Irish dan Cepheus tengah duduk di ruang tengah dengan Scorpius yang sedang bermain di atas karpet dilantai saat api hijau perapian menyala.
“Daddy pulang lebih awal” pekik Scorpius yang langsung bangun dan memeluk Draco.
“Hi Scorp, how was your day?” Tanya Draco sambil mengacak rambut Scorpius.
“It was a great day daddy, aku pergi ke suatu tempat dan bertemu—” mata Cepheus membulat lebar dan segera memotong kalimat adiknya.
Scorpius Draco Malfoy, sepintar apapun adik bungsunya, sebanyak apapun mereka berlatih untuk bicara pada daddy dan mummy tentang kegiatan mereka hari ini, dia tetaplah anak umur 4 tahun yang akan mengatakan apapun sejujur mungkin.
Dad mungkin bisa sedikit dikelabui, tapi mummy?
Hanya Merlin yang tau bagaimana penyihir itu bisa mengetahui kebohongan kecil sekalipun di rumah itu.
“kami mengajak Scorp ke Walmart dad, dia sangat bersemangat disana” jawaban Cepheus didukung oleh anggukan Irish dan Scorpius yang mengangguk polos.
“Benarkah? Jadi kalian sudah membeli yoghurt gandum kesukaan ibu kalian, untunglah aku tidak membelinya juga” Irish menatap Draco setengah terkejut namun segera menutupinya.
“yes daddy, kami juga membelikan daddy Pizza” mata Draco seketika berbinar namun Cepheus langsung menoleh pada Irish dengan tatapan horror.
'dimana kita bisa mendapat pizza dalam hitungan detik?’ tanya Cepheus dalam hati, seakan adiknya bisa mendengarnya, namun Irish hanya mengangguk menenangkan.
“Great, dad akan mandi dulu, setelah itu kita siapkan malam sebelum mummy pulang” anak-anaknya mengangguk riang dan Draco menghilang dibalik pintu kamarnya.
“Sekarang bagaimana?” tanya Cepheus jengkel.
“Kau lupa kita penyihir?” tanya Irish enteng namun Cepheus memutar matanya sebelum menatap adiknya dengan cermat.
“Kau mau gunakan Time Turner lagi?” Irish mengangguk dan segera berlari menuju ruang kerja ibunya sebelum Cepheus bisa menjawab.
“Fucking—stupid—fuck, Irish!” panggil Cepheus sambil mengumpat, membuat Scorpius tertawa geli
“kau mengucapkan dua kata kotor Cephy!”
“Ya ya, ini” Cepheus meraih koin dua galleon dari dalam sakunya dan memberikannya pada Scorpius untuk dimasukan kedalam 'Tabungan Kata Kotor'.
Jadi mum membuat sebuah peraturan yang konyol tapi sangat berguna di rumah itu, jika ada yang mengucapkan kalimat kotor, maka mereka wajib memberikan 1 Galleon per kata. Peraturan itu membuat mereka mendapat lebih banyak uang jajan tambahan karena rupanya, dad kesulitan menahannya bahkan untuk menyelamatkan hidupnya sendiri.
Dia merasa baru beberapa detik berjalan saat Irish sudah berada di ruang tengah, meletakkan dua karton pizza besar dan menuju kulkas di dapur dimana dia meletakkan Yoghurt gandum disana.
“Kembalikan benda itu sebelum mum—” kalimat Cepheus terpotong saat mum sudah berdiri didepan mereka.
Mata Irish membulat lebar, tangan kanannya menggenggam erat Time Turner ditangannya namun mum sudah lebih dulu melihatnya.
“lanjutkan kalimatmu Ceph, dan apa yang ada di tanganmu Ire?” tanya Hermione mengangkat dagunya pada putrinya, ujung matanya lalu melirik Cepheus.
Cepheus, putra pertama Hermione Granger nee Malfoy menjalani seumur hidupnya mencintai ibunya, dan selamanya akan begitu. Ada begitu banyak hal yang disukai ibunya kecuali satu hal yang bisa merusak segalanya, berbohong.
Dia menarik nafas, mengeluarkannya, lalu berjalan menuju Irish dan meraih Time Turnernya.
“Irish meminjam ini mum” alis Hermione terangkat, lalu meraih Time Turner ditangan putranya.
“Untuk apa?” tanya Hermione serius.
“Untuk membeli pizza dan yoghurt kesukaan mum” ucap Cepheus, namun Hermione menatapnya sambil menghela nafas.
“Aku tau ada bongkahan cerita yang besar dibalik pizza dan Yoghurt ini Ceph, spill it now”
“Mum, ini salahku, bukan salah Cephy—” potong Irish, namun tangan kanan Hermione terangkat menghentikkannya.
“Talk Cepheus” putra pertama Malfoy itu menghela nafas kesekian kalinya, dia menceritakan perjalanan lintas waktu Scorpius ke Hogwarts 20 tahun yang lalu, bertemu dengan orangtuanya, Aunt Ginny, Pansy, Uncle Ron, Harry, Blaise dan Theo, lalu menjelaskan lagi bagaimana dia menjemput Scorpius dengan bantuan Lucius, lalu kembali ke beberapa menit sebelum Scorpius masuk kedalam ruang kerja Hermione dan mengamankan Time Turner didalam kotak kayu diatas meja dan mengunci ruangan itu.
Mereka masih berdiri diruang tengah, Hermione menghela nafas setelah mendengar akhir cerita Cepheus dan menimbang apakah dia harus mengatakannya pada Draco?
Hermione baru akan membuka mulutnya saat suara derap kaki menghentikannya.
“Love? Kau sudah pulang?” suara parau Draco membuat Hermione tersenyum, pria itu mencium Hermione di bibir dengan ringan da lembut sebelum menatap kedua anaknya.
Scorpius berlari dibelakang Draco dan mengekorinya.
“Ire tolong bantu Scorpius memilih film yang akan ditonton malam ini, sebelum itu, aku akan menyiapkan makan malam” lugas Draco lalu berjalan ke dapur.
Hermione mengangguk pada Ire agar segera melakukan permintaan ayahnya dan menatap Cepheus.
“Come with me Ceph” Cepheus meneguk ludahnya lalu mengekori ibunya ke kamar Cepheus, sebelum mengunci pintunya dan memasang mantra senyap suara disekeliling kamar.
Kedua tangan mum ada di pinggangnya, matanya memicing pada Cepheus.
Oh boy, mum is going to explode.
“kenapa tidak menghubungi mum dulu?” suara mum terdengar lelah dan marah.
“I'm sorry mum, kami pikir kami bisa menjemput Scorpius tanpa menghubungi mum dulu” Hermione menatap anaknya intens.
“Tapi kalian menghubungi Grandpop?” Cepheus melirik pada ibunya sebelum pandangannya kembali jatuh ke lantai, lalu mengangguk.
Mum terdengar menghela nafas lalu berjalan mendekati Cepheus dan—
“Mum khawatir kalian terluka, aku yakin kau tau betapa berbahayanya Time Turner tanpa pengawasan ahli” mum memeluknya erat.
Well, memang ini bukan pertama kalinya mum memeluknya, terakhir mum memeluknya adalah dua hari yang lalu saat Cepheus menginjakkan kakinya di lantai rumah setelah keluar dari jaringan Floo Hogwarts untuk liburan natal.
Namun ini pertama kalinya mum memeluknya setelah Cepheus melakukan kesalahan yang sangat besar.
Jelas sekali bahwa mum lebih mengkhawatirkan anak-anaknya dibanding Time Turnernya.
“Kau baik-baik saja kan?” tanya Hermione setelah melepas pelukannya, dia mengelus wajah putranya yang mengangguk.
“We’re fine mum, Scorpius menikmati waktunya di Hogwarts denganmu dan—dad” alis Hermione bertaut.
“dia pergi sejauh itu?” Cepheus mengangguk.
“Bagaimana kau tau jika dia pergi masa lalu 20 tahun yang lalu?” tanya Hermione menatap Cepheus penuh tanya lalu Cepheus menyeringai khas Malfoy.
“Seorang Malfoy harus satu langkah lebih maju dibanding yang lain mum, aku mempelajari cara melacak kepergian seseorang dengan Time Turner menggunakan sebuah mantra kuno yang kutemukan di Manor” mulut Hermione sedikit terbuka.
Cepheus Malfoy adalah cermin nyata dirinya kecuali fisiknya yang merupakan Draco Malfoy versi muda.
Dia seharusnya tidak terkejut jika putranya, seorang murid tahun terakhir Hogwarts sudah mempelajari sesuatu yang seorang Unspeakable tahun pertama baru ketahui saat belibur di Manor.
Astaga.
“Baiklah, ganti bajumu, lalu segera bantu dad” ucap Hermione kemudian sambil menghirup nafas lebih dalam menyembunyikan isakan kecil.
Cepheus tersenyum lalu teringat sesuatu.
“Mum, apa dad selalu seperti itu?” Hermione menghentikkan langkahnya tepat didepan pintu.
“Apa maksudmu?”
“Dia selalu merengut dan bicara dingin padamu. Dia bahkan sangat canggung pada Scorpius” ucap Scorpius sambil meringis membandingkan 'ayahnya'.
Hermione tertawa pelan, Draco yang sekarang sudah menjadi suaminya selama 18 tahun memang sangat berbeda ketika mereka masih bersekolah.
Jika sekarang Draco akan dengan senang hati menggendong Scorpius dipundaknya, sambil menggenggam tangan Irish di tangan kannya dan Hermione di tangan kirinya, maka Draco yang dulu adalah anak laki-laki yang selalu mendengus dan mengejek rambut Hermione.
Dia anak yang nakal.
“Dad dan mum, memang tidak akur di Hogwarts, kukira kau sudah tau”
“Aku sudah tau mum, semua professor bahkan lukisan selalu membicarakan kalian ketika aku atau Irish lewat, tapi membayangkan sikap sedingin itu dari dad untuk mum—” kalimat Cepheus terpotong saat pintu diketuk.
“Cephy, dad bilang makan malam sudah siap” suara Irish terdengar diluar pintu
“I’ll be out in a second Ire” Cepheus menatap mum nya lagi lalu tersenyum.
“Aku senang ada bagian dari diri kalian yang mirip denganku” ucap Hermione sebelum keluar.
“Mum, aku dengan senang hati akan mengatakan jika aku adalah cerminanmu, Hermione Granger, Penyihir paling cemerlang pada Generasinya, satu-satunya murid Hogwarts yang mendapat nilai N.E.W.t.s sempurna setelah beberapa dekade dan Nyonya Malfoy pertama yang akan menjadi Menteri Sihir masa depan” mata Hermione membulat lebar lalu ekspresi wajahnya melembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece Of Her
RomanceKumpulan kisah (one shot dan series) yang diceritakan dari sudut pandang dua orang manusia.