𝟮

1K 149 12
                                    

𝗶 𝗰𝗮𝗻'𝘁 𝗴𝗲𝘁 𝘆𝗼𝘂 𝗼𝘂𝘁 𝗺𝘆 𝗯𝗿𝗮𝗶𝗻.


-

hanma mencoba menghubungi (y/n) setelah itu. dia mencobanya, berkali-kali dia menelpon (y/n), berkali-kali mencoba mengirimi pesan singkat, hanma sampai berkali-kali mengganti nomor karena dia terus saja diblokir oleh kekasihnya tersebut, tapi tidak ada yang berhasil. (y/n) tidak mau menghubungi hanma.

bukankah itu terlalu kejam?bagi hanma, (y/n) terlalu kejam menanggapi hal tersebut.hanma hanya sedikit cemburu, wajar dia marah seperti itu, bukan?kenapa (y/n) tidak mau menghubunginya kembali?


tentu saja hal ini mempengaruhi apapun yang dilakukan hanma. semuanya, apapun yang dilakukan hanma, pasti dia tidak bisa fokus. pikirannya terlalu penuh dengan kekasihnya itu. isi otaknya hanya (y/n), (y/n), dan (y/n) seorang.

tidak ada lagi.

memang apa spesial nya (y/n)?

dalam hubungannya yang sebelum-sebelumnya, hanma baik-baik saja. bahkan dia dengan mudahnya berpindah ke lain hati jika sudah merasa bosan, dan tidak pernah kembali lagi ke awal. sangat klise memang, tapi (y/n) berbeda. hanma benar-benar terpaku pada perempuan tersebut, seperti sedang tersihir olehnya.

dia tidak pernah melihat orang yang sepertinya, tidak pernah pergi di malam hari, mengebut di jalan dengan kendaraan, berkelahi dengan orang lain di depan umum, menghancurkan kaca rumah seseorang...dan seluruh hal-hal konyol lainnya yang seharusnya sudah selesai di sma. tapi tidak bagi (y/n). dia tidak pernah merasakn semua itu. semuanya adalah hal baru untuknya.

apapun yang dilakukannya bersama (y/n), itu pasti merupakan hal yang pertama bagi perempuan tersebut. itulah salah satu alasan yang membuat hanma tidak bisa melepasnya begitu saja.

dia adalah pertama bagi segalanya yang dialami (y/n).


-


hanma tidak kuliah, jadi dia memiliki segala waktu yang dia punya untuk mengawasi (y/n). perempuan itu begitu manis, begitu polos dan suci saat pertama kali bertemu dengannya. dia terkejut saat diterima, yang awalnya hanya main-main saja justru dia yang jatuh lebih dalam. baginya, (y/n) seperti putri yang perlu ia jaga. dan sebagai seseorang yang dijuluki 'god of death', hanma tentu saja akan menjadi malaikat penjaganya.

malam itu ketika (y/n) pulang ke asramanya, hanma mencegatnya dengan menunggu di depan gerbang gedung tersebut. tentu saja hal tersebut membuat (y/n) ketakutan. hanma menyadarinya, dan jujur, dia merasa sakit hati. dia tidak bermaksud menakuti perempuan tersebut.

"apa kau masih marah, (y/n)? kau tidak membalas pesan ku."

"kau menyakiti teman ku...dan untuk apa? aku berhak melakukan apa yang sudah ku lakukan."

"salah mu karena berbohong pada ku. lebih memilih menghabiskan waktu bersama orang lain ketimbang kekasihnya sendiri, apa kau tidak memikirkan perasaan ku?"

(y/n) menggelengkan kepalanya, "aku muak, hanma. jika kalimat ku yang sebelumnya belum kau pahami, aku akan mengatakannya dengan jelas sekarang—kita sudah selesai."

tentu saja itu belum selesai untuk hanma. tidak ada kata selesai dalam hubungan mereka. hanma tidak akan menerimanya. hanma mengejar (y/n) yang sudah berjalan meninggalkannya dan menarik tangannya untuk menengok ke arahnya.

"apa yang—" sebuah ciuman memotong kalimat tersebut. hanma tanpa jeda sedikit mencium kekasihnya, memasukkan lidahnya ke dalam mulut tersebut. sebelah tangannya dia gunakan untuk menahan kepala (y/n) agar tidak bergerak ke mana-mana.

awalnya (y/n) tidak bisa melepaskan dirinya, tapi tiba-tiba saja hanma terpaksa melepaskan ciuman mereka saat merasakan rasa sakit di wajahnya. bukan tamparan, melainkan sebuah pukulan mentah-mentah mendarat di pipinya.

"ooh?" hanma menyeringai, menjilati sisa saliva yang menguntai karena ciuman sebelumnya, mengabaikan pipinya yang memerah karena dipukul. "apa ini? (y/n) manis ku bisa menggunakan tangannya untuk kekerasan?"

"sudah ku bilang jangan pernah menemui ku lagi.." rahang (y/n) mengeras dan dia mengatakan kalimat tersebut dengan penuh penekanan. "aku akan membuat mu menyesal jika kau pernah menunjukkan wajah mu di depan ku, hanma shuji!"

setelah berteriak seperti itu, (y/n) berlari kembali ke asramanya.

hanma hanya berdiri di tempatnya, membatu, namun sebuah senyuman sakit terukir di wajahnya.

oh tidak, tidak. ini bahaya. apa yang (y/n) lakukan padanya justru sangat berbanding terbalik dengan apa yang diharapkannya.

hanma justru bersemangat sekarang.

(y/n) pasti ingin bermain-main dengannya. dan tentu saja hanma akan menuruti permainannya. ♡

𝐲𝐨𝐮 𝐠𝐨𝐭 𝐦𝐞 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧' 𝐥𝐢𝐤𝐞 | 𝐡𝐚𝐧𝐦𝐚 𝐬.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang