463 74 7
                                    


Waiting for You
06


Kaoru terbangun dari tidur lelapnya, saat ia membuka mata yang ia temukan adalah dada bidang yang terbalut kaosnya yang sepertinya agak kekecilan, ia mendongakkan kepalanya dan menemukan wajah tampan sahabatnya- iya tampan... Sangat tampan....

Seketika Kaoru teringat mimpinya semalam- matanya membola seketika 'JANGAN-JANGAN ITU BUKAN MIMPI!' ia coba menggerakkan pinggulnya, itu tidak terasa sakit...

'Huft..... Ternyata memang hanya mimpi... Pftt apa yang kau harapkan Kaoru...' Kaoru tertawa kecil, menertawakan dirinya sendiri atas pemikirannya yang ia anggap mustahil terjadi.

Tapi ia ingin... Ingin selalu seperti ini... Bangun dengan wajah orang yang dicintainya berada disampingnya...

Terbangun di dalam dekapannya yang menghangatkan dari udara pagi yang terasa sangat sejuk...

Aromanya yang membuat candu...

Kaoru ingin... Ia ingin waktu berhenti saat ini juga...

Dimana Kojiro menjadi seperti miliknya seorang...

Dimana ia merasa dicintai oleh Kojiro...

Dimana ia merasa Kojiro tidak akan pergi meninggalkannya...

Dimana ia merasa tidak ada yang dapat merebut Kojiro darinya...

Gumaman Kojiro membuatnya sadar dari lamunannya.

"Kojiro?" Kaoru mendongak untuk menatap wajah sahabatnya, terlihat masih menutup mata, dan- tersenyum...

'Siapa orang dalam mimpimu yang dapat membuatmu tersenyum...' Kaoru merasakan tangan Kojiro yang merengkuh pinggangnya semakin menariknya mendekat.

Dengan posisi yang kebetulan dahi Kaoru tepat berada di depan bibir Kojiro, bersamaan dengan rengkuhan Kojiro yang mengerat, bibir Kojiro juga tepat mengecup dahi Kaoru, terkekeh pelan selanjutnya...

Kaoru yang masih memproses apa yang sedang terjadi kembali mendongak menatap wajah Kojiro yang jelas-jelas menunjukkan kalau sahabatnya itu masih lelap dalam tidurnya.

Air matanya mengalir seketika, membasahi lengan Kojiro...

'S-siapa..... Siapa yang sedang kau dekap dalam mimpimu Kojiro... Tolong katakan kalau itu adalah aku...'

Kaoru merasa takut- takut atas pemikirannya sendiri... Bahwa yang sedang Kojiro dekap dalam mimpinya saat ini adalah orang lain...

Ia sadar... Ia tidak mungkin menjadi istri masa depan Kojiro...

Pemikirannya itu membuat dadanya sesak, ia berusaha untuk tidak menangis lebih lagi. Ia segera menghapus air matanya yang masih mengalir di pipinya juga yang sudah menetes di lengan Kojiro yang menjadi bantalnya menggunakan yukatanya...

Kalau ia ingin Kojiro segera mengakhiri mimpinya, ia harus membangunkan Kojiro.

Kemudian ia mencoba melepas dekapan Kojiro tapi tidak bisa... Kojiro mendekapnya terlalu kuat. Jadi ia putuskan untuk menepuk-nepuk pipi Kojiro seraya memanggil namanya.

"Kojiro"

"Hey Kojiro..."

"Kojiro..."

Oke. Sekarang Kaoru mulai kesal karena sahabatnya tak kunjung membuka mata.

"HEY KOJIRO BANGUN!!" Kaoru menepuk pipi Kojiro sedikit kencang.

Dan akhirnya sahabatnya itu bangun tapi-

Waiting for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang