Try To Get You (Again) (sequel: Why? Suga's BTS Fanfiction Indonesia ver.)

Try To Get You (Again)

Title: Try To Get You (Again)

Genre: Friendship(?), angst(?), romance(?)

Casts: Min YoonGi (Suga BTS), you (readers)

Summary: (see in description)

Foreword(s): Yaah, ada 2 orang yang minta sekuel, jadi ini kubikin setelah dapet ide pas lagi denger Outro album Wake Up. Aku nggak tau cerita ini bakal lebih jelek daripada cerita aslinya ato bahkan sama jeleknya, tapi aku harap kalian suka. Happy reading~

(All Suga's POV)

Ini sudah 3 tahun berlalu sejak pengakuan 'pemanfaatan'ku pada mantan sahabatku, _______. Dan kupikir, selama 3 tahun aku telah berpisah dengannya, hidupku akan tambah bahagia jika aku tidak bersamanya.

Ternyata tidak.

Di dalam hatiku, entah kenapa ada rasa bersalah yang mendalam pada _______. Tapi, akalku selalu menyalahkan perasaan itu dan selalu mengatakan 'kau baik-baik saja, jangan pedulikan _______, karenaㅡtoh, dia juga membencimu setelah pengakuanmu itu'. Masalahnya, dengan pikiran seperti itu, aku malah jadi tidak fokus untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Seperti hari ini.

Aku sudah menginjak di tingkat 2 fakultas kesenian di salah satu universitas terkenal di pusat kota, tapi sialnya, _______ juga masuk universitas dan fakultas yang sama denganku. Entah sengaja atau tidak, tapi aku danㅡmungkin dia sama-sama tidak menyukai situasi seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, dia sendiri juga telah membenciku dan aku tidak berani untuk mendekatiㅡapalagi menyapanya, setelah ia membenciku.

Beginilah jadinya.

Sang dosen sedang menjelaskan materi hari ini, tapi entah, aku selalu melirik ke arah _______ dengan sedih. _______ yang sedang menyimak materi yang disampaikan dan mencatatnya tentu saja tidak memperhatikanku yang terus-terusan meliriknyaㅡatau mungkin menyadarinya, hanya saja mungkin ia tidak peduli.

"Min YoonGi."

Suara berat dari sang dosen yang memanggilku itu mengagetkanku dan aku langsung mengarahkan pandanganku pada dosen yang sudah mengeluarkan ekspresi marahnya padaku. Cepat-cepat aku berdiri dari dudukku dan membungkukkan badanku beberapa kali pada sang dosen dengan mengucapkan minta maaf pada sang dosen tersebut.

Sialnya, aku mendapati _______ sedang menertawaiku yang membuatku tambah mual.

"Aah... Baiknya bagaimana...?" keluhku saat jam makan siang pada teman segengku, Kim NamJoon. NamJoon yang sedang memasukkan sesumpit nasi ke dalam mulutnya itu tidak menjawabku, tapi malah mengambil satu so bulgogi dari piring yang ada di sebelah piring nasinya dan menatapku datar.

"Kenapa? Kau mulai merasa bersalah pada mantan sahabatmu itu?" tanya NamJoon agak dingin.

"Begitulah... Aku mau menyapanya saja takut karena ia sudah membenciku..."

NamJoon tidak menanggapi keluhanku dan tetap memakan makan siangnya. Aku hanya menghela napas panjang, lalu memasukkan sesumpit nasi ke dalam mulutku. Untuk saat ini, aku tidak ingin membahas hal ini dulu karena jika aku membahasnya lagi, mungkin saja aku bisa kehilangan keenam teman-temanku dan aku tidak punya teman lagi.

Entah dapat darimana keberanian untuk menyapa _______, tapi saat aku selesai makan siang, aku menyapa gadis yang sedang mmembaca buku pinjaman dari perpustakaan. _______ mendongakkan kepalanya dan melihatku, tapi kemudian kembali mengalihkan pandangannya pada buku pinjaman tersebut.

"Apa yang ingin kau katakan padaku?"

"Tidak, hanya ingin menyapamu saja. Bagaimana kabarmu?"

"Seperti yang kau lihat sekarang ini."