4. Juna : Dawn

2.2K 38 4
                                    

Warning. 🔞. Read at your own risk.

_______

[You look happy, Arjuna.]

Pesan dari Mina membuatku sebal. Elysian masih meringkuk, tertidur pulas di sampingku dengan bekas air mata di pipinya.

Aku beranjak menyibak gorden kamar dengan kasar sambil menghembuskan nafas. Mood-ku rusak saat Elysian dengan bodohnya bertanya tentang Mina Brenner.

Ini baru hari pertama kami sebagai suami istri, tapi Elysian sudah membuatku kesal dengan hal-hal bodoh yang dia tanyakan padaku sepanjang hari.

Aku tak suka kelakuannya yang senang bertanya tentang hal yang sudah sepatutnya; apalagi tentang cinta. Hal-hal tak penting seperti itu tak perlu dipertanyakan, tak perlu diumbar. Apa pedulinya dia? Toh akhirnya aku pun menikahinya, jadi sudah jelas kalau aku hanya memilihnya kan? Seharusnya dia paham kalau aku mencintainya, bukan?

Aku menarik kasar sweater berwarna mint dari balik pintu. Jam menunjukkan pukul 1.36 malam, biasanya dia belum tidur. Kunci apartemen di laci pun kuambil namun mataku tertuju pada Elysian yang masih tertidur. Wajahnya masih merah dan sembab.

Sekilas ada rasa kasihan pada istriku yang tidak sempat ku beri kenangan indah atas malam pertamanya dan aku ingin mencium pipinya sebagai permintaan maaf. Namun aku mengurungkan niatku untuk mencium pipinya. Aku masih marah padanya.

Aku berjalan keluar, mengendarai mobil tanpa memperdulikan pandangan bingung bu Ria dan pak Alim melihatku keluar rumah tengah malam begini.

Kuarahkan mobil menuju kompleks apartemen mewah yang biasa dikunjungi ketika pikiranku mumet. Akhir-akhir ini, keruwetan pikiranku bisa berkurang jika aku bertemu dengannya.

Kompleks apartemen mewah ini adalah rumah bagi para selebriti yang biasanya satu lantai apartemen diisi oleh satu orang artis, walau kamarnya banyak. Suasana sepi sekali. Jelas, ini pukul 2 malam.

Aku berjalan menuju lift dan menekan tombol lantai 13. Lift kaca itu naik, menampilkan suasana gemerlap tengah malam kota ini. Aku masih memikirkan Elysian yang meringkuk di kasurku. Pagi nanti dia pasti kebingungan karena suaminya tidak ada di sampingnya. Pintu lift terbuka dan aku melangkah ke arah pintu berwarna coklat dan memencet bel pintu. Terdengar suara dari dalam sana.

"Masuk aja. Kamu kan punya kuncinya."

"Memang. Tapi--"

"Okay, okay." pintu terbuka dan Mina menyambutku, melingkarkan tangannya di leherku dan menciumku dengan lembut.

Mina, model yang akan menjadi ambassador dari brand-brand perusahaanku ini sedang naik daun. Aku harus menghindari segala jenis skandal untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Sejauh ini Mina cukup pintar menyembunyikan rahasia-rahasianya. Dengan wajah yang lembut dengan sorot mata yang sayu dan polos, Mina berhasil memberikan image "gadis baik-baik" pada siapapun yang melihatnya.

Tapi penyatuan pertama kami di atas kapal pesiar mengubah seluruh pandanganku terhadapnya. Siapapun tak akan menyangka, gadis yang manis dan polos ini ternyata begitu sensual dan menggoda di atas kasur. Dengan sorot mata yang sayu, tatapannya menghipnotisku untuk melakukannya lagi dan lagi. Keperjakaanku diambil oleh Mina dan sejak saat itu, tubuhku mencari sosok Mina.

Tak seperti Elysian yang membuatku menunggu lama untuk bercinta dengannya. Bahkan malam pertama pun tak pernah terjadi walau kami sudah sama-sama tahu apa yang harus dilakukan.

Seketika bayangan Elysian yang tertidur dalam keadaan menangis menghilang. Otakku meleleh. Hasratku yang sebelumnya tertahan karena apa yang terjadi antara aku dengan Elysian meledak.

[M] KALOPSIA | jaeminju markriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang