"My Pain"

403 59 18
                                    

   pagi itu hae in tampak sudah berpakaiyan rapi dan duduk dimeja makan,dia kemudian menatap ke arah dapur.tampak ibunya yg bernama eun joo sedang sibuk menyiapkan sarapan disana.

"eomma,dimana suzy?

"mungkin masih dikamar.anak itukan selalu saja terlambat,entah kutukan apa yang membuatku bisa punya anak seperti dia." sahut eun joo sambil menata kimchi dipiring.

"eommaaa~,kaemanhae."sergah hae in,"bagaimana kalau dia mendengar semua perkataan eomma?

"biar saja kalau dia dengar,aku kan hanya bicara fakta.dia selalu saja menyusahkan hidupku."

"eommaaa.!!sergah hae in lagi dengan nada suara lebih tinggi.

eun joo menatap hae in tajam," kau meninggikan nada suaramu padaku untuk membela anak itu?

hae in menghela nafas,"mianhae,tolong berhenti mengatakan hal buruk tentang suzy."

"kenapa kau selalu saja membelanya?tidak ada yang bisa aku harapkan dan aku banggakan darinya,tubuhnya saja seperti babi."

"eommaaaaaa,suzy tidak seburuk itu.dia hanya sedikit gemuk,tandanya dia sehatkan.hentikan itu."

  ternyata saat itu suzy yang sedang ada dikamar mengemasi buku-buku untuk dibawa kesekolah,samar-samar bisa mendengar percakapan hae in dan eun joo.tangan suzy terhenti beberapa saat mengemasi buku,terlihat jelas di wajah suzy kalau dia sedih.

    eun joo memang selalu memperlakukan suzy dengan buruk sejak ayahnya meninggal 2 tahun lalu.eun joo selalu menyalahkan suzy atas kematian ayahnya.ayah hyun soo meninggal kecelakaan karna menyelamatkan suzy yg hampir saja tertabrak mobil.

  eun joo sangat sedih kehilangan suaminya dan tidak pernah bisa menerima kematiannya.suzy juga sangat sedih sehingga dia terus makan dan makan untuk berusaha membuat dirinya senang tapi dia malah jadi gemuk.

  selama ini bahkan suzy diam-diam harus bekerja sendiri untuk mencari uang karna eun joo tidak pernah memberi uang.bahkan uang pemberian hae in untuk suzy juga tidak pernah diberikan eun joo pada suzy.

"suzyyyy~yaa ayo berangkat.oppa bisa terlambat."panggil hae in.

suzy tersentak dari lamunannya,dia buru-buru mengemasi buku dan keluar kamar.hae in tersenyum melihat suzy keluar kamar.

"kau sudah cantik,kenapa harus berdandan terlalu lama?"goda hae in sambil tersenyum.

dimata hae in tidak peduli bagaimanapun fisik suzy,baginya adik semata wayangnya itu tetap sangat cantik.

suzy berusaha tersenyum,"eii aniya oppa,aku sedang mengemasi semua buku-buku pelajaranku."

"cantik apanya?dia terlihat seperti babi."

hae in mendelik menyadari wajah suzy berubah sedih."eommaaaa."

"kenapa kau selalu saja membuat kakakmu menunggu?bisakah kau sekali saja berhenti menyulitkan semua orang?

"eommaa jangan bicara seperti itu pada suzy,aku tidak pernah merasa dia menyulitkan ku.berhenti mengatakan hal buruk padanya,dimataku dia sangat cantik."

"tapi bagiku dia sangat menyulitkan dan pembawa nasib buruk."

wajah suzy kembali tampak semakin sedih,sedangkan hae in sangat kesal.hae in menghela nafas berkali-kali untuk mengendalilan emosi.

"mianhae eomma."ujar suzy lirih.

"eomma jangan keterlaluan,dia juga putri eomma.apa eomma pernah memikirkan bagaimana perasaan suzy saat mendengar semua perkataan buruk eomma?kenapa eomma tidak pernah bisa berhenti?"protes hae in dengan nada suara meninggi.

"aku tidak peduli."sahut eun joo singkat sambil menata makanan dimeja.

"suzy yaa ayo pergi,aku tidak nafsu makan lagi.kau makan di sekolah saja nanti ne."ajak hae in menarik tangan suzy pergi.

"yaa yaa hae in,aku sudah susah payah memasak untukmu.yaaaa~"teriak eun joo kesal," dasar anak tidak tau terima kasih."umpatnya.

tapi hae in sama sekali tidak mendengarkan perkataan eun joo,sudah terlanjur kesal.suzy tidak mengatakan apapun dan hanya mengikuti hae in yg menarik tangannya keluar rumah.sebuah motor sudah terpakir didepan rumah,motor itu milik hae in.

bahkan saat hae in memasangkan helm kekepala suzy,dia masih terdiam.hae in memegangi kepala suzy yg sudah terpasang helm,agar menatap ke arahnya.

"apa kau mau kita pindah saja dan cari rumah baru?hanya kau dan aku."

"ne??tanya suzy kaget.

"ayo cari rumah baru,dan pindah.kita bisa tinggal berdua diapartment,aku punya cukup uang.hanya kau dan aku jadi kau tidak perlu lagi mendengar perkataan menyakitkan eomma setiap hari.aku yakin eomma bisa mengurus diri sendiri."

tawaran hae in terdengar menyenangkan tapi suzy menggeleng perlahan,"aku sudah terbiasa dengan semua omelan eomma,lagipula eomma benar.aku ini penyebab appa meninggal."

"itu tidak benar.appa meninggal dalam kecelakan karna bajingan yg menabraknya membawa mobil saat mabuk."

"tapi jika saat itu appa tidak menjemputku,dia pasti baik-baik saja.jika appa tidak melindungiku saat ini appa pasti masih bersama kita."

"sudah cukup,apa selama ini kau juga menyalahkan dirimu seperti ini?suzy~yaa,appa pasti tidak mau kau seperti ini.ingat,apapun yg eomma katakan itu tidak benar.kau itu segalanya bagiku,kau tidak pernah menyulitkanku.paham?

suzy mengangguk,"gomawo oppa,aku jadi sangat kuat karna oppa."

"bersandar saja padaku saat kau merasa sangat lemah,aku akan selalu menjagamu apapun yg terjadi.tidak ada satu orangpun yang akan menyakitimu selama ada aku."

"oppa adalah yg terbaik."sahut suzy .

"jadi apa kita akan pindah?

"aniya.aku yakin suatu saat eomma akan kembali seperti dulu,eomma hanya sedih karna kepergian appa.dia juga pasti lelah harus bekerja diluar dan dirumah.kita juga tidak bisa membiarkan dia sendirian,bagaimanapun juga dia adalah ibu kita."

"baiklah sekarang ayo senyum lalu kita berangkat."pinta hae in sambil tersenyum dan mencubit pipi suzy.

suzy berusaha tersenyum agar hae in tidak khawatir terus menerus,dan ternyata sejak tadi eun joo menatap mereka dari kejauhan.wajah eun joo tampak sedih.hae in kemudian memasang helm untuk diri sendiri lalu berangkat untuk mengantar suzy kesekolah.

*****Skip*****

vote dan comment guys....

Find Me In Your Memory_Taezy ♡ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang