Mendengar Gulf dikejar, membuat semua yang ada di mension panik dan khawatir. "Sebentar" Memijit keningnya yang mulai sakit. "Kau siapa?" Menunjuk orang yang bersama Sean sedari tadi.
"Saya Win. Kakak Miu, Tuan" Menunduk hormat.
"Winn?! Tunggu. Kau,, model di majalah--"
"Benar, Tuan" Tersenyum. "Saya baru kembali dari pemotretan di luar negri saat dengar Miu disini untuk membawanya kembali pulang"
"Apa?! Kau mau membawa Miu pulang? Kenapa buru-buru?" Bright tidak rela dan bertanya.
"Apa orang ini belum tahu Miu yang sebenarnya?" Berbisik ke telinga Sean dan dibalas gelengan kepala.
"Apa yang kalian bicarakan diam-diam?" Menautkan alisnya.
"Tidak ada. Aku sebagai Kaka nya khawatir dan mau membawanya pulang karena dia sudah terlalu jauh bermain" Melipat tangan didepan dada.
"Berhenti!" Menyela percakapan. "Kita bicarakan itu nanti. Gulf dan Miu dalam bahaya saat ini. Kita harus segera bergegas" Mereka semua mengangguk. "Cepat kalian sekarang masuk ke dalam mobil ikut kami dan kau cari mereka melalui GPS mobil Gulf, Bright"
"Baik, Pho"
Mereka semua masuk ke dalam mobil Range Rover, disupiri oleh Mild dan segera berlalu meninggalkan mension.
"Aku dapat lokasi mereka, Pho. Tidak jauh dari sini"
"Hmm,, bagus. Tunjukkan jalannya" Bright menunjukkan arahnya kepada Mild.
Tak lama kemudian lokasinya tiba-tiba hilang di ponsel Bright. "Sial!"
"Ada apa Bright?"
"Lokasinya hilang, Pho. Sepertinya terjadi sesuatu pada mobil Gulf, membuat GPS ku hancur"
"Lalu kita harus bagaimana sekarang?!"
Diam-diam Win menggunakan pelacak sirennya untuk menemukan lokasi Miu dan ketemu. "Di depan belok kanan. Lurus terus dan kau akan menemukan bangunan kosong disana. Mereka bersembunyi di bangunan kosong itu" Ucapan Win membuat semua yang berada di mobil melihatnya. "Apa? Kenapa?"
"Kenapa kau bisa tahu?" Tanya Bright.
"Insting. Itu saja" Membuang muka ke arah jendela untuk menghindari tatapan mata mereka padanya.
"Baik, cepat ikuti arah yang diucapkan Win tadi, Mild"
"Baik" Berlalu cepat menuju lokasi yang dikatakan Win.
Namun ditengah jalan, mereka dihadang oleh anak buah Ted. Mereka dikerubungi dan diarahkan senjata. Beruntung mobil mereka anti peluru, membuat mereka sedikit bernafas lega. "Kalian sudah siap untuk berpesta?" Tanya Tuan Kanawut sambil memasukkan peluru ke dalam pistol kesayangannya.
"Aayyeeyy, sir!" Ucap Mild yang juga sibuk menyiapkan peluru.
"Kalian ambil saja senjata yang kalian suka di jok belakang" Ucap Tuan Kanawut kepada Win dan Sean.
"Baik" Meraih tas yang berisi full senjata api. Mereka pun bergelut dengan anak buah Ted di dekat bangunan kosong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
