Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 kantor telah sepi, semua orang sudah pulang kerumahnya masing-masing. Terlihat seseorang masih duduk di meja kerjanya. Dia adalah Yaiba Yua, sekretaris perusahaan ZAIA Enterprise.
.
Yua buru buru menyelesaikan pekerjaannya karena diluar langit sudah sangat mendung. Sedangkan dia masih terjebak dikantor dengan tugas yang menumpuk.
"Tinggal sedikit lagi ayo Yua kau bisa...... Yosh akhirnya selesai sisanya aku bawa pulang saja" kata Yua berbicara dengan diri sendiri.
Dengan cepat ia membereskan barang-barangnya dan langsung bergegas pergi meninggalkan kantor itu.
"Selamat malam Pak Satpam!" Yua berlari keluar sambil menyapa satpam kantor itu.
"Selamat malam mbak Yua. Hati-hati dijalan! Oh ya terimakasih rotinya tadi siang ya! " balas satpam itu ramah.
-
Yua berlari secepat mungkin sambil mencari taksi. Tapi sayangnya tidak ada satupun taksi yang lewat sejak tadi. Dia mulai khawatir karena angin semakin kencang dan terdengar suara gemuruh, setetes demi setetes air pun mulai turun.
Pada akhirnya Yua memutuskan pulang dengan berlari, tapi hujan yang semakin lebat membuat tubuh Yua bergetar, rasa takutnya kembali bangkit menyelimuti dirinya.
Emosi Yua sangat kacau dia hanya ingin cepat pulang tapi dengan keadaannya yang seperti itu dia jadi tidak memperhatikan jalan dan berlari tak tentu arah. Alhasil dia tersesat dijalanan sepi yang tak diketahui.
Hujan yang semakin deras disertai gemuruh petir membuat Yua tidak tahan untuk berlari lagi, dia menyerah pikirannya kacau sehingga tidak bisa menopang tubuhnya lagi. Ya, Yua terjatuh dibawah guyuran hujan yang deras itu. Dia berteriak ketakutan dan berharap ada yang menolongnya.
-
"Tidakk.. Hiks..Tubuhku tidak bisa bergerak aku terjebak.. Siapapun tolong aku!! Hiks...huwaaa tolong.. Siapapun tolong.. "
'Sial ingatan itu kembali lagi memenuhi kepalaku aku tidak suka ini aku benci hujan! Aku takut.. Aku sangat benci!!
"Kau tidak apa apa?"
Tiba-tiba tetesan dingin air hujan yang menjatuhi kepala Yua terhenti. Terhalang oleh payung milik seseorang yang meneduhinya. Dia berjongkok lalu mengulurkan tangannya pada Yua. Yua merasa situasi ini sepertinya tidak asing.
"Apa kau baik baik saja? Aku Fuwa Isamu. Siapa namamu?"
"Yaiba... Yua.."
Pria itu melepas jas nya untuk memakaikannya ke badan Yua kemudian membawanya pergi berteduh disebuah gudang.
-
Yua masih ketakutan karena suara hujan disertai petir dari dalam gudang jauh lebih menyeramkan dibanding diluar. Dia menutup telinganya agar tidak mendengarnya.
"Tidak apa apa tenanglah. Jangan tutupi telingamu buka lah pelan pelan dan dengarkan baik baik air hujan yang menjatuhi atap gudang ini" kata pria yang bernama Fuwa itu.
"Pejamkan matamu, rasakanlah suara ini dan pikirkan hal-hal yang menyenangkan. Itu akan membuatmu jauh lebih tenang" sambung Fuwa.
Lalu dia memejamkan matanya dan meresapi suara hujan itu. Tanpa sadar Yua pun juga mencoba melakukan apa yang dia katakan. Perlahan lahan Yua membuka telinganya dan memikirkan hal yang menyenangkan. Hei dia benar Yua merasa hatinya jauh lebih tenang.
"Bagaimana indah bukan? Aku tidak tahu apa alasanmu untuk takut dengan hujan, tapi aku yakin kau bisa mengatasinya."
'Kenapa dia bisa tahu kalau aku takut hujan? Padahal dari tadi aku hanya terdiam dan belum mengatakan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Expected Rain | (Fuwa x Yua) [Alternate Universe]
FanfictionSetiap hujan turun ingatan ingatan itu muncul kembali memenuhi pikirannya. Ia mencoba untuk melupakan semuanya, tapi sekeras apapun ia berusaha, Yua tetaplah tidak bisa mengatasi semua itu sendirian. Sejak kecil hidup Yua selalu diselimuti akan rasa...