Setelah memberi pelajaran kepada Shinta dkk Aldebaran dkk memilih membolos ke RS tempat di mna Stella berada.
Sesampainya di kamar rawat Stella, hati mereka terasa teriris melihat kondisi Stella yang terduduk sambil menatap kosong kedepan, tak ada lagi senyuman manis, tak ada lagi tawa merdunya, tak ada lagi bacotan unfaedahnya, tak ada lagi yang selalu memarahi mereka!
"Princess"ucap Aldebaran lirih.
Tak ada sahutan, Stella tak bergeming bahkan mungkin tak menyadari dan mendengar mereka dia hanya sibuk melamun dan melamun.
"Ris"panggilnya lagi yang masih tak di gubris.
"AURISTELLA ALLISYA LESYAM!!"bentak Aldebaran tanpa sadar.
"Apa?!"ucap Stella lirih bahkan terdengar sangat menyedihkan.
"Kamu jangan gini, kamu buat Abang sedih"ucap Aldebaran.
"Maaf"
"Hey sayangnya Abang ini bukan salah kamu nanti kita buat dia menyesali perbuatannya!"
"Iyh"
"Oky skrng kamu istirahat jangan pikirin apa pun termasuk Abang yang ganteng ini"ucap Rian PD!
Pletak
"PD bnget Lo setan!"ucap Fahri menjitak dahi Rian.
"Aww sakit babi!"
Pletak
"Aww anjing sakit setan!"
"Lo dluan kambing"
"Biri-biri"
"Kadal"
"Buaya"
"Dugong"
"Do-"
"Lo berdua kalau g diem gw kurung di kamar mayat!"ucap Kevin penuh penekanan!
Seketika dua sejoli itu diam menutup rapat-rapat mulutnya. Sedangkan Stella hanya tertawa geli melihat kelakuan para abangnya yg kurang waras itu!
Aldebaran hanya bisa tersenyum melihat Stella tertawa walau tak setulus yang dulu.
"Cantik bngetsih adik Abang ini kalau senyum"ucap Aldebaran.
"Iyh kah?"tanya Stella polos.
"He'em cantik benget makanya senyum terus"bukan Alde yang jawab melainkan Fahri.
"Bener tuh kata si kutu rambut"balas Rian.
"Hihi aku usahain bang"balas Stella dengan senyum manisnya.
"Sekarang kamu istirahat "ucap Kevin mengelus rambut Stella dengan lembut.
"Iyh bang"ucap stella lalu merebahkan dirinya dan kemudian terlelap.
"Ahh gw kasian liat dia"lirih Rian.
"Dia emang senyum tapi matanya mancarin kerapuhannya, gw g sanggup natap mata itu lagi yang biasanya selalu pancarin kebahagiaan ke smua orng sekarang cahaya itu udh redup tergantikan kegelapan"lanjut Rian.
"Senyum itu yang dulu selalu membuat hati tenang, mata itu yang dulu selalu memancarkan sinar kebahagiaan, suara lembut itu yang dulu selalu bikin nyaman, kini lenyap hanya dengan hitungan detik. Tak ada lagi rengekan manja tak ada lagi kejahilannya semua sirna andai waktu bisa di ubah gw g akan biarin dia pulang ke neraka itu"ucap Aldebaran lirih.
"Gw ngerasa gagal jagain queen plus princess gw, gw g becus, gw bodoh bisa²nya gw ngeremehin musuh yang bisa ngehancurin kebahagiaan gw dengan waktu singkat!"ucap Kevin.
"Sekarang kita harus pikirin gimna crnya mingdep princess g ketumu nenek LPG"ucap Fahri.
"Kita minta bantuan papi"ucap Aldebaran.
"Ok"
Mereka diam sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Gmna kalau princess hamil?"tanya Rian.
"G itu g boleh terjadi kalau sampai terjadi princess bakalan down lagi dia udah cukup menderita!"balas Kevin.
"Tapi setau gw princess lagi masa subur"ucap Rian lirih yang membuat mereka membisu.
"Arghhh siall gw bakalan hancurin Shinta sialan itu!!!"ucap Aldebaran.
"Sekarang kita fokus dulu rawat princess setelah princess sembuh kita bakalan bales nenek LPG itu!"ucap Kevin mutlak.
S
K
I
PKini Stella kembali ke sekolah setelah beberapa hari beristirahat. Sekarang juga waktu US 1. Stella dan Aldebaran dkk satu ruangan itupun Krn bantuan papi Alex sebagai salah satu donatur di SMA BERLIN.
"Yang semangat yh ulangan nya jangan mikirin yang lain"ucap Aldebaran memberi semangat.
"Abang ² smua juga yang semangat jangan mikirin aku terus hihi"ucap Stella terkekeh geli dengan ucapan sendri.
"Haha ada² ajah kamu" balas Rian.
Stella tak menjawab dia hanya nyengir kuda lumping.
Tak lama kemudian guru penjaga pun datang dan membagi lembar jawaban.
Kring
Kring
KringLonceng berbunyi menandakan kegiatan US selesai siswa/i berhamburan menuju habitatnya masing-masing begitupun Stella dan Aldebaran dkk.
Stella dan Aldebaran berpisah dengan yang lain Krn rumah Aldebaran yang berbeda jalur dengan yg lain sedangkan Stella kembali tinggal di rumah Aldebaran.
"Abang Stella mau makan martabak"teriak Stella.
"Iyh nnti kita singgah di mang Ujang"balas Al dengan berteriak pula.
"Oky Abang ganteng"
Kini mereka berdua sudah berada di penjual martabak langganan nya.
"Mang Ujang Stella mau pesan martabak telor spesial 5 porsi"ucap Stella antusias.
"Emang habis sebanyak itu?"tanya Aldebaran lembut.
"He'em kalau ngak habis kan ada Abang yg habisin hehe"ucap Stella terkekeh pelan.
"Suka² kamu"
"Abang aku juga mau martabak manis"ucap Stella dengan puppy eyes andalannya.
"Hah iyh pesan ajah apa pun yang kamu mau"
"Makasih Abang"
"Mang Ujang Stella mau pesan lagi martabak manis coklat 2, keju 2, trs coklat keju 1, mau tahu isi juga 10k trs mau sate nya juga seporsi"
"Habis itu neng"ucap mang Ujang kaget.
"Habis pasti habis kok mang tenang ajah"
"Iyh neng, bentr yh saya buatin dulu"
"Siap mang"
Setelah selesai dengan acara memborong semua jenis makanan kini Stella dan Al meneruskan perjalanan nya menuju rumah.
Sesampainya di rumah Stella langsung melahap makanan sampai habis yang membuat seisi rumah cengo. Porsi makan Stella memang tdk bisa di ragukan tapi ini sungguh membagong kan itu Perut apa karet.
***
TBCBelum di Revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Stella Story [END]
Ficción GeneralRepost. Enjoy guys 💗. Ig, tiktok: @taxtr_ [VOMEN, FOLLOW, AND SHARE] ❥❥❥❥❥ Ini tentang Stella... Stella yang selalu dicaci maki, dibentak, ditendang, ditampar, bahkan dilecehkan. Jika di rumah Stella diperlakukan seperti...