Aku kaget mendengar mas Dika mengatakan kalau dia suka sama aku.
"Kita sudah punya pasangan Mas," ucapku lirih.
"Iya aku tau Dik, sekarang aku lega, aku bisa mengatakan isi hatiku sama kamu," ujar mas Dika
Aku hanya terdiam mendengar perkataan mas Dika.
"Apa kamu juga suka sama aku Dik?" tanya mas Dika sambil menatapku mesra.
"Aku nggak bisa jawab mas, kita jalani saja," jawabku lirih.
Tiba-tiba mas Dika mencium bibir ku dengan lembut, mataku terbelalak karena terkejut, tapi anehnya aku tidak berusaha menghindar, kelembutan dan kehangatan bibirnya membuatku melayang.
Aku ingin menolaknya tetapi dorongan dalam hatiku tidak dapat berbohong, bahwa aku juga suka sama mas Dika.
Mas Dika mencium dengan penuh kelembutan, tangannya menarik tubuhku untuk lebih merapat ke tubuhnya.
Beberapa menit kemudian....
"Mas ini tidak boleh terjadi mas," ujar ku melepas pelukan mas Dika.
Mendengar perkataanku mas Dika melepaskanku perlahan.
"Maaf Dik," ucap mas Dika sembari menatapku dengan lembut dan tersenyum.
Aku bergerak perlahan berpindah tempat duduk menjauh dari mas Dika, dia menundukkan wajahnya dalam-dalam seperti ada rasa penyesalan dalam dirinya.
Kami terdiam dalam keheningan di ruang tamu rumahku, kemudian aku bangkit dari tempatku melangkah pelan ke dapur lalu mengambil segelas air, jatungku berdegup kencang setelah kejutan yang terjadi, aku butuh air dingin untuk meredakan perasaanku.
Aku kembali duduk di ruang tamu, meletakkan air di meja.
"Minum Mas," ucapku.
Mas Dika meneguk air yang aku sungguhkan untuknya, meskipun dia enggan menatapku, aku yakin dia merasa sangat bersalah atas perlakuannya tadi.
"Maaf ya Dik," kata mas Dika pelan.
"Sudah jangan di bahas lagi Mas," ucapku.
Sepertinya kejadian tadi memberikan dampak yang sangat besar untuknya, wajar saja dia menyalahkan diri karena berpikir telah menyakitiku.
"Ya sudah aku pamit dulu ya Dik," ujar mas Dika sambil bangkit dari duduknya.
"Iya Mas," ucapku.
Malam harinya, sebelum tidur aku mengobrol dengan suamiku.
"Mas, aku sudah bilang sama mas Dika, kalau mau beli motor," kataku kepada suamiku.
"Gimana katanya Dik?" tanya suamiku.
"Masih mau di carikan Mas," jawabku.
"Oh ya sudah di tunggu saja Dik," ujar suamiku.
Kemudian aku memeluk suamiku dan mengajaknya untuk melakukannya, tapi sikap suamiku dingin dan cuek atas sikapku.
"Mungkin capek," gumamku dalam hati.
Akhirnya suamiku tidur tanpa memperdulikanku.
Saat suamiku sudah tidur. Handphone ku berbunyi tanda kalau ada pemberitahuan WA.
Ternyata mas Dika WA aku....
Mas Dika : Dek.
Aku : Iya mas?
Mas Dika : Motornya sudah ada Dik.
Aku : Serius Mas?
Mas Dika : Iya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINGKUH DENGAN AYAH MERTUA
RomansaKisah perselingkuhan antara ayah mertua dan menantu. Perkenalkan namaku Tuti usia 25 Tahun. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng Usia 26 Tahun dia anak tunggal dan bekerja d...