12-Ribut

783 71 2
                                    

12-Ribut

Ia berbalik menatap orang yang memberhentikan langkahnya. "Mati? Gua gak akan mati sebelum lo semua mati di tangan gua. Bitch, Bukankah orang yang disebelahmu yang bitch?".

"Maksud lo apa bilang pacar gw gitu anjeng!" Tanya salah satu pemuda yang mengaku kalau dia adalah pacar ppb. [Defathan Johana Pradipta]

Zia menghiraukan pertanyaan pemuda bodoh itu lalu menaiki tangga "Udahlah gausah banyak bekicot gua capek" Ucapnya sebelum ppb beraksi.

"Abang gak boleh gitu, dia kan adik abang. Lagipula dia gak mungkin bisa bikin kita mati diakan lemah" Ucap wanita ppb seolah-olah membela zia namun juga sedikit meremehkan zia yang bernyawa aya. [Hinaya Putri Mahendra]

Kemudian pemuda yang tadi sempat memberhentikan langkah zia menoleh ke wanita tersebut dan kembali menatap zia dengan tajam "abang gak punya adik seperti dia. Kamu kan satu-satunya adik abang" [Raffa Regan Anderson]

Zia memutar bola matanya malas baru saja ia datang, kenapa sudah disambut para orang bodoh. Zia terkekeh "Lo meragukan kemampuan gua?" Tanyanya pada wanita ppb .

Hinaya memiringkan kepala pura-pura tak mengerti "maksud kamu apa?" Tanyanya lembut tak selembut hatinya.

Kemudian zia berjalan mendekati nya dan berbicara tepat ditelinganya "gausah sok polos, gua tau tingkah sama ucapan lo gak sama, Bitch. "

"Setelah waktu itu tiba aku akan jadikan kau mainan ku. So, persiapkan dirimu untuk menjadi mainan ku" Lanjutnya dengan menyeringai.

Sebelum zia menjauh dari hinaya abang dari zia yang lain tiba-tiba menariknya dan menamparnya sampai kepalanya tertoleh "Lo apa-apaan deketin adik gua hah! Mau bully dia lagi? Lawan gua sini." [Raffi Reagan Anderson] twins Raffa.

Mata zia yang semula coklat berubah menjadi hitam pekat mebuat semua orang yang disana bingung bagaimana bisa mata orang bisa berubah dengan hitungan detik. "Kau! Beraninya kau menampar queen ku! Sialan!" Teriaknya.

"Satu tamparan harus diberi berkali-kali tamparan" Lanjutnya dengan suara merendah.

Sasa alter ego milik aya yang juga ikut masuk kedalam raga zia berteriak marah lalu menampar abang zia berkali lipat.

"Jika kau berani membangunkan kami lagi siap-siap hidupmu tinggal diantara hidup menderita atau mati menderita."

Mendengar ucapan zia tubuh semua orang menggigil ketakutan tanpa disadari nya.

Zia kembali menutup matanya lalu semua kembali seperti semula. Ia kembali berjalan menaiki tangga menghiraukan mereka yang terkejut atas tingkahnya.



Zia sampai dikamarnya kemudian ia membuka pintunya dan melihat isi kamarnya.

"Bagus dan tidak buruk, biru dongker" Komentarnya pada warna tembok kamarnya.

Ia merebahkan tubuhnya ke kasur "ah semoga saja pembalasan dendam ini cepat selesai. agar aku juga bisa membalaskan dendam ku 'padanya'." Ujarnya lalu ia menutup matanya untuk tidur.



Pagi hari telah tiba. Zia bangun dari tempat tidurnya, tadi malam ia melewatkan makan malamnya lagi pula dia juga malas untuk turun kebawah lalu akhirnya pasti akan cekcok dengan raffa si tukang caper dan raffi si pahlawan kesiangan. Huh sungguh keluarga yang emm~ memuakkan.

Hari ini ia tidak akan bersekolah karena akan membeli baju baru menggantikan baju zia yang kurang bahan.

Haha pastinya ia akan membeli baju yang sesuai dengan gayanya sendiri, tak mungkin ia akan memakai pakaian gaya seorang zia yang selalu berpakaian ketat karena diancam orang.

Jikapun orang 'itu' mengancamnya untuk memakai pakaian seperti itu, ia tidak akan sudi. untuk apa menurut kalau ia bisa melawan?.

Zia berjalan menuruni tangga saat sampai di meja makan ia duduk disebelah mamanya. Mereka makan dengan khidmat karena peraturan nya tidak boleh bicara di saat makan.
"Ma aku ijin pergi keluar mau beli pakaian." Pamitnya setelah selesai memakan makanannya.

Raffa mendelik tak suka "buat apa beli pakaian, kalau pakaian yang lo beli kurang bahan. Buang-buang duit aja!".

Ingin sekali zia memukul raffa yang kelewat caper padanya " Gau sah sok tau sama apa yang mau gua beli. Kalaupun buang-buang duit ngapa situ yang sewot? Gua yang ngelihat lo buang-buang duit buat si hinaya aja, gua kagak sewot ama lo! Cih caper."

"Situ kali yang caper, dari dulu kan sifat lu tuh yang kaya gitu bukan gua." Elaknya.

"Gak sadar diri, perlu gua beliin kaca? Yah dulu sih gua emang caper ke elo semua, tapi sorry mulai sekarang gak ada zia yang bakal perhatian dan caper sama kalian,"

"Urus, urusan mu sendiri dan jangan selalu mencampuri urusanku ok? Anggap saja aku tiada seperti ucapan kalian waktu itu!" Lanjutnya lalu pergi.

Setelah mendengar perkataan zia mereka semua merasa (?)





















T
B
C
• • • • •

Senang lh y? Org mreka keluarga yg...


Fllow ig : @/drkv._

@/cilokkanj

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@/cilokkanj._


T-T: @/darknessismylife

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

T-T: @/darknessismylife._08

ML : @/cilokkanj

Sorry anjer sy lpa slh tlis jdul😭
Mlu sy anj mn udh dr tdi lgi hue😭😭

Spam next nya dong><

Aya or Zia (?) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang