[.04.]

3.3K 576 96
                                    

Jisung kira ia akan di bawa ke tempat perbelanjaan atau semacamnya. Ternyata rumah sakit, Rumah sakit yang sangat besar, entahlah..

jisung tidak pernah pergi ke rumah sakit sebelumnya, saat sakit ia hanya akan diam di kamar kos kecil dan kumuhnya hingga kondisi membaik

"Ck,-" jisung berjalan di sepanjang koridor, sekertaris Oh sedang sibuk dengan dokumen dan mengobrol di ruang administrasi jadi jisung diabaikan. Karena bosan jadi jisung memilih untuk jalan-jalan

Ruangan demi ruangan terlihat bersih mengilap, nyaris tidak ada debu sedikitpun. Banyak sekali anak-anak berlalu lalang dengan tiang berisi cairan infus, beberapa juga ada yang tubuhnya penuh oleh perban

Kasihan. Mereka semua yang di rawat di rumah sakit ini pastilah orang berkantong tebal, namun sayangnya uangnya dihabiskan untuk pengobatan. Well-Tuhan cukup adil.

Manusia miskin sepertinya tidak pernah merasakan sakit parah yang mengharuskannya habiskan uang ke rumah sakit

Jisung sandarkan tubuhnya pada pembatas di lantai tiga. Dari jendela ia melihat sosok minho berjalan memasuki ruangan bersama dua lelaki lainnya yang mengekor. Ketiganya terlibat dalam percakapan serius, membuat jisung mengerinyit

siapa sebenarnya minho? Apa pekerjaanya? Dan apa alasan minho membeli nya jika bukan karena sex...

Jisung masih kebingungan akan hal tersebut, di tambah sesuatu yang tertanam dalam kulit tengkuknya membuat jisung sedikit bergidik ngeri

Apa yang akan dilakukan benda aneh itu pada tubuhnya?

Jisung kembali memutar arah dan melangkah ke tempat semula dimana Sekertaris Oh berada

"Astaga tuhan, aku mencarimu. Tolong jangan pergi kemanapun tanpa ku temani, kau bisa tersesat"

Tuan Oh dan ocehannya, serahkan selembar pakaian polos khusus pasien ke arah jisung. Jisung menerimanya dengan kedua alis yang mengerut

"Pakai ini dan jangan gunakan pakaian apapun di dalamnya. Hanya pakaian ini, setelah ini kita akan lanjut pemeriksaan"

Jisung hanya menurut, saat ini dirinya sedang malas membuka mulut. Lagipula ia cukup takut berada terlalu lama di gedung rumah sakit, rasanya menyesakan.

••••

Jisung menatap ruangan yang saat ini sedang ia pijaki. menatap ke arah kaca dimana dokter, minho dan sekertaris Oh menatapnya.

Tubuh kecilnya duduk di sebuah kursi khusus dengan kabel dan alat-alat yang tidak ia ketahui sebelumnya. Tangannya diikat pada masing-masing pinggiran kursi, tubuhnya di tegakan

Jisung meringis, rasanya seperti ada magnet yang menarik tengkuknya hingga menyatu dengan sebuah tiang kecil di belakang kepala, namun jisung menahannya sekuat tenaga karena ia mulai merasa takut

Tidak lama setelahnya seorang lelaki dengan pakaian khusus masuk kedalam ruangan dengan berbagai alat

"U-uhm, permisi... Bisa tolong jelaskan pemeriksaan apa yang akan aku lewati hari ini...dokter?"

Lelaki yang jisung ajak bicara itu tidak menjawab, ia sibuk mendorong meja nya yang penuh dengan alat ke samping tubuh jisung. Jisung menoleh dan tertegun saat melihat yang ada di sampingnya itu adalah kabel-kabel tipis, solder Dan sebagainya

"Uh... Untuk apa semua benda ini? Dokter? Hallo? Apa kau bisa mendengarmhpp-"

Perekat hitam dilekatkan pada ranum merona jisung. Membuat jisung tidak lagi bisa berbicara

Tubuh kecil itu di tundukan perlahan, jisung semakin terkejut saat kulit tengkuknya merasakan ujung benda tumpul yang dingin mengigit, semakin meringis saat benda itu di tekan kuat kedalam kulit

"Uh, apa jisung tidak di beri bius? Apa prosedurnya memang seperti ini?" Sekertaris Oh mengerinyit dengan wajah yang penuh kekhawatiran. Di balik kaca, jisung tidak henti mengerinyit keras dengan sorot menahan rasa sakit yang teramat

"Dia harus terbiasa dengan sakitnya. Jika tidak maka alat miliku ini tidak akan menyatu dengan syarafnya"

Sekertaris Oh menghela nafas. Di depan sana tubuh jisung sudah terkulai, sepertinya jisung kehilangan kesadaran karena rasa sakit. Bersamaan dengan itu, sang dokter menarik beberapa kabel serat yang sangat tipis dari tengkuk jisung

Sekertaris Oh cukup terkejut, lalu menatap ke arah minho yang sibuk menatap ke arah jisung dengan pandangan datar

Lelaki di sampingnya ini benar-benar gila. Berani mengubah manusia menjadi semi human? Hanya untuk merebut sesuatu yang tak abadi

Tubuh jisung bergerak dengan hentakan lembut namun gerakannya Tidak terlihat seperti gerakan manusia dan yang lebih mengerikannya lagi adalah saat ia melihat solder itu berkilat oleh cipratan api berwarna biru pekat

"Oh tuhan."

••••

Total tiga jam mereka menghabiskan waktu di rumah sakit, jisung harus tahan dengan aroma obat-obatan yang pekat, dan ruangan serba putih yang menyesakan membuat jisung mual. Namun ia bersyukur karena sekertaris Oh sudah membawanya kembali ke dalam mobil

Entah apa yang mereka lakukan pada tubuhnya, yang jelas jisung kini tidak bisa merasakan punggung serta leher bagian belakangnya. Rasanya kaku, sekalipun jisung membenturkan kepala bagian belakangnya sepertinya tidak akan ada rasa sakit yang ia rasa

Jisung arahkan telapaknya pada tengkuk, benda keras yang di tanam dalam tengkuknya itu semakin melebar hingga tulang tengkuk bagian bawahnya. Jisung merasa aneh dengan tubuhnya sendiri, ia jadi terlihat seperti Robot

Tanpa jisung sadari sejak tadi Sekertaris Oh menatapnya dalam diam. Jisung yang biasa cerewet dan banyak tingkah kini terlihat redup dan terdiam dengan wajah yang mendung. Ia berfikir jisung pasti bingung dengan segala benda asing yang tertanam dalam tubuhnya

"Jisung, apa ada sesuatu yang ingin kau tanyakan?" sekertaris Oh membuka suara karena ia sedikit khawatir dengan kondisi Jisung

"RNG 2.0 apa itu? Aku tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya, tapi sesuatu di dalam kepalaku terus menyebut nama itu, aneh sekali karena aku merasa seperti ada sesuatu yang berdenging di dalam kepalaku"

Sekertaris Oh tidak bisa menjawab, nama yang jisung sebutkan pun ia tidak mengetahui apa itu, namun sepertinya itu adalah salah satu isi dari memory yang tertanam dalam tubuhnya

"Sekertaris Oh, bisa kita berhenti sebentar?"

"Hm? Tapi-"

"Hanya sebentar"

"Untuk apa? Apa ada sesuatu-"

"Aku ingin merokok"

-Tbc.

[25] RNG-2.0 || MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang