Yang mau baca harus vote dulu, wajib dan maksa! Wkwkwk
Happy reading...
.
.
Mata pria tampan ini memicing tajam menatap gadis cantik di depannya, keduanya saling beradu pandang dengan tatapan sengit siap untuk saling melahap.
Sang pria berdiri dari duduknya terlebih dahulu, "Aku yang liat cowo itu duluan." ucapnya.
Dengan gerakan cepat si gadis langsung memegang lengan pria itu dan menariknya untuk kembali duduk di tempatnya lagi.
"Gak bisa! Dia tipeku banget." tahan gadis itu.
Tak terima dengan ucapan gadis di depannya ini buru-buru si pria mendorong tubuh kecil yang menghalanginya. Namun gadis itu bukan gadis sembarangan, bila ada yang mendorongnya maka dia akan membalas, bahkan akan lebih dari itu.
Bughh...
Sebuah pukulan dia daratkan di wajah tampan sang pria tepat di hidung, saking kerasnya membuat hidung sang pria mengeluarkan darah seketika.
"Arghh sakit Sana, kasar banget sih."
"Astaga! Berdarah Tzuyu, kok bisa sih kan pukulanku gak keras kok."
Gadis ini ikut panik, mengambil serbet bersih diatas meja kemudian langsung menutup hidung yang telah mimisan itu dengan serbetnya.
"Sakit!!! Darahnya gak mau berhenti nih, aku bisa kena anemia kekurangan darah Sana!"
"Lebay amat sih, gak bakal separah itu kok. Tapi astaga ini emang keluar terus nih, gimana ini Tzuyu?"
Keduanya heboh dengan kegiatannya ini melupakan bila saat ini mereka tengah berada di cafe yang masih lumayan ramai. Sontak semua mata mengarah pada sepasang muda mudi itu.
"Ehemm..." deheman seorang pria paruh baya membuat dua orang ini menoleh.
Terlihat pria memakai pakaian rapi yang merupakan manajer dari cafe tersebut. Dia berkacak pinggang menatap sengit pada kedua orang pembuat onar itu.
"Ehehe... temen saya mimisan pak, ada daun sirih gak di belakang?"
"Maaf kalian harus pergi dari sini, selesaikan masalah kalian diluar." lanjutnya membuat sang gadis menghela nafasnya kasar, dia kembali melirik kearah pria tadi yang masih sibuk menyeka hidungnya yang berdarah dengan serbet yang sudah penuh noda merah.
"Gara-gara kamu sih Tzu!" gerutunya lalu meraih tas slempangnya dan pergi dari tempat tersebut.
Disusul sang pria tadi yang juga mengekor di belakangnya. "Kenapa aku yang di salahin? Kamu tuh yang asal pukul orang!"
"Dasar pasangan gila." grutu manajer cafe tersebut melihat kepergian biang keributan itu.
"Sana! Mimisannya gak berhenti-henti nih!" triak pria itu menghentikan langkah kaki sang gadis.
Begitu berbalik sang gadis menghela nafas panjang, dia kembali berjalan menyusul pria tersebut. Ditariknya lengan pria tersebut dengan lembut lalu digiring kembali ke mobilnya.
Didalam mobil sang gadis dengan telaten mengusap hidung pria tersebut.
"Hidungmu operasian ya? Kenapa lemah banget sih dipukul sekali langsung keguguran." keluh sang gadis membereskan tisu-tisu yang dipenuhi noda darah yang berasal dari hidung pria ini.
Sang pria langsung menarik kaca depan mobil untuk melihat keadaan hidungnya, huft untung gak patah.
"Hidungku asli, pukulan mu aja yang keras. Aku curiga jangan-jangan kamu emang sengaja kan punya niat buat ngebunuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Sana × Tzuyu
Fanfictionwarning 🔞 Cuman cerita pendek Tzuyu dan Sana Update suka-suka