8 ● Hey, you

24 3 1
                                    

hai !!! gua sebenarnya udah pengen cepet-cepet ke cerita yang bahagia, cuma ini aja masih konflik awal. but it's  oke

Sasuke tengah dalam perjalanan menuju desa itu, dia sengaja tidak menggunakan rinnegannya untuk menghemat daya mata itu. lagipula ia belum benar-benar pulih dari pertarungan kemarin. 

Sasuke tahu Sakura bukanlah wanita lemah yang hanya menunggu pertolongan dari sang jantan dalam menghadapi pertempuran. Namun tetap saja ia khawatir. Ia benar-benar tak mengerti mengapa dadanya sakit saat musuh kemarin membeberkan fakta yang memang selama ini ia lakukan. Yang ia pedulikan hanya balas dendam dan memutuskan ikatan. Ia bertekad menyambung kembali ikatan yang pernah ia hapus, ia sudah memutuskan untuk menebus dosa-dosa masa lalu. Hubungannya dengan Kakashi dan Naruto sudah membaik, namun tidak pada wanita itu. Ia bilang ia sudah memaafkannya, namun mengapa malah menjauhinya sekarang. Bukan menjauhi karna memang Sasuke yang mengalami perjalanan misi di luar desa, namun rasanya jarak mereka terlalu jauh. Entahlah apa Sasuke sedang berkhayal.

Morio memastikan gadis itu benar-benar sudah tak sadar. Ia berjalan ke arah Garo dan menarik kepala orang yang sudah terkuali lemas itu. Garo perlahan membuka mata dan mendapati orang yang menarik kepalanya dengan keras adalah (mantan) sahabatnya itu. Tidak ! ia tidak akan menyangkal bahwa sampai sekarang, Morio adalah sahabat sejatinya.

"Ennggh" Garo mengerang kesakitan saat pusing kembali melandanya. Ia melihat ke arah samping dan menemukan Sakura yang tergeletak lemas. Ia menatap nanar gadis idamannya lalu menatap Morio kembali. Morio melepaskan tarikannya lalu berbalik arah membelakangi Garo yang terduduk dengan darah yang menetes dari hidungnya.

"Mengapa berbalik ?" Garo bertanya serak

Morio tak menjawab, rahangnya mengeras. Garo terkekeh sedikit.

"Kau sama dari dahulu, diantara kita akulah yang paling berani benar ? Aku yang berterus terang dengan Sakura-san dan berhasil mengobrol bersamanya sepanjang hari. Sedangkan kau hanya menulis surat cinta padanya. Yah walau kita berdua ditolak, setidaknya aku sudah mendapat balasan hari ini, aku bisa bekerja se tim dengannya, sedangkan kau––"

Garo tidak melanjutkan pembicarannya.

"Kau memang berbakat dalam hal meracik, itu bukanlah bualan belaka. Aku sudah merasakan efek luarbiasa dari racunmu. Goob Job. Aku bangga menjadi temanmu"

Memang dulu Morio dan Garo saling berbagi mimpi pada masa kecil. Morio sangat suka dalam meracik hal -hal kimia/herbal dan namun tidak bisa melakukan jutsu medis. Berbeda dengan itu, Garo memimpikan dia diterima di ANBU dan melakukan pengintaian keren seperti ANBU di desa mereka.

Morio masih tidak berkutit di depan Garo.

"Dengar, waktuku tidak banyak, apapun tujuanmu doaku besertamu karena aku yakin kau adalah orang baik. Aku tidak akan berterimakasih, nanti saja. Karena aku rasa kau tidak akan sanggup sendirian disini tanpa aku hahah." Garo terkekeh sedikit. Pertemanan mereka bukan hubungan sembarangan, mereka sudah bersahabat sejak di akademi karena sama sama kurang diperhatikan oleh guru akademi mereka dan dikucilkan teman-teman mereka.

"Raikage-sama, maaf belum bisa memenuhi kewajiibanku dan Morio..."

"Sampai bertemu lain kali" Garo mengatakan itu untuk terakhir kalinya. Ia menunjukan senyum damai yang tak bisa Morio lihat dan tak lama terdengar suara ambruk. Itu adalah badan Garo yang menunjukan dirinya sudah tak bisa mengontrol tubuhnya dan menyatakan bahwa 

Garo telah pergi

selamanya...

"Pain is when the person who made memories with becomes memories"

Restoration Of Konohagakure | SasukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang