17. "Incident. New Problems?"

470 64 30
                                    

Kediaman Indonesia

Brak!

Alexander menutup pintu mobilnya lalu membuka pintu masuk kediaman Indonesia.

Di sana terlihat Indonesia yang tersenyum hangat dihadapannya. Ia mempersilakan Alexander duduk lalu ia juga berkata Jokowi akan datang sebentar lagi.

Beberapa saat menunggu Jokowi pun datang. Di saat bersamaan Indonesia keluar, katanya ada urusan sama UN.

"Ada apa kau ke sini?"

"Dia benar-benar menyeramkan."

"Menyeramkan? Siapa?"

Alexander berdiri, menarik kerah kemejanya Jokowi, lalu menggoyang-goyangkannya. "Negara kita! Sepertinya mereka tau segalanya!"

"Hah?! Cepat jelaskan apa yang terjadi!"

Alexander melepaskan kerah Jokowi lalu duduk kembali. Dia diam sejenak. Sepertinya pembicaraan tadi membuatnya agak syok.

"Jadi begini-Jangan! Netherlands!" Alexander tertegun sambil memegang kepalanya yang teramat sakit. Sedangkan Jokowi berdiri mendekatinya.

"Kau baik-baik saja?"

Tidak ada reaksi darinya. Jokowi khawatir. Tangannya terulur untuk untuk memeriksanya. Tiba-tiba tangannya di tarik. Alexander mendelik. Terlihat matanya berubah menjadi warna biru tua yang agak berbinar. Ia berdiri.

"Halo Jokowi, bisakah kita berbicara?"

"Willem-Alexander? Tidak, warna matamu berbeda. Apakah kau memakai softlens?"

"Tidak."

"Kalau begitu, kenapa bisa berubah gitu, Ada yang genap-"

"Ganjil."

"Nah itu." Balas Jokowi. "Tunggu, ini seperti...kau Willem-Alexander bukan?"

Willem-Alexander tersenyum, "Tenanglah, dia baik-baik saja. Aku ingin kita bicara sebentar, aku mohon."

Jokowi terkejut, lalu melangkah mundur. Jokowi semakin mundur, Alexander malah maju. Hingga Jokowi terpojok di pintu depan.

"Aku harus lari." Jokowi menarik kuat gagang pintu, tapi tidak terbuka.

"Kau tidak bisa pergi kemana-mana, karena rumah ini sudah dalam kendaliku."

Jokowi terdiam sesaat, di saat itu juga Alexander melakukan kabedon, yang membuat Jokowi mematung.
Mulutnya mendekati leher + telinga Jokowi. Presiden kita bisa merasakan nafasnya.

"Baumu hampir sama dengan Indonesia."

"Apa yang akan kau lakukan?"

Alam bawah sadar Willem-Alexander

Alexander menahan Netherlands. "Netherlands hentikan!"

"Jangan halangi aku!"

"Apa yang kau akan lakukan dengannya? Apakah harus sampai begini untuk mendapatkan informasi?!"

Netherlands langsung mendorong keras Alexander. Alexander terjatuh, saat ia ingin berdiri tiba-tiba kaki dan tangannya tidak bisa bergerak, ada sesuatu seperti rantai yang mengikatnya.

"Lepaskan aku!"

Netherlands mendekati Alexander, "Tenanglah ini akan mudah jika kau membiarkanku untuk mengontrol dirimu semuanya. Akhirnya aku tidak jadi boneka lagi!"

Please, Help me...|| Countryhumans Netherlands x Indonesia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang