Out of Line

SATU

SELAMAT DATANG DI LAPAKKU👊👊
INI CERITA PERTAMA YANG AKU UP DI APLIKASI ORANGE INI. SEMOGA SUKA🥰🥰

SELAMAT MEMBACAA

Vandra_
🍃🍃🍃

Seragam putih abu abu dan rambut hitam tanggung yang tampak sedikit lepek milik Chiara tampak berbaur dengan tumpukan snack dan beberapa kotak susu ditangan gadis itu. Gadis SMA itu berjinjit meraih sebungkus keripik kentang dari atas rak. Menghitung sebentar beberapa benda di lengannya lalu berjalan menuju kasir.

“Totalnya 140.000, kak”

Chiara merogoh kantung tasnya lalu menyerahkan selembar uang merah dan biru.

“Kami sedang promo untuk biskuitnya cuma 10.000 aja kak.”

Chiara menggeleng pelan sambil tersenyum kecil. Setelah menerima belanjaannya, ia segera berjalan cepat menuju parkiran. Yang tak disadari adalah uang kembaliannya belum ia terima. Sialnya lagi, lagu Ava Max berjudul “So am I” yang mengalun dari headset nya sedang berada di punjak reff, sehingga menulikan telinganya sesaat oleh euforia lagu.

“Kak, kembaliannya-”

Percuma, teriakan petugas kasir itu tak terdengar oleh Chiara, bahkan dengan santainya gadis itu menaiki motor dengan segera dan meninggalkan minimarket yang didominasi logo berwarna merah. 

Drama “Uang kembalian” itu berlanjut. Seorang remaja laki laki yang tadinya mengantri dibelakang Chiara ikut mencoba mengejar Chiara untuk mengembalikan uang kertas ungu itu. Namun usahanya itu gagal karena saat ia sampai diparkiran, punggung kecil gadis SMA itu sudah lenyap oleh keramaian jalan raya. Pantas saja, jam sudah menunjukkan waktu dimana orang orang kembali menuju tempat ternyaman mereka. Rumah.

🍃🍃🍃

   Chiara memarkir motornya di garasi yang masih kosong. Itu tandanya dirumah hanya ada dirinya sendiri. Gadis SMA itu menuju lantai dua tempat kamarnya berada. Nuansa coklat yang mendominasi kamarnya langsung menyambut Chiara saat gadis itu membuka pintu. Gadis itu berbaring. Melempar tas dan kantung belanjanya asal.

“Meow...”

Abu, panggilan Chiara untuk kucing liar jantan yang kadang bertamu kerumahnya. Kucing itu melompat dari jendela lalu berbaring dilantai tepat disamping kaki Chiara yang menggantung. Chiara membiarkan kucing itu mendengkur tidur, lagipula bukan sekali dua kali kucing itu bertamu.

Dari jendelanya yang tak tertutup korden, gadis itu dapat melihat siluet seorang cowok yang berada di seberang kamarnya. Cowok yang saat ini sedang memempuh pendidikan di universitas itu adalah teman kecilnya. Setidaknya dulu mereka pernah bermain bersama sebagai tetangga. Dulu sebelum pada akhirnya keduanya sibuk dengan urusan masing masing. Chiara juga terlalu takut untuk menyapa. Memikirkannya saja sudah membuat otaknya berpikir akan kemungkinan kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi. Walau sebenarnya belum tentu akan seburuk itu.

Chiara itu gadis yang pendiam di luar. Ia gadis pemalu yang susah bergaul. Teman pun bisa dihitung dengan jari. Ia juga takut berbicara dengan orang baru. Overthinking sudah menjadi makanan sehari harinya. Takut sebelum mencoba, kata yang cocok untuknya. Tak heran jika gadis itu memilih mengurung diri didalam rumah. Lagipula baginya, kasur adalah separuh napasnya. Ia bisa hidup asal ada kasur.

Gadis itu merogoh saku roknya. Menatap layar benda kotak yang menampilkan room chat dengan judul “XI C” yang obrolannya tak jauh dari membahas penampilan pensi sertaa jadwal latihan yang makin hari makin intens. Tidak heran, karena acara ulang tahun sekolah hanya tinggal hitungan dua jari, alias dua hari lagi. Chiara tak ambil pusing. Dirinya hanya mendapat bagian di belakang panggung sebagai penyanyi latar bersama setengah lebih anggota kelasnya. Kelas mereka hanya menampilkan nyanyian dengan sedikit penyedap berupa drama kecil yang diperankan tak lebih dari sepuluh orang. Dan Chiara cukup lega dengan hal itu. Gadis itu memiliki demam panggung yang parah.

Selesai menggulir pesan, gadis itu mulai beranjak. Mengganti seragamnya lalu mulai menata berbagai benda di atas kasurnya. Gadis itu siap menjadi burung hantu. Marathon serial anime yang sedang digandrunginya akhir akhir ini. Yap, malam minggu yang sederhana.

🍃🍃🍃