DUA PULUH

7 0 0
                                    

"Saya sudah berusaha sebaik mungkin---"

"Gak-gak-gak, Dokter ngomong apa sih!!!!" Teriak Ashalina seraya memeluk adik nya itu, "Saya mau masuk liat oma!!!"

"Ibu Farah tidak bisa kita selamatkan. Mohon maaf,' Kalimat dokter itu membuat sekujur tubuh Ashalina dan Ciara lemas hingga jatuh di lantai rumah sakit,

"OMAAAA!!!"

***

Di dalam ruangan yang sunyi itu, Ashalina dan Ciara menangis di dekapan oma nya yang sudah tiada, Tak henti-henti nya mereka memaggil oma nya berulang kali,

Suara telphone berdering di HP Ciara, menunjukkan telphone dari 'Kak Fendi". Ciara segera mengangkat nya. "Ka-kak Fen-di." Ucap nya terpatah dengan sesakan tangis, "Kak Fendi bisa kesini?" Ucap nya,

"Ada apa ci?"

"Aku tunggu ya-ya kak, ki-kita sendirian- ki-ita dirumah sakit, nan-ti aku sharelock," Ucap Ciara seraya menutup telphone dari Fendi,

***

Rivor sedang bercengkrama santai di markas, Hingga Fendi datang dengan gugup nya, "Broo!!!" Teriak nya,"Cia-cia," Ia membungkukan badannya untuk mengatur nafas nya yang tidak stabil itu,

"Kenapa?!" Tanya Dirga,

"Cia ta-tadi telphone, dia nangis, Katanya lagi dirumah sakit sama kakak nya, Ayo kita susul kesana," Ucap Fendi,

"Rumah sakit? Rumah sakit mana?" Tanya Gio,

"Gue tau, ayo ikut," Timpal Dirga,

***

Dirga memasuki ruangan, melihat kondisi Ashalina dan Ciara yang sedang menangis tersedak seraya memeluk rapat oma nya itu,

"Aca," Panggil Dirga, pelan,

Ashalina mengenali suara itu. "Dirgaaa!!!" Panggil nya seraya memeluk Dirga dengan erat, "Omaaa,Dirr!!!!" Asha semakin menangis ketika melihat Dirga datang, "Oma gak boleh ninggalin guee Dir, suruh dia bangun!!!"

Dirga memeluk Ashalina dan berusaha menenangkannya, "Caa lo harus kuat, oma udah bahagia disana,"

"Gue gak bisa hidup tanpa omaa Dir, gue udah gak punya siapa-siapaa!!!"

Dirga mendorong Ashalina untuk berdiri tegak dihadapannya, Ia menghapus air mata Ashalina seraya memegang wajah nya, "Aca yang gue kenal itu gak kenal nyerah, kalo lo gini, omaa disana gak akan bisa tenang, Lo pingin oma bahagia kan?? Stop nyerahz Gue gak akan pergi ninggalin lo, gue janji," Kalimat terakhir Dirga membuat Ashalina percaya bahwa Dirga tidak akan meninggalkannya,

***

TPU

"Oma, Ashalina sama Ciara udah ikhlasin oma, Oma yang tenang di sana ya. Kita sayang sama oma, kita gak mau kehilangan oma, tapi Allah lebih sayang sama oma, Asha sama Cia percaya oma pasti bahagia di sana, i miss you oma," Ucap Ashalina di dalam hati seraya memeluk batu nisan yang bertulis Farah Rosmalina

Ashalina pulang dengan tatapan kosong. Ia mengenang setiap sudut rumah yang penuh dengan kenangan oma. Tapi, apapun yang ia sesali, ia akan percaya bahwa Allah menakdirkan ini semua untuk menguji keikhlasan hati kita.

ASHALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang