‹-----›
"TSUM, TSUMU!!" Panggil Osamu dari meja belajar yang terletak di samping kasur.
"Gw lolos masuk test nya!" Seru bahagia Osamu, ia berhasil masuk universitas fakultas kedokteran.
"Hah serius! Serius Lo masuk" Atsumu percaya tak percaya jika adik nya berhasil lolos di fakultas nya.
"Serius lah Tsum, ya kali gw bo'ong" sambil memperlihatkan laptop nya yang tertera di dalam nya tulisan yang menyatakan jika Miya Osamu lolos tes masuk Kedokteran.
"Sial, kenapa Lo bisa duluan sih" Kesal Atsumu.
Ternyata, setelah di pikirkan lagi, Atsumu sekarang memilih untuk menjadi apoteker yang juga berada di bidang kesehatan.
"Tsum, lo--"
"EEHHH!!!" Kaget Atsumu yang dari tadi menunggu hasil pengumuman dari laptopnya.
"Kenapa?"
"Gw.. gw juga lolos Sam"
"Huwaaa gw ga nyangkaa~" lanjut Atsumu berguling-guling histeris di kasur Osamu.
"Kasur gw berantakan dih" kesal Osamu, untung nya kesabaran dia masih banyak.
"Ya sori, gw nya kesenengan"
"Heh Sam, lu nangis?" Tanya Atsumu melihat Osamu terdiam begitu saja yang tengah terduduk di kursi.
"Gak, gw terharu aja, perjuangan gw belajar juga gak sia-sia trus ini semua juga belum selesai gitu aja, gw masih harus belajar lagi, gak stop di situ aja" jelas nya tersenyum tipis.
"Gak ada ada perjuangan yang sia-sia, pasti ada hikmah yang bisa Lo ambil Sam, dan bukti nya lo bisa se hebat ini Sam, gw aja ga nyangka Lo bisa lolos ke kedokteran" di lanjut oleh Atsumu.
"Andai bunda masih di sini Tsum, gw bakal nangis sejadi-jadinya"
"Trus gw di sini sebagai saudara lo, gak dia anggep apa-apa gitu, gw juga bisa jadi tempat bersandar di saat lo berada di titik terendah Sam, gw juga pengen bener-bener di anggep ada dan kakak dari lo"
"Lu tau? Gw nunggu saat-saat dimana lo bener-bener butuh gw di sisi lo"
"....." Sejak tadi Osamu hanya terdiam mendengarkan semua yang di ucapkan dari Atsumu.
"Gw yakin, kedepannya pasti Lo bisa hadepin semuanya, Lo capek, Dateng ke gw gak papa, gw dengerin semua cerita dari lo, gw bakal sempetin waktu buat nemenin Lo ya Sam"
Yang Atsumu rasakan selama ini, ia ceritakan semua nya pada Osamu. Atsumu merasa semenjak kepergian bunda nya, Osamu hanya membahas bunda nya yang sebagai pelindung dan tempat ia bersandar.
Sampai dia lupa, bahwa selama ini juga ada Atsumu yang selalu di sisi nya, di manapun Osamu berada, pasti ada Atsumu di sana.
Saling melengkapi dan jika salah satu nya menghilang, mungkin dia akan merasa tidak baik-baik saja dan terus-menerus merasa bahwa dia tidak sempurna seperti dulu lagi.
"Maaf gw banyak omong" ujar Atsumu
Atsumu merasa waktu nya kurang tepat untuk membicarakan hal itu dengan Osamu sekarang, tapi karna sudah terlanjur bicara, sekarang ia hanya bisa merutuki kebodohannya tadi.
"Maaf Tsum"
"Kadang gw lupa, kalo lu juga bisa jadi tempat istirahat yang tepat buat gue, yang selalu gw pikirin bunda lagi bunda lagi, padahal Lo juga ada di sini"
"Maaf Tsum.." Osamu juga menyadari bahwa dia hanya memikirkan bunda nya, ia masih belum terima atas kematian bunda nya dulu.
"Sshh.. nangis aja gapapa Sam, gw gak mau kalo semua emosi Lo tahan sendirian, nanti nya Lo bakal meledak juga sewaktu waktu dan itu berpengaruh sama kesehatan Lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternally
Genç Kurgu"cita-cita Lo jadi dokter, tapi sekarang Lo malah jadi pasien" "ga papa, mungkin emang gw lebih pantes jadi pasien nya haha" "gak,lo lebih pantes jadi dokter dan gw mau Lo sehat lagi" "geh, mimpi aja dulu" kenapa semua terjadi begitu saja... Apa cal...