hai..
author kembali dengan sebuah cerpen 'aga lama' yang mendem di laptop-_-
_____ Happy Reading_____
Bagaimana aku hari ini?
Itu kata-kata yang ingin aku katakan kepada teman-temanku, ah salah maksudnya sahabat-sahabatku. Tapi bagaimana aku berkata, ini memalukan andai saja jawaban mereka tidak sesuai yang aku harapkan atau membuatku sedikit tidak percaya diri jika mendengar jawaban mereka.
“hey, kiara. Lo cantik banget hari ini.” sinta salah satu sahabatku yang memiliki tubuh paling tinggi dan baru datang langsung mengomentari penampilanku.
“serius? Masa sih?” tanyaku dengan pipi mengembang dan terasa sedikit berbunga.
“iya bener, masa gue boong! Eh iya, kemana belinda sama feny?” tanya sinta.
“gak tau, biasalah orang indonesia asli.”
“ngaret~” ucapku dan sinta bersamaan dengan memasang wajah datar yang di buat-buat kemudian tertawa bersama.
Tak lama dari itu feny dan belinda datang dengan penampilan cantik mereka, mereka menyapa aku dan sinta yang masih duduk salah satu kursi di kantin sekolah pagi ini dengan di temani minuman kaleng di tanganku yang sedang ku minum.
“pagi semua” sapa riang belinda dan duduk di dekatku, sementara feny duduk di sebelah sinta yang tepat di depanku.
“pagi juga” jawabku.
“eh eh, kayanya ada yang beda sama si kiara. Iya nggak bel?” tanya feny sama belinda.
“iya, cantik banget lo” kata belinda.
Apa di dahiku ada tulisan ‘apa aku cantik hari ini?’ kenapa mereka langsung menjawab pertanyaan yang sangat ingin aku lontarkan kepada mereka beberapa waktu yang lalu.
Perhatianku teralih dari kata-kata feny, belinda dan sinta setelah melihat orang beberapa meter di depan sana tengah duduk dan mengambil alih meja kosong yang tidak jauh dari tempatku duduk. Kenapa aku jadi menggigil? Sebenarnya setiap kali melihat calvin salah satu teman seangkatanku, aku selalu merasa menggigil.
PRANG!
Tanpa sadar aku mempermalukan diriku sendiri, ketiga temanku tampak kaget dan cemas melihatku yang masih mematung dan mencerna apa yang terjadi denganku saat ini, beberapa menit berlalu aku baru sadar. Aku menjatuhkan minuman kaleng yang kupegang, dengan mata membulat karena kaget kulihat kearah calvin, orang itu tengah melihat kearahku dan juga beberapa siswa lain yang tengah ada di kantin pagi ini, mereka melihatku dengan tatapan risih, atau tatapan aneh.
Tatapannya, tatapan calvin tetap dingin dan datar, degup jantungku semakin tidak terkontrol melihat wajah tampannya yang menunjukkan ekspresi datar itu, oh dear! Aku rasa aku menjadi gadis ceroboh di matanya, sudah benar-benar memalukan. Bahkan aku membasahi sebagian rok seragamku.
“ki, lo mending ke toilet dulu deh. Bersihin dulu itu rok.” Usul sinta sambil mengelus pundakku.
“eh, eh iya. Aku ke toilet dulu” ucapku sedikit tergagap dan pergi dari kantin dan sesekali melihat kearah calvin, calvin masih melihat kearahku dengan tatapan awalnya dan kemudian membuang pandang.
***
Sebenarnya aku dan calvin masih teman satu kelas, rasanya meskipun kami belajar di tempat yang sama. Tapi aku merasa di dalam kelas yang sama aku tidak akan bisa dekat dengannya, sebenarnya bukan hanya aku yang tak bisa benar-benar akrab dengannya. Bahkan dia selalu terlihat menyendiri walaupun masih sering terlihat bersama dengan siswa atau siswi lain di sekolahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Calvin
Teen Fictionjika mencintai itu bukan kesalahan, menyatakan cinta pada orang yang kusuka juga bukan kesalahan