" jika kamu dikirim tuhan untuk menemani hari hariku, maka aku tidak bisa menolaknya "
~ azuora amor Guntara~
***Amor menatap sendu langit kamar. nampaknya ia tidak tidur semalaman saat kejadian dimana zio menyatakan perasaannya. Tidak tahu itu benar langsung dalam hati atau hanya untuk mainan saja. Ia menggulung rapat selimut ke tubuh jenjangnya. Sepertinya hari ini amor enggan untuk berbuat apa apa dan memilih untuk berdiam diri di kamarnya.
"Pi.......... Lo kagak mau sekolah pa gimana?" Panggil hanzel dari luar kamar
"Pi? Masih ngorok?" Lanjut nya
"Duluan aja...." Jawab amor serak
"Lo sakit ya pi? Buka dulu pintunya biar Abang cek suhu kamu" Panik hanzel meminta amor untuk membuka pintu kamarnya
"Buka aja, pintunya kagak dikunci elah" Gumam amor dari dalam selimut
"Oh iya hehehe gue kira di kunci astaga!" Kekeh hanzel duduk di sebelah ranjang, mengecek suhu kepala amor
"Anget pi! Lo sakit pi? Lapor bunda dulu" Hanzel hendak pergi namun tangannya di pegang kuat oleh amor
"Jangan lah! Amor it's okay, mending Abang aja pijitin kepala amor" Parau amor lirih membuat hanzel merasa iba pada adik bungsunya itu
"Okeh dah, untuk pimi gue tersayang" Hanzel memijit pelipis dahi amor pelan penuh kasih sayang
Hanzel meninggalkan amor sendirian dikamar saat sang adik terlelap tidur. Bunda yang melihat hanzel turun tanpa amor disampingnya siap untuk bertanya dimana putri kesayangannya itu. Sebelum bertanya Hansel sudah menjawab terlebih dahulu mengapa amor tidak ikut turun dengannya.
"Amor lagi demam bun" Lapor hanzel
"Ya ampun..... Udah di cek suhunya?" Tanya bunda memastikan
"Udah" Hanzel mengambil nasi serta beberapa lauk untuk dibawa ke kamar amor
"Ya udah kamu mau kemana?" Tanya bunda yang melihat hanzel pergi membawa seporsi makanan
"Mau ke kamar pimi" Jawabnya
"Ini bawa sekalian obatnya, setelah makan pastiin adikmu minum obat ya. Dia paling takut minum obat" Bunda meletakkan obatnya di nampan berisi sarapan amor
"Siap bunda" Hanzel melanjutkan langkahnya menuju kamar sang adik
Sementara amor masih enggan untuk bangun. Matanya membuka lebar namun pandangannya kosong. Ia terus menatap langit kamar tanpa jeda. Tidak peduli matanya berair karena perih gadis itu tetap membuka matanya.
"Pi makan dulu gih nanti minum obat biar cepet sembuh" Janzel mengagetkan amor yang sedang melamun
"Enggak ahh maless" Amor menolak makanan yang hendak disuapkan padanya
"Udah nanti kalo lo makan plus minum obat tak kasih hadiah wess" Tawar hanzel membuat adik bungsunya tergiur
"Apa???" Tanya amor
KAMU SEDANG MEMBACA
Löôk At Me!||✔️
Teen FictionKalo tau kamu bakal pergi maka aku tidak ingin terima perasaanmu saat itu. Bukannya menyesali, namun aku tidak ingin kehilanganmu kali ini • • • Amor seorang siswi tomboy pindahan, berkenalan dengan zio, teman sekelas sekaligus sepupu kekasih gavin...