Hey sayang sayangku! Follow akunku yaww
Penuhin setiap paragraf dengan komen kalian!
Happy Reading❤
•••
"Ayok! Cepetan ih!" kesal Kalila sambil menyeret lengan Alden.
Kemarin, Alden berjanji akan mengajaknya ke Pantai. Mereka akan me refress otak mereka sebelum menghadapi ulangan kenaikan kelas.
Sebenarnya, Alden hanya ingin pergi berdua dengan Kalila. Namun, teman teman laknatnya itu merengek ingin ikut. Dan bodohnya, Kalila sangat menyetujui hal itu. Katanya 'kalo sama Alden doang ngga asik! Kan Alden nggak bisa ngelawak!'
Dengan malas Alden menyetujui mereka ikut, namun dengan satu hal. Yaitu tidak boleh mengganggu momen AldenKalila.
"Sabar Kal." jawab Alden berusaha sabar. Ia sudah mendengar rengekan Kalila lebih dari tujuh kali. Untung ia punya stok kesabaran yang banyak.
Kalila mengerucutkan bibirnya, "Sabar mulu! Kamu ih lama banget dandannya!" omelnya. Padahal Alden cuman memakai parfum. Dan itu hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari satu menit.
"Iya iya! Ayo!" ajak Alden kesal. Ia berjalan tanpa menghiraukan Kalila yang tertinggal.
Mereka akan berkumpul dirumah Kinan. Rencananya, mereka akan berangkat jam sembilan. Namun, saat ini jam sudah menunjukan angka sembilan lebih dua puluh lima menit. Dan mereka belum berkumpul semuanya.
Alden mengambil kunci motornya kasar. Lalu melirik Kalila yang masih memasang wajah kesalnya.
Alden menghembuskan nafasnya kasar. Lalu menggandeng tangan mungil Kalila. Seketika wajah kesal Kalila meluap begitu saja, digantikan wajah sumringah.
Sampai di samping motor besar Alden, Alden memasangkan helm bergambar pokemon di kepala Kalila. Lalu memasangkan helm full face miliknya ke kepalanya.
Setelah memastikan Kalila duduk dengan nyaman di belakangnya, Alden menstater motornya lalu melajukannya pelan, menuju kediaman Kinan.
"Alden." panggil Kalila dengan kepala yang ia majukan disamping telinga Alden.
Akden meliriknya sekilas, "Apa?" lalu mengalihkan pandangannya kearah depan.
"Mampir Supermarket ya? Aku pengen beli jajan." ajaknya.
Alden menggeleng, "Nggak usah, jajan disana aja entar." tolaknya.
"Yaudah deh."
Tak lama, motor Alden berhenti di halaman rumah Kinan. Disana sudah ada para sahabatnya yang menatap mereka kesal.
"Dasar pasangan suka ngaret!" ucap Ilham dengan nada kesal.
Alden hanya meliriknya sekilas, "Jalan." ajaknya.
"Sabar sabar! Punya temen gini amat ya?!" ucap Ilham mendrama dan mengelus dadanya.
"Kita kenal?" tanya Alden datar.
Mereka tertawa melihat wajah Ilham yang semakin tertekuk. "Jahat lo!" lalu mereka menaiki motornya.
Mereka saling berboncengan. Awalnya para cewek cewek menolak dibonceng oleh anak cowok. Namun, atas ancaman Alden, mereka pun menurut. Alden hanya mengancam seperti ini..
"Kalo nggak mau, ya udah nggak usah ikut."
Mereka melajukan motornya dengan Alden sebagai pemimpin.
Setelah beberapa menit, mereka sampai di pantai. Mereka memarkirkan motor mereka, lalu memasuki kawasan pantai.
"WUHUU... KITA SAMPE GAISSS!" teriak Akbar seperti tidak memiliki urat malu. Dengan merentangkan tangannya ke samping.
Takk
Akbar mengusap kepalanya yang barusan digetak oleh Pandu. Ia menatap pandu seakan Akbar adalah orang yang paling tersakiti.
"Jahat kamu!"
"Jijik!" balas mereka bersamaan, kecuali Alden pasti nya. Cowok itu memakai pakaian simple. Hanya memakai celana berwana coklat selutut, kaos berwarna putih dan dilapisi kemeja lengan pendek berwarna biru laut.
"AYO KITA BERENANG!" seru Indah semangat lalu berlari kearah bibir pantai diikuti oleh semuanya.
Alden merangkul bahu Kalila. Kalila memakai dress berwarna putih dan juga kacamata berwarna hitam.
Kalila melepas rangkulan Alden lalu berlari kearah teman temannya. "KAL JANGAN LARI!!" teriak Alden emosi.
Ia tak mau gadisnya kenapa napa. Ia khawatir jika Kalila berlari seperti itu. Bagaimana kalau terpeleset? Atau malah terseret ombak?. Membayangkan saja membuat Alden takut.
Kalila haya menampakan cengiran andalannya, lalu kembali mendekati Alden. "Hehe lupa." ucapnya dengan tampang watadosnya.
Alden hanya menatapnya datar, "Ngapain kesini? Sana lari lari lagi! Biar jatoh sekalian!" omel Alden lalu meninggalkan Kalila yang mengerucutkan bibirnya.
Kalila menyusul Alden, "Jahat ih!"
"Biarin! Salah siapa nggak mau nurut!" tambah Alden.
Kalila memasang wajah sedihnya, "Maafin ya? Alden ganteng deh!" rayu Kalila kepada Alden yang sedang memakai kacamata nya.
"Udah tau!"
Kalila semakin cemberut, "Yaudah maafinn yayaya??" mohonnya.
Alden hanya mengangguk malas.
"Ih, yang bener dongg! Maaf maaf maaf!!" Alden merentangkan tangannya ke arah Kalila.
Kalila masuk ke dekapan Alden, "Makanya nurut, kalo dibilangin."
Kalila mengangguk. "I love you!"
"Love you too forever!"
•••
I lopee youu juga Alden sayangg!!
Pendek kan? Emang!! Aku kesel sama kelen yang gamau komen sama vote cerita aku!!
Tapi karena aku baiq, yaudah dehh aku up cepet. Hahay papale papale
Gimana sama chapter ini? Membosankan pastinya.
Typo tandaii!!!
Habis ini, mungkin aku up nya lama! Tapi kalo bayak yang vote dan juga komen, bisa dibicarakan baik baik lah...
Ada yang mau disampein??
Ke Alden??
Kalila??
Temen temen AldenKalila??
Atau buat siapa aja... Buat Author juga boleee<3
Mau update kapan sayang? Komen sini! Semakin banyak vote dan komen, semakin semangat dan cepet juga update nyaa!!!
Kann!! Mau meninggoy aku melihat AldennnGimana sama Kalila yang ngadepin tiap hari...
Dahlah
Papay
See u❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish Girl And Badboy Possesive [On Going]
RandomFollow sebelum membaca!! "Lo mulai sekarang jadi pacar gue!" ucap Aldenio Alexander. Ketua geng besar bernama WARLOCKS yang artinya penyihir.WARLOCKS berisi 100 anggota lebih dengan 5 anggota inti yaitu: Devano Renalio salah satu sahabat Alden yang...