Dear Diary.
I love my beloved prince
******
There he is.
My beloved prince.
Seperti biasa selalu disibukkan dengan tumpukan buku dan berbagai catatan untuk eksperimennya. Aku gak keberatan dia menghancurkan rumahku jika eksperimennya gagal, aku bisa membeli rumah baru.
Apapun akan kuberikan untuk pangeranku yang indah itu.
Sebut aku dibutakan cinta tapi yang selalu ku lihat hanyalah Albedo seorang.
Aah... aku gak akan pernah lupa bagaimana aku bisa menemukannya.
Mahasiswa jenius di kelas temanku, mahasiswa yang dijodohkan denganku melalui truth or dare tepat sebulan setelah aku pindah ke negara ini.
Yes, it was started from a simple game.
My friend dares me to ask him out and I did.
Little did I know, he's gonna be the love of my life.
"Mau sampai kapan kamu berdiri di depan pintu seperti stalker?"
Aku berjalan menghampirinya lalu memeluk pinggangnya, my favorite part of his body. I won't hesitate to kill if someone dares to touch him.
"My prince, may I know what are you doing?"
"Hanya membaca literatur, aku lihat buku di perpustakaanmu semakin banyak"
"I thought you want some new books so I added one more shelf"
Albedo berbalik dan kini berhadap-hadapan denganku. Matanya yang indah itu menatapku.
Only mine.
Aku tahu Albedo telah menjadi milikku ketika aku menandainya, tapi aku gak bisa menepis perasaan mengganjal karena aku bukan yang pertama.
What have they done?
Only marking? But she was an alpha in first rut, too young to control her alpha desires.
"Apa kamu melihatnya saat menatapku?"
Aku gak bisa menahan diri untuk gak bertanya.
Albedo pernah bilang kalau kami mirip, tapi aku gak mengerti miripnya dimana. Dia perempuan sedangkan aku laki-laki, dia masih mahasiswi dan aku sudah bisa menghidupi diriku dan kekasih hatiku.
"Kalian hanya mirip di mata" jawab Albedo.
Hanya itu?
"Sekilas wajahmu juga mirip, tapi ekspresimu lebih tenang"
"Dan aku lebih tampan, kan?"
"Tentu saja, dia kan perempuan"
Aku tertawa dan memeluk pangeranku. Jujur seperti biasa, I like it.
"El.."
"Yes, dear?"
Aku bisa merasakan Albedo membalas pelukanku. Pangeranku ini bukan tipe yang sering melakukan skinship dalam hubungan, maka dari itu agak jarang dia membalas pelukanku seperti ini.
"Apa kamu pernah berpikir untuk mencari omega lain atau beta?"
Now where is this coming from?
Aku melepas pelukanku agar aku bisa melihat wajahnya "Love, kenapa kamu bertanya seperti itu? Gak pernah terlintas di pikiranku untuk mencari yang lain. YOU are the ONLY one I want"
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Harian Seorang Anak Archon S1
FanfictionDear Diary. Aku hanya ingin punya keluarga yang normal tapi dari lahir aja udah gak normal, gimana dong? . . . WARNING : - YAOI bertebaran (YURI juga ada tapi dikit, straight juga ada) - Bahasa kasar - Chara rawan OOC - Bau-bau konten dewasa - Baha...