Apa benar kalau cinta yang tulus itu artinya rela melihat orang yang dicintai bahagia. Sekalipun kebahagiaan itu berdiri diatas luka yang kita dapatkan.
Apa iya?
Seharusnya sih begitu tapi dimana ada hati manusia yang benar-benar tulus? Tidak ada rasanya. Bahkan manusia yang tidak pernah melakukan kejahatan seumur hidupnya pun rasanya tidak akan sanggup menerima kebahagiaan orang yang dicintai dengan luka yang ditorehkan diatas hati sendiri.
Banyak sekali manusia pendosa di muka bumi ini. Mungkin Siwon hanya sebagian kecil dari populasi mereka.
Siwon tahu ia bukan manusia yang suci tanpa dosa. Ia pernah melakukan kejahatan besar.
Sangat besar dan mungkin tidak akan pernah bisa dimaafkan. Tapi ia punya alasan melakukan semua itu.
Flashback
"Kalau hanya ingin membual sebaiknya aku pulang"
Malam itu, tepat dipertengahan bulan Agustus, saat musim dingin perlahan mendera Korea. Malam yang dingin yang seharusnya bisa ia nikmati dengan hangat malam membuatnya kepanasan.
Bagaimana tidak, ia fikir Jiyong hanya akan mengajaknya berkumpul seraya meminum wine dan bercengkerama tidak tentu arah membicarakan apapun selain bisnis tentunya.
Kalau diatas meja kerja keduanya merupakan rival diluar pekerjaan ia dan Jiyong tetaplah sahabat karib. Dalam segala hal. Dalam kebaikan sekaligus dalam keburukan.
Mereka tumbuh bersama, melakukan kejahatan dan kebaikan bersama-sama. Oh ditambah Seungri yang selalu menjadi si anak bawang yang akan selalu menjadi penengah saat ia dan Jiyong berselisih. Dan menjadi sasaran kejahilan mereka saat sedang berada di puncak kebahagiaan.
"Membual katamu, memangnya diwajahku ini terlihat kalau aku sedang membual? Seriuslah sedikit Choi" keluh Jiyong disela tegukan wine nya. Malam yang dingin seolah terlengkapi dengan sempurna berkat cairan wine ini.
Seungri yang duduk diantara mereka hanya diam. Memperhatikan kearah Jiyong dan Siwon bergantian.
"Memangnya ada apa?" Tanya Siwon akhirnya.
"Anak itu, aku sudah bertemu dengan anak itu Choi. Dia usianya tidak jauh dengan kita, beberapa tahun lebih muda maksudku. Tapi kulihat dia hidupnya -"
"Persetan dengannya" potong Siwon sebal, ia menaruh flute nya dengan gerakan menghentak kasar.
"Tapi dia adikmu" seru Jiyong akhirnya.
BRAK!
"Kubilang dia bukan adikku Kwon! Berhenti bersikap sok malaikat, dia hanya anak haram yang lahir dari rahim perempuan jalang"
Seungri menahan nafasnya begitu cecaran emosi mencuat juga akhirnya. Sementara Kwon Jiyong kemudian mendecak tidak suka.
"I'm done with this!"
"Kurasa memang sebaiknya kita berhenti ikut campur hyung" bisik Seungri pelan. Jiyong menatap kearahnya dan kemudian mendecakkan lidahnya lagi. Ini memang salahnya, merasa iba sekaligus kasihan dengan anak itu.
Anak yang ia kenal tidak sengaja. Jiyong tahu ada yang aneh dari anak itu bagaimanapun juga permata tidak akan pernah bisa tertutupi oleh genangan lumpur.
Firasatnya benar.
Ia tidak pernah salah. Karena ternyata anak itu memiliki ikatan darah Choi. Yang tidak pernah diakui bahkan dianggap sebagai aib.
"That fucking kid is not-"
"Dia punya nama. Namanya Mino, dia adikmu! Anak ayahmu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELTER [🔞]
ФанфикBijaklah dalam memilih bacaan. 🔞 no under age, hargai Author dengan cara menjauhi story ini kalau kalian tidak suka dengan konten dewasa or Anti NC Song Mino tahu, kalau Bae Irene hanya ingin memuaskan nafsunya. Ia sadar kok, mereka hanya saling me...