42« [FINAL ARC]

2.6K 430 24
                                    


"HAH?!"

Nampak seorang gadis terjengkit kaget dari tidurnya. Tanpa ia sadari air mata mengalir dari kedua sudut matanya dan ia berkeringat hebat.

Ya, gadis itu tidak lain adalah Kurokawa (name).

Napasnya sedikit tercekat dan dia lekas bangun dari tidurnya.

Matanya menyapu pemandangan sekitar. Dia sedang berada di kamar tidurnya pada rumah lamanya. Ia menerjabkan mata beberapa kali. "Mimpi?" gumamnya.

Ia mulai kebingungan. Antara saat ini ia sedang bermimpi atau selama ia masuk bonten yang merupakan mimpi. Ia menggaruk rambut. "Tapi dua-duanya terasa nyata.."

Ia mulai memandang sekitar dan terkejut memandang kalender. "...Juni 2008?...Hah?"

Ia memasang tampang heran-bingung. Seakan berpikir apakah takdir sedang mempermainkanya?
Tidak juga. Dia masih memegang prinsip kalau ini cuma mimpi.

Tok tok.

Suara ketukan pintu terdengar. Tidak butuh waktu lama, sang gadis beralih menuju pintu dan membukanya.

Cklek

Ia seketika tercengang. "Kakek?!" Takjubnya.

Sang kakek hanya tersenyum. "Selamat pagi, (name)." Sapa sang kakek.

Si gadis tidak menjawab dan dia masih bingung dengan situasi. Kenapa akhir-akhir ini dia bertemu dengan mayad?

Seketika perhatiannya teralih tatkala sang kakek melontarkan pertanyaan.
"Masih seperti yang kemarin...
Kakek datang untuk bertanya apa kau memiliki niat untuk sekolah hari ini?
Sudah dua minggu semenjak sekolah dimulai dan kau belum pergi sekalipun." Ucap sang kakek.

'Ehh??' (Name) membatu. Otaknya benar-benar berhenti berpikir dan ia hanya memasang tampang bodoh.

Sang kakek yang melihat itupun hanya menghela napas pelan kemudian tersenyum. "Baiklah. Jika kau tidak mau setidaknya mari makan bersama. Kakek sudah menyediakanya di meja makan." Kata sang kakek kemudian berbalik pergi.

(Name) mulai tenggelam dalam pikiranya. "Seperti ada yang salah.." Ucapnya. Ia berbalik dan menerawang seluruh isi kamarnya. Matanya menangkap pakaian seragam-rok beserta jas sekolah yang digantung rapi di sisi lemari.

Ia mendekat dan menatap seragam tersebut. "Sekolah ya.." Gumamnya





***




Time skip| [Name pov]

Yah, seperti yang kalian lihat. Aku tengah berjalan kaki menuju sekolah. Katanya jarak menuju sekolah ngak jauh-jauh amat.

Apapun yang terjadi. Tapi ini benar-benar nyata. Semuanya begitu realistis sampai membuatku berpikir apakah aku mulai berhalusinasi karena begitu mendambakan kebahagiaan?

Haha sepertinya saya kelainan jiwa.

Tapi ya, kalau mau dilihat dari situasi sekarang, jelas-jelas aku kembali pada 10 tahun yang lalu. Tepat pada masa sma ku.

Kalau dibilang. Masa sma-ku dulu adalah yang paling suram di muka bumi ini. Mengingatnya saja sudah membuatku merasa menjadi yang paling tersakiti.

Memori semasa smaku hanya dipenuhi dengan latihan-latihan-latihan. Selalu hanya itu. Waktu itu aku tidak ke sekolah. Kalau tidak salah aku hanya pergi saat ada ujian atau urusan tertentu. Selain itu aku juga menggembel dan tidak punya teman. Pada akhirnya aku dikeluarkan dari sekolah saat kelas 2.

𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang