"DING DONG!"
....suara apa itu...?
"DING DONG!"
Kelopak matanya mulai bergerak kecil, sebelum akhirnya terbuka penuh.
"DING DONG DING DONG!"
...can't he just leave me alone...?
"DING DONG DING DONG DING DONG DING—"
"Oh sh**!" Sambil menahan amarahnya, dia langsung beranjak dari tempat tidurnya—tidak mempedulikan seberapa berantakan keadaannya sekarang. Langkah kakinya bergegas menuju pintu apartemen, mengabaikan bel pintu yang terus berbunyi dari tadi.
"Tidak bisakah kau membangunkanku dengan cara lain?!" ucapnya ketus segera setelah membuka pintu, dan melihat sosok laki-laki menyebalkan yang berdiri di depan pintu apartemennya.
"Good morning~" Dan dengan tanpa rasa bersalah sama sekali, sosok di depannya itu langsung masuk ke dalam apartemennya, berjalan menuju ruang tamu dan duduk bersandar di sofa.
"Kau sudah tahu password apartemenku. Kenapa harus membuat keributan pagi-pagi begi—"
"Bukankah kau bilang kau mau mengganti passwordnya?"
"...haruskah aku menggantinya sekarang..?"
"Kalaupun kau menggantinya, aku pasti akan tetap tahu~" Laki-laki itu meraih remote TV yang ada di sofa, lalu memencet tombolnya. "Tahu begitu, aku tidak perlu memencet bel pintu, kan~?"
Matanya menatap tajam ke arah laki-laki di depannya. "Kau sengaja melakukannya.. aku tahu itu.."
"Hmmm?" Laki-laki itu menoleh ke arahnya, menatapnya dengan sorot mata polos. "Bukankah sekarang sudah saatnya kau bergegas menuju kamar mandi dan mencuci mukamu? Lalu mengganti baju tidurmu?"
Dia hanya bisa menghela napas kasar. "Terima kasih karena sudah membangunkanKU." ucapnya dengan nada sarkas.
"You're welcome~" Ingin rasanya dia memukul wajah laki-laki di depannya itu, tapi dia menahannya. Sudah 3 bulan sejak dia mengenal laki-laki ini, dan dia sudah terbiasa dengan 'tabiat' anehnya itu. Sekeras apapun keinginannya untuk membencinya, dia tahu dia tidak pernah bisa—
Mungkin sejujurnya dia masih berharap....
"Jangan lama-lama yaa~" Suara laki-laki itu terdengar dari balik pintu kamar mandi, membuat dia lagi-lagi hanya bisa menghela napas, dan melanjutkan kegiatannya mencuci muka.
What an 'usual' morning that she has...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sois à Moi
Teen FictionKala hanya ingin hidup dengan tenang--pergi dari 'kehidupan' sebelumnya, dan mencoba mencari ketenangan di tempat baru Tapi mungkin seorang Sean tidak akan membiarkan itu terjadi... Notes : //alert! Mungkin akan ada beberapa 'harsh words' & slight '...