah Asyah sambil meninggalkan Reyhan .
Reyhan mengusap wajahnya , meredakan amarahnya yang mengebu ngebu saat ini .
Asyah duduk termenung menatap pemandangan sekolah dari atas rooftop . Azmi yang berdiri di samping Asyah sedang membuka tutup botol air mineral dan memberikannya pada Asyah .
"Nih " ucap Azmi lalu di terima Asyah .
Azmi berjalan mengambil kursi lama yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri .
"Duduk "
Mendengar ucapan Azmi , Asyah menoleh ke belakang dan melihat kursi kosong . Azmi duduk di kursi yang agak jauh dari Asyah dan memejamkan matanya sambil merasakan angin sejuk .
"Terima kasih kak " ucap Asyah .
"Untuk ?"
"Udah nolongin Asyah tadi , kalau kak Azmi gak datang tadi Asyah dah K.O kayaknya " ujar Asyah terkekeh pada kalimat akhirnya .
Azmi mengangguk . Asyah fokus ke arah lapangan , melihat siswa siswi bebas bermain , canda riang dan lain lain .
"Kabar Ara bagaimana ?" tanya Asyah .
"Baik " .
"Alhamdulillah kalo gitu " .
Asyah merasa canggung membuatnya sedikit tidak betah . Bahkan Asyah memikirkan topik apa yang dia akan ia bahas .
"Kak Azmi , Ara sukanya makanan apa saja ?" tanya Asyah .
"Cemilan "
"Hanya cemilan ?"
"Ya "
"Kak Azmi , kok kak Daniel gak kelihatan ?" tanya Asyah .
Ia bingung , sudah 2 hari ia jarang melihat keberadaan sahabat Azmi yaitu , Daniel .
"Ada lomba di pesantren " ucap Azmi .
Asyah merespon ucapan Azmi dengan anggukan kecil , merasa di tatap Asyah kegagapan .
"Jangan liat gitu kak , bukan berarti aku nanya Kak Daniel karna aku suka , aku hanya nyari topik aja biar gak sunyi " ucap Asyah cepat .
"Saya gak nanya tuh "
"Dasar Asyah bodoh...!"
Asyah membatin mengejek diri sendiri , ia memalingkan wajahnya karna wajahnya memerah bak kepiting rebus saat ini .
"Jika kamu merasa sedih dan kegelapan . mungkin malam cocok untukmu " ucap Azmi .
Asyah menoleh ke Azmi .
"Walaupun gelap , tapi ada bintang dan bulan akan menghiasi kegelapan itu sehingga sangat indah untuk di pandang . Jika menjadi senja , indah di awal dan membawa kegelapan pada akhirnya "
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me
Teen FictionMe and you . Either can unite or not Natasyah Lailatul Asmiranda , gadis yang menginginkan kehidupan tenang seperti air mengalir . Tidak memikirkan beban dan tak merasakan sakit . Muhammad Ulul Azmi Iskandar , pemuda tampan dengan segala kesempurn...