23 : Di jebak?

87 12 112
                                    

Sudah lima jam berlalu, Aisha masih setia menunggu Abhimanyu datang untuk menjemputnya namun pria itu tak kunjung datang juga untuk menjemputnya.

Aisha sebenarnya bisa saja langsung pulang tapi tidak ada kendaraan umum karena sudah tengah malam, di tambah lagi di jalan hujan membuatnya kedinginan.

Ingin menelepon pun rasanya tidak mungkin, ponselnya mati, beberapa jam yang lalu.

Kalau hanya mengantarkan Dinda paling setengah jam juga sudah kembali tapi sudah hampir lima jam ia tidak kembali gumam Aisha dengan wajah kecewa membayangkan Abhimanyu yang masih bersama Dinda sekarang.

Hujan semakin deras membuat Aisha tak kuasa menahan rasa dingin di tubuhnya, perempuan itu sedari tadi memeluk tubuhnya sendiri.

"Wah ada perempuan, sendirian pula." Celetuk salah satu pria yang baru saja datang dengan teman-temannya.

Aisha hanya mengacuhkan ucapan pria tersebut sambil memperjauh jarak dan berharap ia bisa bertemu seseorang yang ia kenal saat ini.

"Dia pasti dengan menunggu kekasihnya tapi ternyata kekasihnya sedang selingkuh bersama masa-lalu pria itu."

Deg

Hati Aisha mencelos, ia benar-benar tak mengerti kenapa pria-pria ini mengatakan hal ini padanya.

Yang ia tak paham adalah

'Bersama masa-lalu pria itu.'

Sekarang Abhimanyu memang tengah bersama Dinda, mantan kekasih tunangannya.

"Bodoh sekali dia, menunggu kekasihnya sampai tengah malam padahal kekasihnya sedang selingkuh di belakangnya."

"Hahaha, itu sangat bodoh! Benar-benar bodoh!"

Aisha tetap diam, tak ingin cari masalah.

Tetapi salah satu pria disana mengambil paksa tas Aisha membuat perempuan itu terkejut.

"Hei apa yang kau--"

"Tas murahan, sama seperti orangnya." ucap pria itu sebelum menjatuhkan barang-barang yang ada di tas Aisha, hingga barang-barang itu terjatuh ke lantai yang basah.

"HEI KAU KENAPA--"

Pria itu malah dengan sengaja menginjak buku-buku Aisha hingga buku itu hancur.

Aisha hendak menghampiri pria itu tapi salah satu pria yang ada disana malah menahan tangan nya membuatnya tak bisa kemana-mana.

Dengan tidak kapok, pria itu mengambil foto Abhimanyu dan Aisha lalu memisahkannya menjadi dua, membuat Abhimanyu dan Aisha di foto itu terpisah.

"Kalian akan segera berpisah dalam waktu dekat, kau akan kehilangan Abhimanyu... Kau akan membencinya seumur hidup mu, kau tidak akan pernah memaafkannya, kau akan sangat kecewa padanya, kau juga akan menjauh dari kota ini dan itu semuanya di sebab kan oleh Abhimanyu mu itu." ujar pria itu serius.

"APA MAKSUDMU HAH?! KENAPA KAU BERKATA SEPERTI ITU?! SIAPA KAU?!" ujar Aisha marah.

"Intinya semua itu rencana, ada orang yang tidak suka kau bersama Abhimanyu dan yang paling parahnya lagi, orang itu bekerjasama dengan salah satu anggota keluarga mu..."

Deg

Aisha menggeleng kepalanya. "Tidak mungkin! Itu tidak akan terjadi!"

Pria itu tersenyum kecut. "Aku mengatakan ini padamu, agar kau berhati-hati... Tidak semua orang yang berada di dekatmu, tulus padamu, tidak semua baik, orang yang kau anggap baik, tidak selalu baik, ingat perkataan ku itu."

Setelah mengatakan itu, beberapa pria disana langsung pergi meninggalkan Aisha.

Sedangkan Aisha masih termangu, lalu mengambil foto dirinya dengan Abhimanyu yang sudah terpisah itu.

Aisha Story's [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang