A/N : Kalau kamu suka cerita ini jangan lupa vote, komen, dan masukan My Valentines di daftar bacaan kamu.
***
"... dan anak saya tidak mungkin salah mengenali Papanya." Chaeyoung berbicara di depan polisi dengan suara yang bergetar.
Tiga jam lalu, tidak lama setelah sambungan teleponnya dengan Jaehyun, Chaeyoung mencari Rion di sekitar taman kanak-kanak. Saat ia yakin anaknya tidak ada di sekitar sana, Chaeyoung langsung mendatangi kantor polisi ditemani oleh Jisoo, wali kelas Rion di sekolah.
"Tolong bantu saya temukan Rion secepatnya. Saya khawatir terjadi sesuatu dengan dia."
"Ibu harap tenang. Kami semua di sini, pihak kepolisian, akan membantu Ibu. Pertama-tama, kita buat laporannya dulu, ya."
"Apa kita tidak bisa mencari keberadaan anak saya dulu?"
"Di sini, semua ada aturan dan prosedurnya," jelas salah seorang polisi jaga yang sejak tadi mendengar cerita Chaeyoung. "Untuk masalah orang hilang, hal yang pertama kali dilakukan adalah membuat laporan kehilangan; untuk orang dewasa minimal waktu kehilangan 2x24 jam sedangkan anak kecil di bawah lima tahun dapat dibuat kapan saja."
"Kalau begitu lakukan secepatnya, dan segera bantu cari anak saya."
Chaeyoung sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. Yang ada di kepalanya saat ini adalah melakukan semua keinginan polisi dengan cepat, setelah itu mencari keberadaan Rion.
Polisi jaga tadi mengantar Chaeyoung dan Jisoo menuju sebuah ruangan khusus. Di dalam sana, sudah ada polisi lain bernama Kim Doyoung yang bertugas untuk menanyakan beberapa hal seperti, info dasar mengenai Rion, ciri-ciri fisik, dan saat terakhir Rion terlihat sebelum hilang. Untuk pertanyaan terakhir, yang dapat menjawabnya adalah Jisoo.
"Waktu itu sudah jam pulang sekolah. Seperti biasa, anak-anak bersiap pulang dengan mengambil ransel di loker dan mengenakan sepatu mereka," Jisoo mulai bercerita. "Saat ingat sekali, hari ini Rion mengenakan sepatu berwarna biru tua."
Chaeyoung mengangguk sambil menyeka air matanya. Sepatu itu adalah sepatu baru yang dibelikan kakeknya Rion saat mereka menghabiskan akhir pekan bersama kemarin. Rion benar-benar tidak sabar mengenakan sepatu itu ke sekolah dan pagi ini untuk pertama kalinya sepatu itu dipakai. Rion sangat senang saat memakai sepatu itu sampai-sampai ia tidak berhenti memandangi sepatunya sepanjang jalan ke sekolah.
Chaeyoung bahkan harus memperingati anak itu untuk melihat ke jalan dan jangan ke sepatunya terus.
"Aturan di TK kami, anak yang belum dijemput tidak boleh ke luar gedung sekolah dan menunggu di pelataran dekat pintu. Seperti biasa, saya mendampingi anak-anak hingga mereka satu persatu dijemput. Rion adalah yang terakhir kali dijemput ... "
" ... Saat itu Rion langsung berteriak 'Papa!' saat ada seorang laki-laki yang masuk melewati pintu. Rion lalu memeluk orang itu, seketika saya berpikir kalau orang tersebut adalah benar Papanya Rion, jadi saya tidak menahannya."
"Tapi, saya sudah menghubungi suami saya untuk memastikan dan jawabannya dia tidak menjemput Rion sore ini," potong Chaeyoung. Ia lalu melirik Jisoo sebelum kembali berucao. "Saya juga yakin Rion nggak akan sembarangan memanggil orang lain Papa. Dia hanya memanggil ayahnya Papa tidak ada orag lain."
"Saya juga nggak tahu, Mom. Saya cuma mengatakan apa yang saya lihat dengan mata kepala saya."
"Nona Jisoo, bisa lanjutkan ceritanya." Polisi bernama Doyoung menengahi pembicaraan antara Chaeyoung dan Jisoo.
"Setelah peluk papanya, saya lihat mereka berjalan bergandengan menuju mobil yang terparkir di halaman sekolah."
"Apa anda mengingat mobil apa yang ditumpangi Rion dan laki-laki yang anda anggap ayah Rion tersebut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Valentines ✔️
Fanfiction[SELESAI] Tentang Jaehyun yang setengah mati menyembuhkan luka dan Chaeyoung yang berkali-kali menggariskan batasan. Lalu ada Rion yang hanya peduli dengan kodok peliharaannya. ------ Rating : R-18+ ------ Started : 04 April 2021 Complet...