SEMBILAN BELAS

8 0 0
                                    

Tepat ketika Ashalina dan Ciara membuka pintu rumah, terlihat 4 motor berjajar di halaman rumah nya, Ashalina melihat plat nomor motor mereka yang sepertinya sudah tidak asing di mata,

"Kalian ngapain kesini?" Tanya Ashalina, masih didepan pintu rumah,

"Itu bukannya kak Dirga sama temen-temen nya ya kak?" Tanya Ciara yang sedang duduk di teras, masih menali rapi tali sepatunya, Ia beranjak berdiri dan memanggil Dirga dengan semangat, "Kak Dirga kesini!" Ucap nya seraya menemui Dirga, "Kak Dirga mau jemput Cia?" Tanya nya mendekat ke Dirga,

"Fendi mau ajak lo berangkat bareng kesekolah," Balas Dirga seraya menoleh ke arah Fendi, "Lo bonceng Cia ya," Suruh nya,

Seperti biasa, Ciara selalu tidak bisa nenolak permintaan Dirga, ia meng iya kan ucapan Dirga dan segera menaiki motor Fendi yang berada di belakang Dirga,

"Silahkan naik tuan ratu," Ucap Fendi mempersilahkan Ciara, "Pelan-pelan naik nya nanti jatuh, abang nangis,"

Fendi segera menyalakan motor nya, "gue duluan ya jombloo," pamit nya seraya menatap Pradipa

"Gemes banget pengen ngaplok!" Teriaknya, "anak babi,"

Terdengar suara klakson motor Dirga, "Naik," Ucap nya melohat Ashalina yang masih berdiri didepan teras rumahnya,

Ashalina menatap Dirga, "Gue?" Tanya nya, menunjuk diri nya sendiri,

"Emang ada orang lain di sebelah lo?" Timpal Dirga,

"Gak ada sih," Balas nya

"Yaudah ayo naik keburu telat,"

"Iya-iya,"

***

Sesampai nya disekolah, semua mata tertuju kehadapan Rivor, khusus nya kepada Fendi dan Dirga yang sedang membonceng seorang wanita,

Ashalina dan Ciara turun seraya melepas helm nya, Semua pandangan semakin tertuju ke mereka. Beberapa siswa heran dengan kakak beradik itu, khusus nya Ashalina, dia beruntung sekali bisa di bonceng oleh pentolan sekolah yang selama ini sangat susah dicuri perhatiannya,

Ashalina melihat beberapa murid sedang berbisik dengan teman-temannya seraya menatap ke arah diri nya dengan tajam, Dirga justru merangkul bahu Ashalina, "Gak usah di lihatin, Ayo jalan,"

Sama seperti Ciara yang hanya berdiri diam menatap semua siswa sedang membicarakan/mencibir diri nya. Fendi menggenggam tangan Ciara seraya menarik nya untuk pergi dari tempat parkir itu, "Ayo masuk,"

Tepat berjalan di sebuah koridor sekolah yang panjang, semua tatapan tertuju ke arah Ashalina dan Ciara yang sedang berjalan di antara genk Rivor,

"Cihh geli banget caper sama Rivor."

"Pake pelet apa mereka."

"Sasimo banget,"

"Gatel kok gandeng crush orang,"

"Jalan bareng Rivor itu udah impian gue semenjak masuk kesekolah ini. Eh di srepet sama 2 anak baru ini,"

"Dasar cabe,"

"Dasar tukang tikung."

"Dasar caper,"

Langkah Dirga berhenti tepat ketika mendengan semua cibiran itu, "Bisa diem gak?!" Ucap nya dengan lantang, Dirga menghampiri salah satu siswa laki-laki yang ada si sebelah nya seraya menarik kera baju nya milik lelaki itu, "Lo suruh temen cewek lo itu semua tutup mulut nya atau gue yang bakal tutup mulut kalian semua selama nya," Ucap nya dengan lantang, "Paham?!"

ASHALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang