1

6 0 0
                                    

Pagi hari dengan cuaca yang terasa panas,peluh membasahi baju para siswa-siswi SMA KATULISTIWA yang sedang mengikuti upacara yang selalu diadakan setiap hari Senin.

Sang merah putih berkibar dengan gagahnya diatas sana.Pemimpin upacara membubarkan seluruh murid yang mengikuti upacar dikarenakan sudah selesai.

"BALIK KANAN BUBAR BARISAN JALAN!"

intrupsi dari masing-masing kelas untuk membubarkan anggotanya kembali kedalam kelasnya masing-masing.

Semua murid berbondong-bondong meninggalkan lapangan.

"Bagi ge,haus"

"Bentar"

"Lah jangan diabisin bego!"

Seru siswi perempuan dengan rambut yang diikat tengah kepada siswa laki-laki,siswi itu merebut botol aqua yang tengah diberada dimulut siswa.

"Akhh,Anjir abis"rutuknya karena botol Aqua sudah kosong.siswi bernametag Kanaya arviani itu melirik sahabatnya dengan raut wajah kesal.

"GEOOO!!GANTIIN MINUMAN GUE SEKARANG JUGA!"

"OGAH"

"LO MAU GUE JADIIN PEYEK!"

"mau dong dijadiin peyek"

"GEOO!GUE SERIUS ANJIR!"

"GUE JUGA SERIUS KANAYA ARVIANI SAYAANG!"

"BERISIK!"

Kedua siswa itu terdiam,matanya menatap siswa laki-laki yang berjalan kearahnya,bukan tepat,melainkan laki-laki itu duduk persis di depan bangku sicewek.

Geo terlihat sudah duduk kembali dibangkunya,sedangkan Kana masih berdiri,menatap kosong kepada laki-laki yang kini tengah menyibukkan diri dengan ponselnya.

Seorang guru memasuki kelas dengan tegas,Kana menghela nafasnya berat,kembali duduk di kursinya dan mulai membuka buku pelajaran.

Suara berisik dari dalam kantin tak membuat seorang Kana mengalihkan arah pandangnya dari siswa laki-laki yang kini tengah bercengkrama dengan teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara berisik dari dalam kantin tak membuat seorang Kana mengalihkan arah pandangnya dari siswa laki-laki yang kini tengah bercengkrama dengan teman-temannya.

Gadis itu sekali lagi menghela nafas berat,tak mau ambil pusing untuk sekarang,perutnya yang sedari tadi minta dijajanin akhirnya diisi dengan sebuah roti berisikan cokelat.

"Hey bro,ngapain Lo disini udah kaya anak sapi nyari induknya"ledek geo yang datang bersama Afni.

"Sianying!jauh-jauh Lo sana"

"Ngapain jauh-jauh kalo bisa deket-deket hm?"

"Ye,sianak onta,minta ditabok Lo sama Kana"

"Kalo ditaboknya pake-"geo tak menjeda ucapannya sebentar,memonyongkan mulutnya seolah minta dicium."Sabi lah"

"Anjir tuh mulut!"

Ketiganya tertawa dengan gurauan mereka sendiri,tak sengaja mata Kana bertemu pandang dengan mata tajam milik Fino,sadar akan tatapan itu,Fino mengalihkan pandang,tak melihat kearahnya lagi.

Hatinya sakit namun Kana hanya bisa diam.Ingin berteriak bahwa dirinya lelah saja ia tak punya cukup nyali.

"Maafin gue Fin,gue pengecut!"

Tak sadar,air matanya tiba-tiba menetes.Geo yang sedari tadi ngoceh sana-sini karena tak dijawab gadis itu terdiam,menyenggol lengan Afni.

"Apaan si Lo!"

"Tuh"

Afni menatap kedepan,matanya melebar saat melihat sahabat nya meneteskan air mata.

"Kan?are you ok?"

"Hm?fine"

Gadis itu mengusap matanya, menghapus bekas tangisannya.

"Gue duluan,Lo berdua abisin makan aja"

"Tapi Lo juga belum abis makanannya"

"Gue udah kenyang,dah"

Geo dan Afni menatap sedih sahabat nya itu,menghela nafas berat karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk sahabatnya.

"Gw harap Kana emang baik-baik aja"
Ucap Afni,menatap bakso yang masih tersisa tiga biji.

"Gw juga berharap gitu"


logika-naTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang