Bab Ekstra Saat Ini Hari Apa? Ini Adalah Hari Kelinci

61 6 1
                                    

Di suatu sore di musim panas.

Aku dan sahabatku, Shinji, sedang duduk di bangku saat kami menghidrasi dan  melihat ke arah lapangan.

“Kupikir tahun ini kita mungkin bisa membentuk tim yang bagus. Teman-teman yang lain benar-benar merasa termotivasi. Bukankah ini semua berkat dirimu, Yuya?”

“Tidak, kau salah. Itu bukan berkat diriku, tapi berkat Kaede-san yang mendukungku.”

“Yah..., kau memang benar.”

Sambil tertawa, Shinji yang menjawab seperti itu kembali melihat ke arah lapangan. Saat ini, anggota kelas 1 dan 2  sedang memainkan pertandingan tim merah melawan tim putih dengan anggota kelas 3. Ngomong-ngomong, aku dan Shinji sudah digantikan di tengah-tengah pertandingan.

“Kalau kalian berada di lapangan, ini bukan lagi pertandingan namanya!”

Pelatih mengatakan itu pada kami, dan dengan senang hati mengganti kami di babak pertama. Menerima perlakuan ini, aku memandang pelatih dengan kesal dan mengeluh, “Apaan sih, mengapa kau justru tidak membiarkan duo emas dari tim ini mengamuk? Anjing.”

“Yah, gak usah ngegas gitulah. Lagipula, bukan cuman kita aja yang diganti, jadi bisa dibilang ini adalah cara pelatih untuk bersikap adil. Selain itu, tidak baik juga kalau terus berlarian di bawah terik matahari.”

Seperti yang Shinji katakan, bertanding di bawah terik matahari bisa menyebabkan heat stroke dan dehidrasi, jadi memang benar itu adalah keputusan yang masuk akal. Nah, berkat itu juga, kami jadi bisa beristirahat seperti ini.

“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan kemarin? Karena ini adalah Hitotsuba-san, maka dia pasti melakukan banyak hal, kan?”

“Kemarin? Memangnya ada apa dengan kemarin...? Oh, aku mengerti maksudmu. Sayangnya..., tidak, tidak ada yang terjadi.”

Karena yang dibicarakan di sini adalah Kaede, aku memang berpikir kalau dia akan melakukan sesuatu seperti itu, tapi sayangnya, tidak ada yang terjadi. Kemungkingkan besar, dia baru saja menyadari tentang itu kemarin dan buru-buru memesannya di Internet, tapi sayangnya, itu tidak  tiba tepat waktu. Yah, ini benar-benar khas tingkahnya Kaede.

“Jika demikian, maka kurasa kau akan disambut oleh gadis kelinci saat kau pulang nanti?”

“Hahaha, meskipun itu adalah Kaede-san, sesuatu seperti itu jelas tidak mungkin. Ya, tidak mungkin.”

---

“Selamat datang kembali, Yuya-kun!”

Shinji, mulai hari ini, aku akan memanggilmu arsitek flag kelas satu.

“Ada apa, Yuya-kun? Oh, apa jangan-jangan kau terpana olehku? Apa kau terpana?”

“...Erm, tentu saja aku terpana. Pacarku yang cantik, imut, dan sangat kubanggakan sedang mengenakan pakaian gadis kelinci. Bagaimana mungkin aku tidak terpana saat melihatnya?”

Saat aku pulang dengan tubuh yang bersimbah keringat, aku terkejut ketika disambut di pintu masuk oleh Kaede yang saat ini berpakaian gadis kelinci.

Dia mengenakan triko hitam tradisional dengan stoking jala hitam yang menutupi kaki rampingnya, dimana stoking itu menunjukkan sekilas bagian-bagian kulitnya. Lekukan tubuh Kaede yang bagus sangat ditonjolkan, dan lembah bukit yang diciptakan oleh buahnya yang berlimpah benar-benar mempesona. Terlebih lagi, dia menggodaku dengan postur tubuh yang sedikit condong ke depan hingga membuat pikiran rasionalku mengatakan bahwa aku mesti memangsanya sekarang.

“Terus, Yuya-kun yang terpesona, apa yang akan kalau lakukan pada kelinci lucu ini? Apa yang ingin kau lakukan?”

Melihatnya yang hanya condong sedikit ke depan saja aku sudah merasa kewalahan, tapi gadis kelinci ini dengan riang mulai berputar-putar di sekitarku sambi bertanya-bertanya apa yang ingin kulakukan padanya. Duh, ada apa dengan makhluk yang lucu dan menggemaskan ini? Apa tidak apa-apa kalu aku memeluknya?

“Fufufu. Ayo, apa yang akan kau lakukan pada gadis kelinci ini? Apa yang ingin kau lakukan??”

“Kalau begitu..., aku akan menuruti kata-katamu. Aku pulang, Kaede-san.”

Aku menangkap lengan ramping kelinci lucu itu dan memeluknya dengan lembut. Kemudian, aku memejamkan mataku dan menciumnya seperti biasa.

“—Mmn, ehehehe. Selamat datang kembali, Yuya-kun.”

“Aku pulang, Kaede-san. Ya ampun, kenapa kau tiba-tiba berpakaian seperti kelinci? Kau membuatku sangat terkejut, tahu!”

“Jika aku bisa mengejutkanmu, maka berarti usahaku sukses besar! Jadi, sekali lagi, bagaimana menurutmu tentang pakaian ini? Apa aku terlihat imut?”

“Yah..., itu terlihat sangat cocok untukmu. Saking cocoknya, ini seperti aku akan berubah menjadi serigala dan memakanmu sekarang.”

“Jika demikian, maka selanjutnya kau akan mengatakan sesuatu seperti, ‘aku tidak akan membiarkanmu tidur malam ini’. Sungguh, hari kelinci benar-benar menyenangkan!”

Tidak, kau salah, Kaede. Bukan aku yang harusnya mengatakan kata-kata itu, tapi justru kamu. Lagian, meskipun biasanya aku selalu ingin tidur, tapi kau jsutru selalu membuatku jadi tidak bisa tidur.

“Fufufu, kalau begitu, dengan Yuya-kun yang malam ini akan menjadi serigala... Untuk saat ini, kau mau apa? Apa kau mandi? Atau mau makan? Ataukah..., di~ri~ku?”

“Tentu saja, aku mau Kaede-san. Nah, itulah yang ingin kukatakan, tapi seperti yang kau lihat, aku berkeringat dan lelah, jadi aku mau mandi dulu.”

“Kalau begitu aku akan menyeka punggungmu yang lelah karena aktivitas klub! Aku akan menyekanya sambil masih tetap dalam sosok gadis kelinci ini!”

Tidak, memangnya kau tidak bisa mengenakan pakaian renang yang biasanya kau kenakan? Terus, apa maksudmu aku akan mandi bareng dengan gadis kelinci? Sesuatu seperti itu—tidak mungkin terjadi!

Nah, yang lebih penting lagi, aku perlu mengatakan sesuatu penting padanya.

“Ngomong-ngomong, Kaede-san, boleh aku ngomong sesuatu?”

“Ya, apa?”

Menatapku dengan mata yang menengadah, Kelinci Kaede memelukku dengan melingkarkan lengannya di leherku. Karena ini tidak seperti biasanya, kekuatan penghancur dari keimutannya sangatlah luar biasa, tapi aku sudah bertekad untuk tetap memberitahukannya sesuatu.

“Kaede-san, hari kelinci itu kemarin, tahu?”

“............Te~he.”

Karena tingkahnya itu imut, kuputuskan untuk membiarkannya.

Seperti itulah malam yang manis pada tanggal 3 Agustus.

Because I Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang