.....
"-kan" lanjut Yua, "lah eh?"
-
"Sudah selesai mengomelnya? Lagi pula aku juga sudah minta maaf."
Yua hanya terdiam mematung memandangi orang itu sambil menunjuk kepadanya
"Lah k-kau?"
"Baiklah kau sudah tidak apa apa kan? Tidak mungkin ditabrak begitu saja kakimu jadi lumpuh. Sudahlah" kata orang itu sambil mengambil air mineral dingin lalu pergi begitu saja.
"A-apa katamu? Kasar sekali- heh tunggu! Bukannya tadi kita- woi!"
"Cih sombong sekali apa apaan sikapnya tadi. Sudahlah lebih baik aku lanjutkan belanja, oh ya sampai dimana kita tadi"
Yua melanjutkan belanjanya tidak lupa mengambil beberapa soda dan susu untuk persediaan lalu membayarnya ke kasir.
-
21.00
Saat sampai dirumah setelah makan malam Yua beranjak ke kasurnya untuk tidur. Ia mematikan lampu dan merebahkan tubuhnya ke kasur empuk itu. Namun nyatanya Yua tidak langsung memejamkan matanya karena ada yang mengganjal di pikirannya. Apa yang dipikirkannya? Apa lagi kalau bukan kesialan hari ini dan seseorang misterius 'Fuwa'.
"Orang yang menabrak ku tadi bukannya dia.. "
"Ahh tidak mungkin kenapa sifatnya kasar begitu, pasti aku salah orang." Yua menyangkal perkataannya sendiri sambil menggelengkan kepalanya.
"Lagipula dia memakai masker, jadi mungkin hanya matanya saja sekilas terlihat mirip"
"Atau mungkin karena aku yang selalu memikirkan Fuwa jadi orang itu terlihat mirip sepertinya? Pasti aku kelelahan- aaakk"
Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dan rintikan air menandakan bahwa diluar sedang turun hujan, sontak Yua terkejut dan dengan spontan menyembunyikan dirinya dibawah selimut. Di sela sela itu ia teringat sebuah kata kata yang muncul dikepalanya.
"Menaruh harapan.. Pada hujan?"
Setelah mengatakan itu Yua pun terlelap menuju dunia mimpinya karena terlalu lelah akan hari yang sangat berat ini.
---
Keesokan harinya, Yua berangkat bekerja seperti biasanya. Suasana kantor terasa panas dan bising tapi tidak membuat Yua terganggu dari lamunannya.
'Aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Fuwa.. Namanya terngiang-ngiang terus di kepalaku. Dimana dia sekarang? Sejak saat itu aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Dia menghilang seolah-olah ikut terbawa pergi oleh hujan...
"Menaruh harapan pada hujan ya.. " gumam Yua
Di sela-sela lamunannya tiba-tiba terdengar teriakan "HOI! YAIBA!"
Seseorang memanggil dirinya, sontak Yua terkejut dan membuyarkan lamunannya.
"Kau sudah kupanggil beberapa kali. Simpan lamunanmu itu untuk nanti, fokuslah dalam bekerja! Atau gajimu kupotong" kata seseorang itu.
"A-ah iya Pak, maafkan saya. Tolong jangan potong gaji saya" ucap Yua dengan gugup.
Seseorang itu adalah atasan Yua, Amatsu Gai CEO perusahaan ZAIA Enterprise.
"Sudahlah lain kali jangan diulangi lagi. Ini ada tugas baru yang harus kau kerjakan. Dan jangan lupa setelah makan siang nanti kau harus menghadiri meeting. 1000% harus dikerjakan dengan benar. Sekarang aku harus pergi ke perusahaan Hiden." jelas Gai panjang lebar.
"Ya, baik. Sekali lagi saya minta maaf Pak Amatsu"
"Aku pergi dulu" kata Gai sambil berlalu meninggalkan Yua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Expected Rain | (Fuwa x Yua) [Alternate Universe]
FanficSetiap hujan turun ingatan ingatan itu muncul kembali memenuhi pikirannya. Ia mencoba untuk melupakan semuanya, tapi sekeras apapun ia berusaha, Yua tetaplah tidak bisa mengatasi semua itu sendirian. Sejak kecil hidup Yua selalu diselimuti akan rasa...