1

2K 177 23
                                    


𝘄𝗵𝗼 𝘁𝗵𝗲 𝗵𝗲𝗹𝗹 𝗱𝗼 𝘆𝗼𝘂 𝘁𝗵𝗶𝗻𝗸 𝘆𝗼𝘂 𝗮𝗿𝗲?

-



(y/n) bukanlah orang yang berani mengambil keputusan. tidak, seluruh keputusannya selalu berdasarkan seseorang. bisa dibilang, dia memang orang yang cukup dependen. dari dulu memang dia sedikit diberi opsi untuk mengatur hidupnya.

ketika hanma datang ke kehidupannya saat kuliah, tentu saja aja (y/n) sangat bahagia. dia merasa dapat melakukan apapun yang dia mau karena hanma memberikan akses untuknya. seperti bermain ke pasar malam, sampai menyelundup dari asrama untuk menonton konser tengah malam. maklum, (y/n) berasal dari keluarga yang ketat dengan aturan, jadi perempuan itu tidak benar-benar merasakan yang namanya 'hidup'. itulah sebabnya ketika bertemu dengan hanma, (y/n) merasa benar-benar sangat bahagia. rasanya seperti hanma akan melakukan apapun untuk (y/n) karena dia begitu mencintainya. sebagai balasannya, (y/n) harus terus berada di sisi hanma.

saat itu hubungan mereka baru berusia empat bulan, tapi (y/n) sudah mulai merasakan betapa besarnya cinta hanma tersebut. (y/n) sudah jarang menghabiskan waktu bersama temannya, karena seluruh waktunya dia berikan untuk menemani hanma melakukan apapun yang dia inginkan. (y/n) ragu soal geng bermotor yang hanma ketuai, tapi setelah dipertemukan dengan anggota dan dunia berandalan, (y/n) merasa tidak terlalu takut lagi jika ada hanma di sisinya.

jika (y/n) tidak sedang berkuliah, hanma akan mengajaknya jalan-jalan, menemaninya menghabisi berandalan lainnya yang berani mengganggu mereka berdua dan juga daerah kekuasaannya. awalnya (y/n) merasa hanma merupakan kekasih yang sangat hebat dan dapat melindunginya dengan baik, namun lama-kelamaan dia merasakan kejenuhan.

saat dibilang bahwa (y/n) harus berada di sisi hanma setiap saat, pria itu benar-benar menganggapnya serius. jika ada waktu luang, (y/n) tidak boleh bermain dengan temannya. bahkan dia harus pulang cepat-cepat untuk meluangkan waktunya bersama hanma. aktifitas geng bermotornya sudah tidak membuat (y/n) senang lagi, karena dia merasa iba dengan orang-orang yang dipukuli tanpa sebab. alasannya, (y/n) harus mengobati luka hanma jika dia mendapatkannya.

(y/n) tidak bosan dengan hanma. tidak, dia hanya ingin hanma memberinya waktu luang. dia ini hidup dan tumbuh di lingkungan keluarga yang ketat akan peraturan, jadi dia benar-benar menantikan umurnya mencapai dewasa untuk dapat memilih pilihannya sendiri. tapi ternyata setelah menghabiskan waktu bersama hanma—yang pikirnya akan memberikan kebebasan serta mengajaknya merasakan apa yang selama ini ia lewati selama hidupnya—dia justru merasa semakin terkurung. dia memang bebas melakukan apapun, tapi hal tersebut harus dilakukan dengan hanma.

tentu saja (y/n) jenuh jika terus seperti itu.

(y/n) pernah berbohong pada hanma saat itu, berkata bahwa ada kuis esok hari agar dia tidak perlu pergi bersama kekasihnya, untuk menghabiskan waktu di badan semi otonomnya karena sudah lama dia absensi dari organisasi itu.

ketika hanma tahu, dia marah besar soal itu. seharusnya itu bukan hal yang besar, 'kan? tapi hanma marah, dia marah dan lepas kendali hingga membuat babak belur temannya yang terlihat jalan bersamanya ketika pulang lepas dari organisasi tersebut. (y/n) berusaha melepaskan tangan hanma yang terus memukuli temannya tersebut, tapi hanma tidak berhenti. barulah ketika ia mendengar perempuan tersebut menangis di sebelahnya, hanma berhenti.

"aw.. (y/n), kenapa kau menangis? kemarilah." hanma mengangkat tangannya dan berusaha meraih rambut (y/n) untuk membawanya dalam pelukan, tapi perempuan itu menepisnya.

"apa yang kau lakukan, hanma shuji?!"

"aku hanya memberikan pelajaran pada orang yang telah membuang waktu mu."

"dia tidak salah apapun! aku yang menginginkannya sendiri!" (y/n) berjongkok untuk membantu temannya yang babak belur dan kehilangan kesadarannya untuk bangun. "kau tidak pernah membiarkan ku bermain dengan teman ku setelah kita menjalin hubungan hanma, aku juga butuh waktu sendiri!"

hanma tidak memahaminya. (y/n) sudah berjanji bukan? bahwa dia akan selalu berada di sisinya, sebagai balasannya, hanma membawanya pergi ke mana-mana. memperkenalkan dunia dewasa—dunia yang menyenangkan. apa itu kurang?

"(y/n), jangan pegang dia." nada bicara hanma terdengar berat dan tidak suka saat melihat (y/n) mulai menggendong temannya. "turunkan dia."

tapi (y/n) tidak membalasnya. dia hanya menghapus air matanya sembari susah payah membawa temannya pergi dari sana. hanma mendecak dan berusaha menarik perhatiannya dengan berteriak.

"kau tidak bisa memperlakukan ku seperti ini setelah semua yang kita lakukan—setelah semua yang ku lakukan untuk mu!" tapi perempuan itu bahkan tidak memberinya satu lirikan sedikit pun.

ayolah (y/n) pasti tidak serius 'kan? oke mungkin dia kelewatan karena memukuli temannya, tapi (y/n) tidak mungkin benar-benar akan meninggalkannya, iya 'kan?

"aku membenci mu, hanma shuji. jangan pernah bertemu dengan ku lagi."

adalah kalimat terakhir sebelum (y/n) meninggalkannya pada saat itu. ketika diutarakan seperti itu, barulah hanma menyadarinya. dia terdiam, merasakan gejolak hebat di dalam dirinya. dia memplototi tanah yang berlumuran darah di bawah kakinya dalam-dalam.



membuat hatinya meluluh,

membuat detak jantungnya tidak berdetak lagi,

bermain-main dengan pikirannya,

memangnya kau pikir kau siapa, (y/n)?

𝐲𝐨𝐮 𝐠𝐨𝐭 𝐦𝐞 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧' 𝐥𝐢𝐤𝐞 | 𝐡𝐚𝐧𝐦𝐚 𝐬.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang