Arga menghentikkan langkahnya saat sudah tiba di rumah Elma. Cowok itu menatap sekejap kedua orang di hadapan nya. Elma yang berada di dalam dekapan Rafael, sontak saja membuat cowok itu tak ingin melangkahkan kaki nya lagi.
Beberapa saat Arga terdiam melihat nya. Sebelum akhirnya cowok itu kembali melangkah dan berjongkok di hadapan gadis itu.
Elma masih setia menangis dalam dekapan Rafael dia belum menyadari keberadaan Arga sekarang.
Arga mengehla nafas pelan. Dia tidak tahu, mungkin gadis itu akan marah sekarang pada nya.
Dengan memberanikan diri. Arga berucap dengan tangan nya yang memegang lembut kepala gadis itu.
"El" Ucap Arga
Gadis itu menghentikan tangis nya bahkan sedikit menggerejap. Elma mendongkak menatap Rafael. Lelaki itu mengisyarat kan mata nya.
Elma mengikuti arah mata Rafael. Sebelum akhirnya mata itu bertemu dengan mata milik Arga.
"Ar ga" Dengan suara serak nya Elma dan mata yang sudah sembab.
Cowok itu tersenyum, tangan nya berpindah untuk mengelap jejak air mata Elma. "Jangan nangis" Ucap cowok itu
Elma terdiam sebentar. Sebelum akhirnya dia memeluk Arga dengan tangis yang kembali terdengar. " Ga aku mau ketemu mamah, bawa aku ke rumah sakit ga..." Isak gadis itu.
"Aku mohon...aku mau ketemu sama mereka..."
Arga membalas pelukan gadisnya. Mengecup kepala Elma lumayan lama dan tangan nya yang tidak berhenti mengelus punggung gadis itu.
"Iya kita akan ke rumah sakit" Ucap Arga
Tidak ada lagi suara tangis Elma setelah mendengar perkataan Arga barusan. Gadis itu melonggarkan pelukan nya menatap Arga yang juga tengah menatap nya.
Lelaki itu membawa Elma untuk berdiri. Kemudian mengangkat tubuh gadis itu. Elma sontak saja mengalungkan kedua tangan nya di leher Arga.
Tanpa mengucapkan apapun, Arga membawa Elma pergi dari sana tapi bukan untuk ke rumah sakit melainkan membawa gadis itu ke dalam kamar.
Bagas menghentikan tangan Isty kala gadis itu akan mengikuti Arga. Isty mengerutkan dahi nya dengan apa yang di lakukan oleh Bagas.
"Biarin Arga nenangin Elma dulu" Ucap Cowok itu.
"Tapi gue mau nemenin Elma, gas" Ucap Isty
"Iya, nanti, setelah Arga bisa membuat Elma tenang" Ucap Bagas, memberi pengertian kepada Isty dan semoga saja gadis itu tidak mengelaknya.
Isty terdiam sebentar. Sebelum akhirnya gadis itu menganggukkan kepalanya menuruti perkataan Bagas.
Arga membaringkan tubuh Elma di atas kasur. Cowok itu duduk di samping Elma.
Keduanya sama sama saling bertatapan satu sama lain. Arga menatap gadis itu lekat, dia tidak suka jika gadis nya menangis seperti ini. Sementara Elma hanya menatap Arga dengan tatapan kosong.
Gadis itu menggerejap kala Arga mencium kedua mata nya. Arga kembali menatap gadis nya mata sembab nya itu jelas membuat Arga khawatir.
Arga tidak ingin sama sekali melihat Elma seperti ini, wajahnya yang pucat dan pias sontak saja membuat dirinya cemas.
"Jangan nangis lagi ya El aku gak suka" Ucapnya dengan tangan yang mengelus pipi gadis itu lembut.
"Sekarang kamu tidur, besok kita ke rumah sakit"
Tidak ada jawaban dari Elma, masih setia menatap Arga. Lelaki itu menarik selimut dan menutupinya di tubuh Elma.
Sebelum pergi dia mencium kening Elma, kedua mata nya dan kedua pipi milik gadis nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Mantan✔
Novela JuvenilSatu tahun tidak saling bertanya, membuat Arga tidak bisa menahan rasa rindunya pada Elma. Elma Tiana. Gadis kalem yang mampu membuat Arga luluh akan cintanya. Arga yang datar, pendiam, tidak banyak bicara, bahkan akan kejam bila di usik, akan menja...