WARNING!
Episode ini mengandung tindakan kekerasan dan darah. Diharapkan kepada pembaca untuk bijak dalam membaca chapter ini, happy reading!
***
"Alpha team, get ready."
"Woah, keren juga lo Ha bisa bikin beginian," Jaehyun menatap pasukan yang berdiri tegap nan gagah disamping mereka dengan takjub.
Eunha terkekeh angkuh disana, "oiya jelas, jangan meragukan kekuatan gue lo pada. Dah, jangan ngerumpi, pasukan Cuma bertahan 15 menit, kalian harus cepet, nanti gue kirim pasukan lagi kalau dirasa kurang." Setelah Eunha memerintahkan Alpha team, mereka langsung bergerak.
Eunwoo mengurus manusia yang beterbangan di langit sedangkan Jaehyun serta Jihyo mengurus manusia raksasa, para manusia berekor dengan yang memiliki kecepatan yang tinggi serta beberapa anak kecil yang cukup menyebalkan.
Rose hanya berdiri di sisi bangunan yang cukup aman, ia tak dapat melakukan apapun untuk membantu temannya yang lain. Namun tiba-tiba punggungnya terasa sedikit berat, ada beban barang yang tergantung di bahu nya.
"Rose, gue kasih lo panah, lo bisa serang dari tempat lo berdiri tanpa harus keluar dari persembunyian. Jungkook lagi instal archer skill─"
"Skill udah berhasil terinstall, lo bisa langsung manah Rose," Jungkook memotong ucapan Eunha.
Rose pun mengambil busur yang tergeletak di tanah, lalu mengambil persediaan panah yang ada di punggungnya. Ia mengarahkannya pada manusia raksasa yang bergerak lambat dan tepat sasaran.
"Cepet Rose! Busurnya cuma bertahan selama 10 menit. Tembak sebanyak mungkin dan setepat mungkin," Eunha berpesan, lalu Rose pun mulai menembak sasarannya dengan baik, layaknya pemanah yang handal.
Sedangkan di sisi lain, Jaehyun dan Jihyo dengan mudah menghabisi para musuh, itu semua terbantu karena adanya pasukan yang dibuat Eunha, sedangkan Eunwoo dibantu oleh Rose yang mulai menembak manusia yang beterbangan. Setelah 15 menit awal, pasukan buatan Eunha memudar lalu hilang, sepersekian menit kemudian busur Rose pun hilang.
"Oke berhasil! Sekarang cepet ke jam nya. Gue punya firasat buruk," Bambam berucap sambil melihat keadaan disekitar Alpha team. "Gue udah nempelin stiker skateboard disana, kalian cukup lompat satu kali lalu sepatu kalian bakal berubah jadi flyingboard. Lakukan dan langsung baik ke puncak," lanjut Bambam.
Mereka dengan mudah menaiki jam itu, lalu sampai di bagian dalam. Mereka harus melewati laser yang terpasang disana.
"Aghh.." Jihyo mengerang, betisnya tak sengaja tersenggol laser berwarna merah terang itu, membuat kulitnya terbuka dan mengeluarkan darah. Saat Rose menoleh dan berniat membantu, Eunwoo ternyata sudah lebih dulu menolong gadis itu. Mereka sampai di sisi yang dituju, Rose langsung mendekati Jihyo lalu membalut kakinya dengan perban yang ia bawa. Butuh waktu sekitar 15 menit hingga lukanya tertutup sempurna.
Jaehyun dan Eunwoo tak tinggal diam, mereka tengah berkomunikasi dengan Jungkook sembari menunggu para gadis menyembuhkan luka. "Mana duplikat kornea profesor Claudius? Lama banget buset," Jaehyun mengeluh.
Jungkook pun mendengus, "ya sabar anjir, lo kata duplikat kornea segampang ngecopy film di bioskop?!"
Eunwoo hanya terkekeh mendengar ucapan sebal temannya itu. Lalu tak lama Jungkook berucap, "eh? Woy, coba lo deketin mata lo ke sensornya."
"Lo ngomong sama siapa anjir? Gue atau Eunwoo?" Jaehyun menjawab Jungkook.
"Ya elu lah, kan lo anaknya si profesor. Capek juga ya ngomong sama keong, ga nyambung." Jungkook berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME HUNTER | 97l ✔
Fanfiction[ Collaboration story with @mcnusic ] [ Proses Revisi ] Ketika ekspetasi tentang masa depan indah yang ada dalam pikiran justru berbanding balik dengan realita yang mengerikan. Selamat datang dimasa depan. Lebih tepatnya ... tahun 2065. Check it ou...