Bali, 2021...
Deburan ombak mengalun lembut di telinga seorang cowok yang baru saja keluar dari lautan dengan membawa papan seluncurnya. Ia mengibaskan rambutnya yang telah dibasahi oleh air laut yang sedang pasang.
"Yo, Varun. Balik nih?"
Cowok lain yang terlihat sedang duduk di bawah pohon sambil memegang sebuah kelapa di tangannya tersenyum ke arah Varun yang masih mencoba mengeringkan rambutnya.
"Gak, masih nantian. Kau bilang mau selancar malah minum kelapa muda. Sini bagi,"
Varun merebut kelapa dari tangan Bradson, temannya. Keduanya telah bersahabat dari kecil membuat mereka akrab merekat bagaikan permen karet di rambut.
Varun Turner, warga negara Indonesia dengan wajah yang sama sekali tidak ada kemiripan dengan orang Indonesia. Hal itu dikarenakan kedua orang tua Varun adalah warga negara Australia yang telah lama berpindah kampung halaman ke Indonesia. Itulah yang membuat bahasa Indonesia Varun sangat lancar untuk orang terlihat seperti bule.
Sejak kecil, Bradson dan Taro, teman Varun yang lain, adalah orang-orang yang menemani Varun serta mengajak Varun belajar berselancar untuk mengisi waktu. Persahabat ketiganya tidak berkurang oleh waktu, terbukti sampai sekarang, mereka selalu pergi kemana-mana bertiga. Ketiganya dijuluki 'Surfboard Master' karena sering terlihat di laut dengan papan selancar masing-masing selama 10 tahun terakhir.
"Mana Taro?" tanya Varun setelah puas menyeruput dan menggaruk hampir semua daging kelapa milik Brad.
"Dih babi gak modal. Beli sendiri napa?!" Brad mengabaikan pertanyaan Varun dan dengan cemberut merebut kembali kelapanya.
"Taro dimana?" tanya Varun, lagi.
"Gak tau. Nanya ke mamanya lah, kok nanya aku?"
Jawaban Brad membuat Varun menyentil kepalanya.
"Nanya sama orang buduh* (gila) susah emang," Varun berbalik, siap pergi menyimpan papan selancarnya.
"Jangan pulang malam-malam," peringat Brad.
Varun melambaikan tangannya dan pergi dari sana.
***
Kira-kira jam 6 sore, jam-jam matahari mulai menggelap dan hampir tenggelam, Varun berjalan menyisir pasir pantai.
Ia suka berjalan diterpa sinar matahari terakhir di pinggir pantai sambil melihat matahari yang kuning terang berubah menjadi bulan dan bintang. Saat-saat ia bisa menenangkan diri dari kerasnya kehidupan.
Mendadak, langkahnya terhenti. Ujung matanya melihat seorang gadis duduk di sana, turut menikmati keindahan matahari terbenam, dengan bodysuit dan kain senada yang diikatkan pada pinggangnya. Gadis yang tersenyum ke arah matahari, merasakan setiap titik kehangatan terakhir dari matahari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Somebody to You
Romance(18+) Penuh gairah adalah dua kata yang dapat menggambarkan pertemuan pertama Varun dan Clara. Dua pribadi yang bebas dan benci kekangan ini dipertemukan oleh takdir untuk mempersiapkan keduanya atas ikatan yang akan dibentuk di antara mereka. Varu...