Chapter 61 Pelatihan Pilar (3)

286 46 5
                                    

"WAAAGH...!"teriak Himeko refleks.

"Astaga, Shinazugawa-san kau membuatku kaget."ucap Himeko sambil mengelus dada nya karena kaget.

Tap!

Brak!

"Siapa yang kau sebut si rambut ubanan hm?"ucap Sanemi sambil mengkabe-don Himeko.

"Siapa lagi kalau bukan kau si rambut ubanan."ucap Himeko sambil menekan kata terakhir.

Buagh!

"Ittai, sudah kubilang ini rambut alami KUSO-ONNA!"ucap Sanemi ngegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ittai, sudah kubilang ini rambut alami KUSO-ONNA!"ucap Sanemi ngegas.

"Ya.. ya.. ya..."ucap Himeko.

Ctak!

Perempatan imajiner tercetak jelas di dahi dan pipi Sanemi, dia langsung mengendong Himeko ala karung beras. Himeko yang syok atas perlakuan Sanemi langsung memukul  punggung Sanemi dengan keras, tapi nihil usahanya tidak membuahkan hasil dia tetap saja mengendong Himeko ala karung beras dan menghiraukan teriakan Himeko.

Skip

Himeko sekarang sudah berada di kediaman Sanemi, si tuan rumah langsung menurunkan Himeko dengan tidak estetiknya. Himeko yang menerima perlakuan seperti itu tidak terima, dia langsung menjitak kepala Sanemi dengan cukup keras membuat sang empu meringis kesakitan.

"OI!"ucap Sanemi ngegas.

"APA!"ucap Himeko ikut ngegas.

"Cepat masuk! Aku tidak akan halus kepada kau walaupun kau wanita sekali pun!"ucap Sanemi.

"Hm"ucap Himeko.

Latihan yang diberikan Sanemi benar-benar sangat keras, walaupun sederhana dia akan terus mengayunkan pedang kayunya ke arahmu tanpa henti. Tidak ada kata istirahat di dalam kamusnya sampai kau muntah atau pingsan. Kalau pun lengah sebentar saja, kau akan terluka sangat parah sampai membuat mu cedera di tubuh terasa sakit.

Himeko terus saja menangkis semua serangan dari Sanemi, dia seperti mempunyai dendam pribadi kepada Himeko. Tidak habis pikir, Himeko langsung menyerang balik kepada Sanemi sampai mereka berdua mengeluarkan amarah satu sama lain.
Beberapa anggota pemburu iblis yang masih sadar hanya bisa menatap kagum dari keduanya.

Prang!

Pedang kayu milik mereka berdua pun patah, Himeko yang menyadari Sanemi terus melakukan serangan, langsung memukul nya di bagian perut dengan cukup keras membuat Sanemi terdorong ke belakang.

Bruk!

"Fyuh~"helaan nafas Himeko sambil meluruskan kakinya.

"Dasar kakek tua baka!"ucap Himeko ke arah Sanemi.

"Makanya jangan maen nyelonong mau mukul orang, jadi terima saja akibatnya."ucap Himeko.

Ctak!

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang