Gue yakin, pantat itu ada satu kalau pantat ada dua namanya para pantat-pantat. -Haris
***
Jika Jum'at minggu ini berakhir, maka akan ada Jum'at minggu berikutnya. Begitupun seterusnya. Kalau di pikir-pikir, sepi juga nggak ada mbah putri disaat mbah kakung sibuk berceramah tentang kehidupan selepas sholat Jum'at. Mbah putri selalu ikut ke rumah ayah Arwan, namun masih belum mempunyai tenaga duduk terlalu lama untuk menemani mbah kakung berceramah pada anak dan cucu-cucunya. Jadi, mbah putri lebih memilih beristirahat di kamar, lalu akan keluar jika beliau menginginkan udara segar.
"Lalu, apa arti bahagia bagi kalian?" Mata mbah kakung mengamati satu persatu cucu-cucu tersayang nya. Tersenyum manis walaupun tidak lengkap karena Tama dan Raka bekerja, sedangkan Kahfi sibuk dengan co-ass nya. Serta keluarga Jayanara yang berada di Jakarta dan keluarga Tunggal yang berada di perantauan Kalimantan. Kemudian mbah kakung menoleh ke sisi kanannya, terdapat kursi kosong namun tidak sepenuhnya kosong. Seharusnya mbah putri duduk disana, tapi digantikan sementara oleh moomin -kesayangan Revan namun dihakpatenkan oleh mbah putri.
Dhanan beruara. "Bahagia itu luas. Sama halnya kaya cinta yang katanya universal. Bahagia pun begitu. Kita bahagia walau hanya melihat semut saling berjajar dan bergotong royong pun itu sudah dianggap bahagia. Memang kecil dan sepele. Tapi kebahagiaan bisa kita temukan dimana saja, dari hal terkecil maupun terbesar."
Mbah Kakung tersenyum tulus. Matanya menelisik cucu-cucunya bergantian. "Ada lagi?"
"Bahagia itu ketika kita melihat orang yang kita cintai bahagia, walaupun sama orang lain, mbah." Lutfian bersuara, namun setelahnya pria itu berakting menangis seperti bak didrama Korea yang sering Hafa tonton.
Semuanya tertawa melihat tingkah Lutfian. Jarang bersuara saat mbah Kakung berkhotbah, tapi pada minggu ini tiba-tiba saja ia mengeluarkan pendapat konyol nya.
"Curhat atau apa itu..." Celetuk Haris mencibir. Tatapan sinis yang diberikan Haris pada Lutfian mampu membuat pria itu menjulurkan lidah pada Haris yang kemudian mendengus.
Mbah kakung menggeleng pelan melihat tingkah cucunya itu. Kemudian tangan keriput mbah kakung terulur untuk mengusap kepala Haris yang selalu menempel di dekat kaki mbah kakung. "Kalau kata Haris, bahagia itu apa?"
Anak itu terdiam sejenak. Memikirkan jawaban untuk pertanyaan yang mbah lontarkan pada nya. Jari telunjuk kanannya menggaruk pelipis kanannya sambil menunduk menatap lantai yang beralaskan karpet bulu berwarna coklat susu.
"Bahagia itu..." Ada jeda sejenak disana. Kemudian Haris melanjutkan sambil cengengesan, anak itu berujar. "... Makan. Iya, bahagia itu makan makanan enak. Bahagia bisa juga nyium mas Wildan ganteng." Ketawanya cekikikan membuat beberapa dari cucu Singgih mendengus.
"Terus bisa kumpul sama temen sama keluarga. Bahagianya Haris sederhana, yaitu orang yang Haris sayang juga bahagia." Lanjutnya kemudian.
Gemas dengan Haris, Hafa mencubit pipi Haris hingga membuat yang empu meringis kesakitan. Tapi kemudian, aktivitas gemas Hafa kepada Haris terhenti saat Yudha juga bersuara. "Bahagia itu pilihan, keputusan yang lahir dari hati setiap manusia. Dicari terus diperjuangin dan dinikmatin dalam kehidupan kita. Arti kebahagiaan bagi setiap orang memang nggak selalu sama karena kebahagiaan sering dipersepsikan sebagai ketercapaian atas sesuatu yang kita inginkan, kesuksesan atau kesempurnaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Besar Singgih | NCT OT23 ✅ [END]
Fanfiction❗SUDAH TAMAT❗ Mbah Singgih pernah bilang "Janganlah sampai kita melupakan Allah di kala kita senang, maka di waktu sulitmu Allah akan mempermudah jalannya." Nasehat mbah Singgih yang selalu mengisi hari-hari keluarga besar Singgih dan akan selalu t...