Chapter 3

1.9K 237 21
                                    

"Don't want to be a princess, I'm Priceless. A Prince not even on My list," -Kim Jennie

.
.
.
.
🌷🌷🌷

Jennie tidak tau lagi bagaimana ia harus berekspresi. Matanya mengerjap kaget mendengar titah sang Putra Mahkota barusan. Otaknya serasa tumpul dan nafasnya sesak. Astaga! Apa salahnya? Apa Ayahnya juga memiliki hutang pada keluarga kerajaan? Apakah Chaeyoung juga akan menikahinya karena hal itu? Alis Jennie mengerut. Memangnya kau ini siapa, Kim Jennie? Mana mungkin Pangeran Chaeyoung menikahimu hanya karena hutang, pikirnya.

"Nona Kim?"

Suara parau Chaeyoung kembali melempar Jennie pada kenyataan. Matanya kian bergulir panik. Ia menatap Chaeyoung dengan gugup.

"Ma-maaf, Yang Mulia. Sepertinya anda salah orang." ucap Jennie pada akhirnya.

"Tidak. Aku tidak salah orang." Chaeyoung membetulkan letak duduknya. "Lim!"

Bunyi knop pintu dibuka membuat Jennie menoleh. Sosok pria tampan bernama Lim itu masuk sambil membawa sebuah map, membuat matanya membelalak kaget.

"Sudah kenal dengan pengawalku, Nona Kim?" tanya Chaeyoung. Sontak wajah Jennie memucat.

"N-ne..."

Lim membungkuk ke arah mereka berdua. Jennie meringis melihat perban di hidung pria itu. Gadis itu mengumpat dalam hati. Sial sekali, Ia baru saja menghajar pengawal kerajaan. Matilah kau, Kim.

"Berkasnya, Yang Mulia." ucap Lim sopan sambil menaruh map di meja diantara Jennie dan Chaeyoung. Pria itu kembali menegakkan tubuhnya, membungkuk kecil, lalu berjalan keluar ruangan. Jennie menatap map itu ragu-ragu.

"Itu adalah perjanjian untuk pernikahan kontrak kita berdua."

"Mwo?!" Jennie setengah berteriak mendengar ucapan Chaeyoung barusan. Pernikahan kontrak?!

Chaeyoung tersenyum miring. "Kau tidak berfikir kita akan benar-benar menikah bukan, Nona Kim?"

Wajah Jennie memerah menahan amarah. Gadis itu menghirup nafas dalam. Berusaha menetralkan emosinya dan makin menatap tajam sang Putra Mahkota.

"Lalu, apa maksud anda menawarkan ini padaku, Yang Mulia?"

"Kita akan berbisnis, Nona Kim."

Jennie mengernyitkan keningnya, tak mengerti.

"Kau dan Aku akan mendapatkan untung yang setimpal." Chaeyoung melanjutkan,"Aku akan menyelamatkan tahtaku, dan Kau, akan terbebas dari hutang rentenir itu."

Mata Jennie membulat. Ia tidak lagi bisa berfikir jauh, apapun yang berusaha difikirnya akan mengarah pada...

"Kau membeliku?" desisnya.

Chaeyoung mengangkat bahunya. "Apa terlihat seperti itu?"

Amarah Jennie mencapai puncaknya. Ia berdiri dengan wajah yang memerah dan nafas yang memburu. Harga diri seorang Kim Jennie sangatlah tinggi. Apa yang dilakukan Chaeyoung sangat melukai hati dan martabatnya.

"Aku minta maaf jika perilakuku sama sekali tidak sopan, Yang Mulia, tapi..." Jennie menatap Chaeyoung dengan mata berkilat emosi."...Aku menolak tawaranmu dan silahkan keluar."

Chaeyoung sedikit terkejut. Namun, Ia bisa menguasai ekspresinya. Chaeyoung kemudian berdiri dengan tegap dan anggun. Matanya menatap wajah Jennie dengan malas.

"Kuharap kau sedang tidak mabuk, Nona Kim."

"Aku sepenuhnya sadar, Yang Mulia."

Chaeyoung mencibir sebelum mengangkat kedua bahunya.

Red String (Chaennie 🔞) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang