''Huh, capek banget.'' Aku yang berada disamping Hyena mendengar ia mengeluh, pasalnya kami semua baru saja melakukan outbound.
Rasanya tenggorokan kini mengering bak gurun, dan itu membuat kami semua berebut air yang ada didalam tenda.
Baju kami semua basah karena keringat, dan cuaca hari ini juga cukup terik membuat keringat yang sedari tadi keluar tak kunjung berhenti.
Sekarang sudah pukul 16:00, kami semua bersiap untuk mandi bergantian.
''Eh, perasaan kemarin berangkat kamu nggak pakai kalung deh.'' Hyena bersuara sembari meneliti kalung yang melingkar dileherku.
''Kemarin malem Beomgyu kasih.'' Jawabku, membuat Hyena mengangguk kecil.
Setelah beberpa saat, akhirnya aku dan Hyena pergi untuk mandi, walaupun malas sekali rasanya, tapi rasa lengket ditubuhku membuatku tidak nyaman.
***
20:00
Kami semua bersiap untuk menelusuri hutan malam ini, setelah mendengar pengumuman dari Pak Han, kami semua segera berkumpul di lapangan.
Semua orang akan memiliki pasangan dari mengambil kertas random.
Dan kini aku telah berpasangan dengan Hajoon, si murid pintar dikelasku.
Sedikit disayangkan aku tidak bersama Beomgyu, tapi tak apa, setidaknya pasangannya adalah seorang pria, hal itu membuat hatiku sedikit lega.
Untuk Yeonjun, ia sudah berpasangan dengan Eunmee, tak apa, aku tidak cemburu.
Kami semua bergantian untuk memasuki hutan agar menciptakan jarak antara satu sama lain.
Waktu berjalan beberapa saat hingga giliranku akan dimulai sekarang.
Sedikit was-was karena takut akan ada harimau atau serigala akan menerkamku, tapi 100% hutan ini aman untuk dilewati. Lagi pula sudah ada petunjuk dan beberapa guru yang menjaga didalam, jadi tidak perlu khawatir jika akan tersesat.
Bersyukur sekali aku berpasangan dengan Hajoon, ia memiliki pribadi yang sungguh dewasa. Ia mengajakku mengobrol seru agar takut tak lagi menghantui ku.
Srukk.
Aku dan Hajoon seketika menatap kedepan setelah mendengar seperti sebuah benda yang terjatuh kebawah.
''Tolong!! Siapapunn tolong aku!'' Suara teriakan nyaring wanita diiringi isak tangis terdengar menggelegar dihutan yang sunyi.
Tanpa aba-aba aku dan Hajoon langsung berlari kesumber suara, mendapati seorang pria berdiri kosong dan dua orang wanita yang terduduk sembari menangis.
Detak jantungku pun rasanya berhenti detik itu juga, setelah berjalan lebih dekat pada mereka dan melihat Beomgyu yang sudah tak sadarkan diri dibawah jurang.
Tubuhku merosot, tak ada kekuatan sama sekali untuk sekedar berdiri.
''Beomgyu!!!'' Aku berteriak sekencang mungkin, menangis sejadi-jadinya.
Tak lama Pak Kim datang bersama Hajoon dibelakangnya.
Semua orang merasa panik sekarang, beberapa guru langsung bertindak dengan pelan-pelan menuruni jurang yang licin menggunakan alat pengaman berupa tali.
Setelah memakan waktu cukup lama, akhirnya tubuh Beomgyu berhasil dibawa ke atas dan segera dilarikan kerumah sakit terdekat.
Kegiatan dengan cepat terhenti setelah kejadian yang menimpa Beomgyu.
Jujur aku ingin ikut Beomgyu tapi guru melarangku, katanya hari sudah larut dan lebih baik kita menjenguknya besok pagi.
Kini jam sudah menunjukkan pukul 01:00, hampir semua orang telah terlelap, tapi tidak dengan diriku yang masih tidak bisa tidur, hanya berbaring menatap dinding tenda dengan air mata yang tidak bisa berhenti menetes, pikiranku terus mengingat Beomgyu yang sepertinya cukup parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulas Senyum | Beomgyu
Teen Fiction"Bukankah kita berpisah untuk kembali? Aku hanya akan pergi sebentar, tidak perlu menangis, terima kasih untuk semuanya dan sampai jumpa." - Beomgyu Pada saat itu tubuhnya benar-benar menghilang dari pandanganku, pergi jauh untuk waktu yang tidak te...