I hope you enjoy it gaiseuuu!!
Temen temen dan papah Wendy udah tau kabar tentang kehamilannya, mereka turut bahagia banget ngedengar itu, terutama Papah Son dan pengen mampir kalo ada waktu.
Wendy gabut banget cuman bisa bangun, tidur dan makan, ya gitu gitu aja soalnya bunda gak ngasih Wendy buat ngelakuin kerjaan rumah yang berat, nyiram tanaman juga gak boleh, takut wendy kepleset kan bahaya.
Handphonenya berdering, ternyata telpon dari Chanyeol lalu diangkat sama Wendy.
"WANDA SAYANG!!!! AKU KANGEN HUHU!!" Teriak Chanyeol, untung vidiocall jadinya gak ditaro dikuping, tapi tetep aja berisik.
"Ishh jangan ngangetin gitu kek," kesal wendy.
"Maaf dong. Emang kamu gak kangen aku apa?" Tanya chanyeol, nadanya sok imut.
"Ya kangen lah....masa enggak," jawab wendy, Chanyeol senyum.
"Maaf ya harusnya minggu ini aku pulang, tapi karena masih banyak banget yang harus aku kerjain di proyek kali ini, jadi aku pulang paling telat minggu depan," kata Chanyeol.
"Iya gak apa apa kok, yang penting kamu jaga kesehatan disana, Vitamin dari aku selalu diminum, tidurnya jangan larut malam, pola makan dijaga," ujarnya sambil tersenyum. Sebenarnya Wendy agak kecewa kalo chanyeol gak pulang minggu ini, padahal dia mau ngasih kabar tentang kehamilannya, tapi yaudahlah.
"Iya pasti kok kalo itumah, kamu juga jaga kesehatan ya sama bunda juga," Kata chanyeol, Wendy ngangguk.
"Yaudah aku lanjut kerja dulu ya, babay muach," ucap chanyeol sambil menempelkan bibirnya ke kamera, Wendy terkekeh melihat kelakuan suaminya itu.
"Bay...." balas Wendy sambil ngelambain tangannya.
"Bunda ganggu gak?" Tanya bunda sambil ngetok ngetok pintu.
"Astaga bunda bikin Wendy kaget aja," Bunda ketawa terus duduk disebelah Wendy.
"Lagi telponan sama Chanyeol ya?"
Wendy ngangguk, "Tapi baru aja selesai, pas banget bunda masuk tadi,"
"Yaudah... kita duduk di taman yuk, kamu kan gak boleh stress ataupun suntuk selama kehamilan," Ajak bunda sambil ngelingkarin tangannya ke lengan Wendy, ngejaga mantu kesayangannya itu.
Sampai di taman luar, Wendy menyipitkan matanya, Kayaknya dia familiar sama orang yang ada di depan matanya, apa dia gak salah lihat? Iya itu beneran Chanyeol, dia lagi duduk di ayunan sambil natap Wendy dengan senyuman cerianya.
"Chan...." Wendy kaget banget, kok bisa Chanyeol disini, kapan nyampenya.
"Hayooo kamu kaget ya HAHAHA," Chanyeol ketawa sambil meluk Wendy, bunda ikutan ketawa.
"Eh kok nangis? Aku meluknya kekencengan ya?" Kata Chanyeol, terus mereka berdua duduk di ayunan, sedangkan bunda didepan mereka.
"Gak kok, memang ibu hamil hatinya lagi sensitif, dia bakal gampang nangis ataupun marah, kamu harus maklumin." Jelas bunda.
"Chanyeol udah tau aku hamil bun?" Tanya Wendy masih sesegukkan.
Bunda senyum sambil memperlihatkan giginya, "hehe maaf ya bunda kasih tau lebih dulu,"
"Ahh bunda curang banget, padahal aku mau ngasih tau Chanyeol langsung," ucapnya cemberut.
"Bunda minta maaf ya sayang, tapi bunda gak tega kalau masa awal kehamilan kamu gak ditemani Chanyeol." Jawabnya, Wendy ngangguk pelan, bener juga apa kata bunda lagian dia juga kangen banget sama Chanyeol.
"Cuman berdua ajanih ngobrolnya? Chanyeol gak di ajak bun?" Tanya Chanyeol untuk mencairkan suasana, mereka bertiga ketawa.
"Yasudah bunda siapin makan malam dulu," ujar bunda.
"Aku ikut bantuin ya bun," ucap Wendy.
"Gak gak boleh, kamu disini aja sama Chanyeol. Yaudah bunda tinggal dulu ya," pamitnya, Chanyeol dan Wendy ngangguk.
Sadar kalau istrinya itu cemberut, Chanyeol langsung menghibur Wendy dengan nguyel nguyel pipinya, malah membuat Wendy makin cemberut, Chanyeol gemes banget ngeliatnya.
"Nih aku beli perlengkapan bayi sama bajunya, aku gak tau cowok atau cewek, jadinya aku beli dua duanya aja," ucap Chanyeol ngambil 10 paperbag dan ditaro di depan Wendy.
"Astaga chan, kandungan aku baru 1 minggu, masih lama melahirkannya kamu malah beli banyak gini, mubazir ntar kalo gak kepake," kata Wendy geleng geleng.
"Gak apa apa dong, kan kalo gak kepake bisa kita kasihin ke tetangga atau di sumbangin ke panti asuhan lebih tepatnya," jelas Chanyeol, Wendy ngangguk sambil ngeliatin baju bajunya.
"Ya ampun kenapa lucu lucu banget sih bajunya," pekik Wendy.
"Gak nyangka banget kalo nanti kita bakal jadi orang tua ya Wen, aku seneng bahagia campur aduk pokoknya denger kabar ini pada saat itu, aku buru buru pulang mau nemuin calon bayi alias dari darah daging aku sendiri," ucapnya.
"Kamu mau cewek atau cowok kira kira?" Tanya Chanyeol.
"Mau cowok atau pun cewek sama ajasih, aku selalu menerima pemberian tuhan," jawabnya.
"Benersih, yang penting anak kita Sehat dan Selamat kedunia ini," ujar Chanyeol terus nyium kening Wendy.
"Nanti kalo kamu udah lahir panggil aku Piku ya," ucap Chanyeol sambil ngelusin perut Wendy.
Yang tadinya suasana lagi romantis tiba tiba Wendy jadi emosi, "Ih apaansi geli banget, yang normal aja kek,"
"Itukan normal sayang, nanti anak kita manggilnya Piku Miku, biar unik gitu," Kata chanyeol tetap dengan keputusannya.
"Unik palalo peyang.... sekalian aja panggil Maku Paku," kesal Wendy.
"Udahsih bunda ayah aja. Simple plus gampang ngomongnya," lanjutnya.
"Banyak banget yang make. Kalo gak Mimi Pipi aja, lucuk tau," saran Chanyeol lagi membuat Wendy semakin kesal dan geli ngeliat kelakuan suaminya.
"Nanti guenya dikira mimi peri. Pokoknya aku mau bunda ayah titik."
"Tunggu anak kita lahir aja nanti pas udah lahiran kita tanya tuh kedia mau manggil kita apa," ujar chanyeol, Wendy mikir sebentar.... lalu baru sadar.
"ISHHH TAPI KAN BAYI BELUM BISA NGOMONG!! CHANYEOL!!" Omelnya sambil teriak, Chanyeolnya udah kabur ke dalem, Wendy cuman bisa ngelus dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a boss - WENYEOL [On Going]
FanfikceCome on, start with calmness and patience with me, baby.... Maybe no, maybe yes Bahasa : baku dan non baku pada waktunya